Berita Viral
Altaf Mahasiswa UI Pembunuh Juniornya Tak Merasa Menyesal, Kini Dituntut Hukuman Mati
Altafasalya Ardnika Basya (23) mahasiswa UI pembunuh juniornya dianggap tak merasa menyesal hingga dituntut hukuman mati
TRIBUN-MEDAN.COM - Altafasalya Ardnika Basya (23) mahasiswa UI pembunuh juniornya dianggap tak merasa menyesal.
Adapun mahasiswa UI Altafasalya Ardnika Basya yang merupakan pembunuh adik tingkatnya Muhammad Naufal Zidan (19) dituntut hukuman mati.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) menegaskan, pembunuhan berencana yang dilakukan Altafasalya Ardnika Basya (23) terhadap Muhammad Naufal merupakan perbuatan keji.
Ini merupakan salah satu poin jaksa Kejaksaan Negeri (Kejari) Depok menuntut Altaf dengan pidana mati.
“Perbuatan terdakwa dilakukan sangat keji dan di luar batas perilaku sebagai seorang manusia,” tegas jaksa Alfa Dera dalam rekaman suara saat membacakan di ruang sidang Pengadilan Negeri (PN) Depok, dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Kamis (14/3/2024).
Perbuatan Altaf juga dianggap meresahkan masyarakat. Altaf juga dianggap tidak merasa menyesal atas tindakan pembunuhan tersebut.
“Terdakwa merupakan seorang mahasiswa aktif di universitas ternama di Indonesia yang seharusnya dapat memberikan contoh sikap perilaku yang baik di kalangan kehidupan bermasyarakat,” ujar Alfa.
Selain itu, pembunuhan Alfa terhadap Naufal dinilai mengakibatkan kesedihan yang mendalam terhadap keluarga, khususnya orangtua korban.
Alfa Dera menjelaskan pihaknya tidak menemukan hal yang meringankan terdakwa.

Dera meyakinkan bahwa tersangka Altaf secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan melanggar pasal 340 KUHP.
"Menyatakan terdakwa Altaf dengan pidana telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dengan sengaja dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain sebagaimana dakwaan pertama melanggar Pasal 340 KUHP," kata Dera.
"Kedua menjatuhkan hukuman pidana terhadap Altaf oleh karena itu dengan pidana mati," sambungnya.
Sebelumnya, pelaku dan korban merupakan mahasiswa program studi (prodi) Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI.
Altaf nekat menikam juniornya sendiri karena terlilit tunggakan bayar uang kos dan hutang pinjaman online (pinjol).
Altaf menghabisi nyawa Naufal pada Rabu (2/8/2023).
Tetapi, mayat korban baru ditemukan dua hari kemudian, yakni Jumat (4/8/2023).
Kasus pembunuhan Naufal terungkap usai jenazah korban ditemukan oleh kerabatnya di sebuah kamar indekos di kawasan Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat.
Dalam rekonstruksi yang digelar pada (22/8/2023) di tempat kejadian perkara (TKP) terungkap bahwa Altaf menusuk adik tingkatnya itu sebanyak 30 kali.
Pada reka adegan lainnya, Altaf memperagakan adegan melakban kaki dan tangan jasad korban yang sudah terbujur kaku.
Setelah itu, tersangka membungkus korban dengan plastik hitam, melakbannya lagi, dan menyembunyikan jasad korban di bawah kasur.
Usai menusuk adik tingkatnya sampai tewas, Altaf mengambil barang berharga korban, yakni laptop MacBook dan ponsel iPhone.
Setelah itu, pelaku menangis.
Baca juga: PT Karya Pratama Niaga Jaya Mengadakan Team Building untuk Meningkatkan Kolaborasi dan Kinerja Tim
Baca juga: Hari Ini Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Minyak Goreng Merah di Deli Serdang
Ditangkap Saat Asyik Bareng Pacar di Kosan
Sebelumnya diberitakan Altafasalya Ardnika Basya (23) mahasiswa UI yang bunuh juniornya ditangkap saat bersama pacarnya di kosan.
Usai sehari melakukan pembunuhan, Altaf sempat membawa pacarnya ke kos.
Polisi menangkap Altaf saat bersama pacarnya di kosannya yang ada di RT 03 RW 01, Kukusan, Beji, Depok, Jawa Barat tak jauh dari kampus UI.
Saat itu, sang kekasih bingung ketika melihat Altaf justru dibawa oleh polisi berpakaian sipil.
Momen penangkapan itu juga turut disaksikan oleh Sunarsih selaku penjaga kosan yang ditinggali Altaf.
"Pas ditangkap itu ada ceweknya. Nah ceweknya itu nunggu di atas motor. Sementara Altanya masuk ke dalam katanya mau ngambil barang buat temennya, pas itu polisi datang," kata Sunarsih ditemui TribunJakarta.com di kosan pelaku, Minggu (6/8/2023).
Menurut Sunarsih, tak lama polisi berada di kosan pelaku.
Altaf kemudian dibawa menuju kantor polisi tanpa adanya perlawanan sedikitpun.
"Cuma sendiri yang ke sini, itu pas waktunya orang pada Salat Jumat."
"Enggak ada perlawanan sama sekali, si Alta langsung dibawa terus ceweknya ditinggal," ujar Sunarsih.
Saat melihat sang kekasih dibawa polisi, kekasihnya sempat bertanya dengan raut wajah penuh kebingungan.
"Terus ceweknya nanya 'Sebenarnya ini ada apa dengan Altaf ya kok dibawa polisi'," ujar Sunarsih menirukan ucapan kekasih Altaf yang bertanya kepadanya saat penangkapan itu.
Sunarsih yang saat itu juga belum mengetahui apa yang diperbuat Altaf juga sama bingungnya dengan sang kekasih Altaf.
"Ya ibu juga gatau, ibu kaget ini Altaf dibawa. Soalnya baru pertama kali belum dipanggil sama polisi, langsung begitu dibawa aja," kata Sunarsih.
Belakangan mereka baru mengetahui bahwa ternyata Altaf ditangkap karena membunuh adik kelasnya bernama Naufal Zidan (19).
Sunarsih mengatakan bahwa Altaf sudah sering mengajak kekasihnya itu ke kosannya.
Hal itu berbeda dengan sosok korban pembunuhan yang disebutnya tak pernah dibawa Altaf ke kosannya.
Altaf sudah mengekos di kosan Wisma Ladika sekira satu tahun lebih. Saat ini, di kosan tersebut, Alsaf tinggal bersama dua teman kuliahnya.
"Pacarnya emang sering ke sini makanya saya tahu, baru pacaran kira-kira 3 bulan ini. Tapi kalau yang korbannya ini belum pernah ke sini," ujarnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: DAFTAR 8 Tim Lolos Perempat Final Liga Champions, Italia Tanpa Wakil, Atletico Singkirkan Inter
Baca juga: Muncul 2 Bibit Siklon 91S dan 93P di Wilayah Indonesia, Ini Wilayah yang Berpotensi Dilanda Badai
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.