Berita Viral
LUHUT Sindir Pihak yang Sering Kritik Pemerintah, Singgung Kinerjanya Saat Menjabat: Tak Jelas Juga
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan kekesalannya terhadap pihak yang mengkritik Pemerintah.
TRIBUN-MEDAN.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan kekesalannya terhadap pihak yang mengkritik Pemerintah.
Menurutnya, pihak yang mengkritik kerap menyerang tanpa ada solusi.
Luhut juga mengimbau kepada pihak yang menyerang lebih baik angkat kaki dari Indonesia.
Ia berharap kritik yang disampaikan berupa kritikan yang membangun.
"Saya berharap kita bangga jadi orang Indonesia. Kita kritik bangsa kita tapi kritik yang membangun. Jangan merasa semua jelek, semua jelek. Kalau jelek pindah saja dari Indonesia ini," ujar Luhut dalam sambutannya pada acara Business Matching 2024 di The Meru, Denpasar, Bali, Kamis (7/3/2024).
Luhut mengaku kesal jika ada pihak yang mengkritik kekurangan dari Pemerintah.
Bahkan dirinya menanyakan balik kinerja pihak yang dikritik.
Menurut Luhut, orang yang mengkritik tersebut juga belum tentu memiliki kinerja yang baik saat menjabat.
"Saya suka kesal juga kadang-kadang bilang ini kurang, ini kurang. Aku tanya juga, ku lihat dulu waktu dia jadi pejabat apa kerjanya, tak jelas juga. Kan sekarang jejak digital kamu kelihatan," tutur Luhut.
"Jangan sombong lah kau bicara kritik-kritik. You have done nothing," tambah Luhut.

Sosok Presiden Joko Widodo, menurut Luhut, adalah teladan dalam memberikan kinerja yang baik.
"Kita pejabat harus memberi contoh seperti pak Jokowi. Dia berikan teladan. Kita dalam kelas kita masing-masing. Posisi kita masing-masing harus kita beri contoh," pungkas Luhut.
Bangsa Indonesia, menurut Luhut, harus kompak dan mampu memberikan kritik yang membangun.
Luhut Balas Ucapan Ganjar Disebut Jenderal Mencla-Mencle
Menko Luhut Panjaitan membalas ucapan Ganjar yang menyebutnya sebagai jenderal mencla-mencle.
Ganjar Pranowo usai bertemu dengan para purnawirawan menyebut ada tiga jenderal yang mencla-mencle yakni Luhut Panjaitan, Wiranto, dan Agum Gumelar.
Ganjar menyebut mereka mencla-mencle lantaran mendukung pecatan TNI sebagai capres yakni Prabowo Subianto.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut bahwa ada tiga jenderal yang menurutnya mencla-mencle atau berubah-ubah antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Luhut yang mengetahui hal tersebut pun merespons tidak terima karena disebut mencla-mencle oleh Ganjar.
Baca juga: AKHIRNYA Penyebab Jatuhnya Petugas Imigrasi dari Lantai 19 Terkuak, Ternyata Didorong WN Korsel
Baca juga: Kronologi Pengelola Parkir di Hotel Grand Antares Dikeroyok Pria Berseragam FKPPI
Ia mengatakan, justru Ganjar yang mencla-mencle.
"Nggak ada mencla-mencle," kata Luhut di kantornya di Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
"Yang mencla-mencle, dia (Ganjar) itu," tambah Luhut, dikutip dari Wartakotalive.com.
Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi juga menanggapi apa yang disampaikan Ganjar.
Jodi menegaskan, Luhut bukanlah seseorang yang mencla-mencle, seperti tudingan Ganjar.
"Kami ingin menegaskan bahwa bukan sifat Menko Luhut untuk mencla-mencle," kata Jodi kepada wartawan.
Dijelaskan Jodi, apa yang dipilih Luhut saat ini dengan mendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto, karena keinginan terhadap keberlanjutan dan penyempurnaan dari berbagai program yang berjalan di pemerintahan Jokowi.
Selain Luhut, dua jenderal lainnya yang dimaksud oleh Ganjar adalah mantan Panglima ABRI Jenderal TNI (Purn) Wiranto dan mantan Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar.
Pernyataan Lengkap Ganjar
Alasan Ganjar mengatakan mencla-mencle karena menurutnya, mereka terbukti tidak satu kata, antara pikiran, perkataan, dan perbuatan.
Ganjar lalu mengungkap, kesimpulan 3 jenderal itu mencla-mencle itu sesuai catatannya yang berkaitan dengan pemilu sebelumnya.
Di mana, pada pemilu sebelumnya, ada tiga jenderal yang mengajak untuk tidak memilih seorang pemimpin yang dulu pernah dipecat saat aktif di militer.
"Dua pemilu lalu, jenderal bintang 4 mengatakan 'Dia, saya yang pecat'. Begitu katanya."
"Satu dalam diskusi kecil disampaikan, 'Bagaimana orang memilih itu, catatan sejarahnya begini, psikologinya begini dan dipecat," kata Ganjar di hadapan keluarga Purnawirawan TNI/Polri seluruh Jawa Tengah, yang mendukungnya, di Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu, dikutip dari Wartakotalive.com.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga mengatakan, ada satu jenderal lain yang bahkan terang-terangan menyebut pensiunan TNI bodoh, apabila memilih calon pemimpin yang dulunya pernah dipecat.
"Satu lagi mengatakan, 'Hei, pensiunan TNI, Anda bodoh kalau milih orang yang kita pecat," ujar Ganjar.
Dari situlah, Ganjar kemudian mengaku heran, karena tiga jenderal itu pada pemilu saat ini malah mendukung calon pemimpin yang pernah mereka pecat.
"Dan tiga-tiganya orang yang ngomong itu (jenderal) sekarang berada pada kubu di sana," kata Ganjar lagi.
Ganjar pun berkomitmen, tidak akan pernah menjadi pribadi yang mencla-mencle.
Dia bahkan menyampaikan, sifat mencla-mencle itu akan dicatat oleh sejarah hingga anak cucu mereka.
Maka dari itu, Ganjar mengajak semua hadirin yang keluarga Purnawirawan untuk tidak memiliki sifat yang sama dengan tiga jenderal tersebut.
"Hai orangtua kami, kami tidak mau anak cucu kami, cicit kami kelak akan mencatat sejarah orangtuanya, kakeknya mencla mencle. Hanya karena apa? Jabatan. Hanya karena apa? Uang. Maaf," ujar Ganjar.
Ganjar juga menekankan, sangat penting bagi anak-anak purnawirawan untuk berlaku konsisten di setiap langkah hidupnya.
"Saya bukan anak pemberontak. Saya anak patriot republik ini. Catatan pertama yang ingin saya sampaikan, sekali lagi konsistensi."
"Ketika kemudian republik ini berjalan, sejarah demi sejarah kita lalui. Maafkan saya pada orangtua saya kalau saya memberikan catatan," ungkapnya.
Lalu, baru setelah itu Ganjar mengatakan tiga jenderal yang menurutnya mencla-mencle itu adalah purnawirawan.
"Kalau saya lihat, ada Pak Wiranto, ada Pak Agum, terakhir Pak Luhut kalau tidak salah menyampaikan dukungannya," kata Ganjar saat ditemui selepas acara deklarasi keluarga purnawirawan di Karanganyar, Rabu.
(*/tribun-medan.com)
Awal Mula Gerak Gerik Kapolsek Ketangkap Berduaan dengan Janda Malam Hari, Kapolres Turun Tangan |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Bongkar Soal Tingginya Tarif Cukai Rokok, Singgung Rokok Tanpa Cukai atau Palsu |
![]() |
---|
Besaran Gaji PNS 2025 Mulai Golongan 1,Fasilitas, Tunjangan,Aturan Kenaikan Gaji Dikeluarkan Prabowo |
![]() |
---|
Lama tak Ada Kabar Ganjar Pranowo Bicara soal Pencopotan Budi Gunawan, Kini PDI P Menentukan Sikap |
![]() |
---|
Klarifikasi Anggota DPRD Moridu Didampingi Istri, Video Viral soal Merampok Uang Negara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.