Berita Viral
KESAKSIAN Sekuriti saat Satu Keluarga Akhiri Hidup Lompat dari Lantai 22, Terdengar Benturan Keras
Inilah kesaksian sekuriti saat satu keluarga akhiri hidup dengan melompat dari lantai 22 apartemen di Jakarta
TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah kesaksian sekuriti saat satu keluarga akhiri hidup dengan melompat dari lantai 22 apartemen di Jakarta.
Adapun satu keluarga beranggota empat orang ditemukan tewas usai akhiri hidup dengan melompat dari lantai 22 apartemen, di Jakarta, Sabtu (9/3/2024) sore.
Adapun menurut kesaksian sekuriti, dirinya mendengar benturan yang sangat keras dari pelataran parkir apartemen tersebut.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan yang membenarkan kejadian itu mengatakan bahwa empat korban terdiri dari dua laki-laki dan dua perempuan.
Adapun masing-masing korban memiliki inisial EA, AIL, JWA, dan JL.
"Empat mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan. Untuk penyebab (bunuh diri) belum diketahui," kata Gidion, Minggu (10/3/2024).
Gidion pun memastikan bahwa empat korban itu merupakan satu keluarga dan mereka mengalami luka-luka di beberapa bagian tubuh usai ditemukan tewas tergeletak.
"Iya benar (empat korban satu keluarga)," sebutnya.

Sementara mengenai kronologi penemuan empat jenazah tersebut dijelaskan Gidion bahwa hal itu bermula ketika saksi sekuriti apartemen mendengar adanya suara benturan keras.
Setelah sekuruti itu mengecek, ternyata terdapat empat orang sudah tergeletak di pelataran parkir apartemen tersebut dalam posisi terlentang.
"Ketika saksi sedang berjaga di depan lobby apartemen mendengar suara benturan keras. Ketika menoleh ternyata empat jenazah sudah tergeletak di pelataran parkir dengan posisi terlentang," tuturnya.
Saksi pun selanjutnya langsung melapor ke Polsubsektor Teluk Intan dan tak lama kemudian petugas datang ke lokasi.
Setelah dilakukan pengecekan oleh petugas lanjut Gidion empat jenazah itu pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk selanjutnya dilakukan proses autopsi.
"Empat jenazah tersebut dibawa tiga unit mobil ambulans ke RS Cipto Mangunkusumo untuk dilakukan visum et repertum," pungkasnya.
Adapun suara keras terdengar saat keempat orang itu terjatuh dari lantai 21 apartemen.
Warga penghuni apartemen seketika kaget mendengar suara keras itu.
"Brak, bunyinya kencang banget itu tadi," ucap salah seorang penghuni apartemen yang enggan menyebutkan identitasnya kepada TribunJakarta.com, Sabtu malam.
Menurut warga, keempat orang tersebut terjun bebas bersamaan sekitar pukul 16.00 WIB sore tadi.
"Setelah bunyi kencang gitu pada keluar, ternyata ada orang lompat dari atas, sudah ngegeletak semua," kata warga.
Satu keluarga yang nekat mengakhiri hidup itu ternyata pernah menghuni apartemen tersebut beberapa waktu.
Mereka kemudian pindah dan tak terlihat sejak dua tahun lalu.
Namun, mereka kembali muncul di apartemen tersebut pada Sabtu (9/3/2024).
Baca juga: SOSOK Siti Zahra Kelahiran 91, Istri Komandan Timses Prabowo-Gibran, Jabat Komisaris PT Pertamina PN
Baca juga: Viral Pencurian dengan Pecah Kaca Mobil di Jalan Gatot Subroto, Laptop dan Tas Raib
Ternyata, mereka berniat untuk mengakhiri hidupnya di hari itu.
"Dulu mereka pernah tinggal di sini, kemudian sudah 2 tahun belakangan tidak tinggal di sini," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi, Sabtu malam.
"Baru hari ini kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," sambung Kapolsek.
Ayah Cium Kening Istri dan Dua Anaknya Sebelum Lompat
Polisi mengungkap detik-detik sebelum satu keluarga tewas melompat bersama dari rooftop Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024).
Sebelum mengakhiri hidup bersama-sama, sang ayah EA (50) sempat menciumi istrinya AEL (52) dan kedua anaknya.
"Terekam CCTV, di dalam lift EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya di lokasi, Sabtu malam.
Empat sekeluarga tersebut awalnya diketahui datang ke apartemen dalam satu mobil yang sama sekitar pukul 16.02 WIB.
Kemudian, mereka turun di parkiran dan menaiki lift ke lantai 21, seperti terekam dalam CCTV apartemen.
"Pukul 16.05 WIB, keluar dari lift di tangga 21 berdasarkan CCTV, naik ke tangga darurat untuk ke rooftop apartemen, kemudian 16.13 WIB, para korban terjatuh bersamaan di depan lobby apartemen," ucap Kapolsek.
Polisi pun memastikan keempat orang satu keluarga ini meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya sendiri alias bunuh diri.
Mereka melompat bersama-sama dengan kondisi tangan yang saling terikat.
Menurut Agus Ady, sang ayah mengikatkan tangannya dengan sang anak perempuan, sementara sang ibu ke anak laki-laki.
Setelah saling mengikatkan tangan, mereka lalu melompat dari rooftop dan terjatuh di halaman parkir outdoor depan lobby apartemen.
"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," kata Agus Ady.
Usai kejadian, polisi pun melakukan olah TKP dan membawa jenazah ke RS Cipto Mangunkusumo untuk proses visum et repertum.
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: LEGANYA Nathalie Holscher Kedok Tisya Erni Terkuak, Dulu Dituding Jadi Orang Ketiga: Tinggal 1 Lagi
Baca juga: Fakta Kemenangan Man United, Setan Merah Cuma Modal Gosok Voucher, Bruno dan Rashford Berbagi
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.