Berburu Takjil
Fenomena Non Islam Berburu Takjil Viral, di Balige Justru Bawa Berkah Bagi Pedagang
Fenomena non Islam atau non muslim tengah berburu takjil kini viral di media sosial. Namun, fenomena ini justru membawa berkah bagi pedagang
TRIBUN-MEDAN.COM,- Saat ini pengguna media sosial tengah dihebohkan dengan adanya fenomena non Islam atau non muslim 'war takjil' atau berburu takjil di lokasi tempat penjualan menu buka puasa.
Mereka yang non Islam ramai-ramai berburu takjil, karena penasaran dengan beragam menu buka puasa yang dijual para pedagang.
Karena hal ini pula, banyak kemudian warga non muslim atau non Islam yang mengunggah videonya tengah berburu takjil.
Tak jarang, ada pula sejumlah selebgram atau influencer yang kemudian memberikan guyonannya, bahwa semua menu takjil harus diborong, agar mereka yang puasa tidak kebagian.
Baca juga: Jadwal Puasa dan Imsakiyah Ramadhan Muhammadiyah dari Aceh Hingga Papua
"Untuk mu Agama mu, untuk ku takjil mu," demikian kata-kata yang kian ramai dibagikan di media sosial.
Terlepas dari fenomena ini, banyak yang menilai bahwa berburu takjil masyarakat non muslim justru membawa rezeki bagi pedagang muslim yang berjualan makanan.
Tidak hanya itu, keberadaan non muslim yang berburu takjil ini juga menunjukkan bahwa sebenarnya masyarakat Indonesia itu guyub dan penuh toleransi.
Mereka yang berbeda agama, justru bisa sama-sama merasakan indahnya Ramadan.
Khusus di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Sumatra Utara misalnya.
Di wilayah yang penduduknya mayoritas non muslim ini masyarakatnya juga berburu takjil di sore hari.
Baca juga: Apakah saat Imsak Tiba Kita Masih Bisa Minum dan Makan, Berikut Penjelasan Dosen Muhammadiyah
Tak pelak, hal ini membawa keuntungan bagi Rosmiati Harahap, pedagang takjil di Kecamatan Balige.
"Kebanyakan yang beli takjil ini malah non muslim. Kami bergembira juga karena saudara-saudara non muslim merasa bahwa ini perayaan bersama mungkin karena sekali setahun," ujar Rosmiati Harahap dalam video yang diperoleh Tribun-medan.com, Minggu (17/3/2024).
Ia mengatakan, dari penjualan takjil ini, dirinya bisa mendapatkan rezeki berkisar Rp 3 juta dalam sehari.
"Kalau jualannya biasanya laku setiap hari. Dan termasuk, saya penjual takjil yang paling lama di sekitar ini," terangnya.
Bagi Rosmiati, bulan suci Ramadan adalan momen kegembiraan bersama.
Sebagai pedagang muslim, ia merasa senang, karena dagangannya laris berkat kehadiran saudara non muslim.
Baca juga: Pererat Silaturahmi, Kapolsek Deli Tua Berbagi Takjil Dan Buka Puasa Bersama dengan Masyarakat
Sementara itu, Ari Hutapea (34), ibu rumah tangga yang tinggal di Balige mengatakan sengaja berburu takjil untuk disantap di sore hari.
Kara Ari, takjil yang dijual pedagang sangat cocok disantap bersama keluarga.
"Biasanya kita ambil takjil di Jalan Gereja. Disana kita dapatkan berbagai macam makanan dan cocok dikonsumsi pada saat sore hari sembari berkumpul bersama keluarga," kata Ari.
Ia pun senang, lantaran menu takjil yang dijual harganya cukup terjangkau.
Interaksionisme Simbolik
Fenomena berburu takjil yang dilakukan warga non muslim dapat dilihat melalui pendekatan Interaksionisme Simbolik yang dikembangkan oleh Herbert Blumer.
Menurut pendapat Blumer, hal ini justru memberikan perspektif yang menarik.
Blumer menekankan bahwa manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna yang diberikan oleh sesuatu tersebut melalui proses interaksi simbolik.
Dikutip dari Instagram sosiologi_id, dalam konteks fenomena ini, tradisi berburu takjil merupakan sebuah simbol budaya yang memiliki makna tertentu bagi komunitas muslim.
Namun, makna tersebut dapat diinterpretasikan secara berbeda oleh orang-orang non muslim melalui interaksi mereka dengan budaya muslim atau informasi yang mereka terima tentang tradisi ini.
Blumer juga menekankan konsep seperti penafsiran makna, tindakan bersama, definisi situasi, dan negosiasi makna dalam proses interaksi simbolik.
Dengan menganalisis fenomena ini melalui konsep-konsep tersebut, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang motivasi dan makna di balik keterlibatan orang-orang non muslim dalam tradisi berburu takjil.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.