Liga Italia

AC Milan Tetap Santai Hadapi Investigasi Kepemilikan, Ternyata Jaksanya Fans Berat Inter Milan

AC Milan santai hadapi investigasi kasus kepemilikan. Sejauh ini investigasi terkait kepemilikan

Editor: Dedy Kurniawan
Gabriel Bouys/AFP
Penyerang AC Milan asal Prancis #09 Olivier Giroud merayakan bersama pelatih AC Milan asal Italia Stefano Pioli dan rekan setimnya Penyerang AC Milan asal Swiss #17 Noah Okafor dan bek AC Milan asal Jerman #28 Malick Thiaw setelah menang 2-1 pada pertandingan sepak bola grup F putaran pertama Liga Champions UEFA antara AC Milan dan Paris Saint-Germain di stadion San Siro di Milan pada 7 November 2023. 

Keduanya diduga menghalangi proses penyelidikan ini dengan dakwaan sementara 'menghalangi pelaksanaan fungsi publik dari otoritas pengawas.'

Kasus ini berpotensi membawa AC Milan ke jenjang pemberian sanksi ringan sampai berat.

dari La Gazzetta dello Sport, jika terbukti benar, tindakan Milan bisa bertentangan dengan tiga pasal sekaligus dalam Undang-Undang Peradilan Olahraga (Sports Justice Code).

Aturan yang mungkin dilanggar mencakup pasal soal penerbitan lisensi kepemilikan klub, penyampaian informasi, hingga loyalitas dan kejujuran dalam berkompetisi.

Sanksi yang berpotensi dijatuhkan FIGC dapat berupa denda sampai pengurangan angka di klasemen Liga Italia.

Hukuman pemotongan angka juga dialami Juventus tahun lalu ketika divonis melakukan pelanggaran laporan keuangan.

Bianconeri kehilangan 15 poin di klasemen 2022-2023, sebelum direvisi menjadi 10 setelah melakukan banding, serta dilarang tampil di kompetisi antarklub Eropa.

Sanksi yang disebut terakhir bisa juga dijatuhkan buat AC Milan oleh UEFA.

Hal ini lantaran adanya potensi pelanggaran soal kepemilikan dobel Elliott terhadap Milan dan klub Prancis, Lille.

Baca juga: REAKSI Gibran Soal Golkar Minta Jatah Minimal 5 Kursi Menteri, PAN-PSI-Demokrat Tak Mau Berkomentar

Kondisi adanya dua klub atau lebih yang dimiliki perusahaan/entitas yang sama dikhawatirkan bakal mencederai integritas kompetisi.

Sanksi tersebut berkaitan dengan dua pasal tambahan yang mungkin dilanggar Rossoneri dalam regulasi UEFA.

Pasal pertama soal kepemilikan klub mungkin sangat kecil mendatangkan risiko karena Milan dan Lille tidak berkompetisi dalam ajang yang sama di level Eropa.

Akan tetapi, sanksi berat bisa tetap mereka dapatkan tergantung isi laporan FIGC mengenai pasal kedua soal transparansi dalam prosedur kompetisi UEFA.

"Kalau Milan terbukti berbohong, menyembunyikan kepemilikan tidak sesuai dengan laporan yang mereka nyatakan, klub bisa dihukum dengan pencoretan dari kompetisi UEFA, sanksi finansial, atau kesepakatan dengan UEFA," ujar Angelo Cascella, pengacara dan pakar hukum olahraga yang juga mantan anggota Pengadilan Arbitrase Olahraga Eropa.

Maksud kesepakatan sanksi dengan UEFA bisa berupa pelarangan merekrut pemain di bursa (embargo transfer) atau pembatasan pengeluaran klub.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved