Breaking News

All England 2024

Racikan Coach Irwansyah si Anak Binjai Sukses Raih Gelar Juara All England 2024 Setelah 30 Tahun

Racikan Coach Irwansyah si anak Binjai akhirnya sukses raih gelar juara All England 2024 setelah Indonesia puasa gelar tunggal 30 tahun lamanya.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
Istimewa
Dua anak didik Coach Irwansyah, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting bersama Coach Irwansyah dalam momen penyerahan medali usai final All England 2024, Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (17/3/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com - Racikan Coach Irwansyah si anak Binjai akhirnya sukses raih gelar juara All England 2024 setelah Indonesia puasa gelar tunggal 30 tahun lamanya.

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie berhasil memenuhi mimpinya sekaligus harapan Indonesia untuk kembali menjuarai All England.

Ia menjadi pebulutangkis Indonesia keenam yang mampu mengangkat Piala All England sepanjang sejarah.

Keberhasilannya juga mengakhiri 30 tahun puasa gelar tunggal Indonesia di All England.

Terakhir Indonesia memenangi tunggal putra All England melalui Harijanto Arbi tahun 1993 dan 1994.

Sebelum Harijanto Arbi, 13 kali tunggal putra Indonesia menjadi juara All England.

Mulai dari Tan Joe Hok tahun 1959; Rudy Hartono delapan kali berturut-turut sejak tahun 1968 (minus 1975); Liem Swie King tahun 1978, 1979 dan 1981; dan Ardy B Wiranata tahun 1991.

Jojo, begitu Jonatan Christie biasa disapa, menjadi juara setelah mengalahkan rekan senegaranya, Anthony Sinisuka Ginting di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (17/3).

Jojo mengalahkan Ginting dalam dua set langsung 21-15 dan 21-14.

Final Jonatan-Ginting juga menjadi all Indonesian final yang kesekian kalinya di nomor tunggal putra sepanjang 125 tahun sejarah All England.

Dua anak didik Coach Irwansyah, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting bersama Coach Irwansyah dalam momen penyerahan medali usai final All England 2024, Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (17/3/2024).
Dua anak didik Coach Irwansyah, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting bersama Coach Irwansyah dalam momen penyerahan medali usai final All England 2024, Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (17/3/2024). (Istimewa)

Sebelumnya, all Indonesian final tunggal putra All England terjadi antara Tan Joe Hok vs Ferry Sonneville (1959); Rudy Hartono vs Pek Sen Wong (1969); Rudy Hartono vs Tjin Siang Ang (1971); Rudy Hartono vs Christian Hadinata (1973); Rudy Hartono vs Liem Swie King (1976,1978); Harijanto Arbi vs Joko Suprianto (1993), dan Harijanto Arbi vs Ardy B Wiranata (1994).

Tak banyak kesulitan bagi Jojo untuk memenangi laga semalam.

Pada set pertama, Ginting hanya sekali mampu menyamakan kedudukan di angka 3-3.

Berikutnya, ia terus tertinggal hingga set pertama usai.

Ginting sempat seperti hendak membalikkan keadaan pada awal set kedua ketika ia berkali-kali berhasil mencuri angka dari Jonatan.

Namun, momentum Jonatan rupanya berlanjut. Ginting terus melakukan kesalahan sendiri dan kalah dengan skor 21-14.

Jojo mengaku benar-benar tak menyangka akhirnya bisa menjuarai All England 2024.

"Puji Tuhan, sangat bersyukur atas yang Tuhan berikan terutama di minggu ini," kata Jonatan dalam keterangan dari PBSI.

"Tidak pernah menyangka untuk bisa jadi juara di All England. Ini juga gelar Super 1.000 pertama saya. Pasti sangat-sangat berharga," tuturnya. 

Ia juga mengaku sangat bangga bersama Anthony Ginting akhirnya bisa kembali menyajikan all Indonesian final di nomor tunggal putra.

"Akhirnya kami bisa mengulang sejarah 30 tahun lalu," ucap Jonatan.

"Tidak mudah untuk diraih, bertahun-tahun latihan keras, setiap turnamen gagal, kami pulang lalu latihan lagi, gagal lagi lalu latihan lebih keras lagi. Selalu seperti itu sampai akhirnya Tuhan kasih buahnya hari ini," tuturnya. 

Jonatan mengaku menjalani laga final dengan enjoy karena Indonesia sudah memastikan gelar juara.

"Setelah kemarin memastikan all Indonesian finals, saya sudah semakin enjoy karena siapa pun yang menang, yang penting Indonesia. Dari membuat sejarah saja, saya sudah sangat senang," ucapnya.

"Sesudah ini, pasti banyak yang akan menggantungkan ekspektasi yang lebih, tetapi saya hanya bisa melakukan yang terbaik dari yang bisa saya lakukan," tuturnya.

Pada All England tahun ini, pebulu tangkis ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga berhasil merebut gelar juara setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Woo Yik. Fajar/Rian unggul dua set langsung, 21-16 dan 21-16.

Kemenangan ini juga menjadi sukses Indonesia menjadi juara di nomor tunggal putra All England.

Fajar/Rian mengaku sangat bersyukur dengan kemenangan ini.

"Kami bermain lebih relax, lebih enjoy. Alhamdulillah kami bisa memenangkan pertandingan ini," ujar Alfian.

Pada nomor tunggal putri, Carolina Marin dari Spanyol menjadi juara All England 2024 setelah mengalahkan andalan Jepang, Akane Yamaguchi di partai final.

Akane Yamaguchi Retired akibat cedera. Hasil final All England 2024 antara Akane Yamaguchi vs Carolina Marin berkesudahan dengan skor 2-0 (24-26, 1-11, retired).

Di nomor ganda putri, Baek Ha Na/Lee So Hee dari Korea Selatan sukses meraih gelar juara setelah mengalahkan Nami Matsuyama/Chiharu Shida dari Jepang di partai final. 

Baek Ha Na/Lee So Hee menang dalam tiga set, 21-19, 11-21, 21-17.

Di nomor ganda campuran, pasangan China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong meraih juara setelah mengalahkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) dengan skor 21-16, 21-11.

Hasil ini membuat Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong menyamai raihan tiga gelar juara di All England Open milik Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Sosok Coach Irwansyah

Coach Irwansyah lahir pada tahun 1974 di Binjai. Ia lebih dulu memulai karier bulu tangkisnya di Medan sebelum akhirnya bergabung di PBSI pada November 1996.

Setelah 15 tahun melatih di tiga negara Eropa, mantan tunggal putra Pelatnas, Irwansyah kembali untuk menjadi asisten pelatih tunggal putra di Pelatnas Cipayung.

Kala masih menjadi atlet, nama Irwansyah memang tak sepopuler teman-teman seangkatannya seperti Hendrawan, Marlev Mainaky dan lainnya.

Dirundung cedera terus menerus membuatnya prestasinya tak begitu mencuat, hingga ia memutuskan untuk keluar dari pelatnas dan memulai karier sebagai pelatih bulutangkis di benua Eropa.

15 tahun sudah Irwansyah malang melintang di dunia kepelatihan bulutangkis.

Dua tahun di Cyprus, sepuluh tahun di Inggris dan tiga tahun di Irlandia.

Didikan Irwansyah membuahkan hasil yang cukup mengejutkan di mana ia mampu mencetak juara Eropa kelas U-17 pertama dari Irlandia di sektor tunggal putra.

Irwansyah juga sempat mendirikan akademi bulutangkis di Inggris.

Tiga bulan sebelum kontraknya berakhir di Irlandia, tepatnya setelah ia menunaikan tugas di Olimpiade Rio 2016 lalu bersama tim Irlandia, Irwansyah diminta oleh Hendry Saputra, Kepala Pelatih Tunggal Putra PP PBSI, untuk menjadi Asisten Pelatih Tunggal Putra tim nasional Indonesia di pelatnas.

Gayung bersambut, Irwansyah pun mengiyakan tawaran yang dilempar Hendry.

"Sebetulnya saya sudah lama ingin melatih di Indonesia. Saya ingin turut memajukan bulutangkis Indonesia, mau bantu adik-adik pebulutangkis muda juga," kata mantan pemain asal klub Tangkas ini.

Irwansyah sudah mulai mendampingi Hendry sejak 1 September 2016 dalam menggembleng Jonatan Christie cs.

Di matanya, pemain tunggal putra Indonesia memiliki potensi yang menjanjikan.

"Tim tunggal putra punya prospek dan kelihatan sekali kemajuannya pesat. Sekarang ini koh Hendry ingin menekankan kebersamaan dalam latihan, kalau disiplin sudah lama diterapkan koh Hendry," imbuhnya.

Sementara itu, Marlev Mainaky yang sebelumnya menjadi Asisten Pelatih Tunggal Putra, kembali dipercaya menangani tim tunggal putri.

Marlev kini menjadi Asisten PelatihTunggal Putri bersama Sarwendah Kusumawardhani.

Sedangkan posisi Kepala Pelatih tunggal putri ditempati oleh Bambang Supriyanto.

Kini dua anak didik Coach Irwansyah, yaitu Jojo dan Ginting bertemu di final All England 2024.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved