Deli Serdang Memilih

Caleg di Deli Serdang Habis Ratusan Juta Diduga Tertipu Oknum-oknum PPK Dapil 1

. Korban mengaku mengalami kerugian hingga ratusan juta. Ia dijanjikan untuk mendapatkan ribuan suara oleh oknum PPK Lubuk Pakam, Beringin dan Galang

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
Istimewa
Ilustrasi 

Selain ada yang diberikan di rumahnya juga ada diantarkan oleh anggotanya melalui kurir. Kurir ini dianggap menjadi saksi. 

"Intinya mereka itu bilang satu suara itu 100 ribu perkepala. Ini bukan untuk merubah hasil suara tapi mau untuk mencari suara. Jadi mereka kan punya jaringan ke bawah seperti PPS/KPPS jadi katanya melalui inilah," kata WHS. 

Korban mengaku baru sadar ditipu pada tanggal 14 Februari malam.

Saat itu juga disebut ia langsung menghubungi oknum-oknum PPK yang sempat memberikan janji padanya.

Saat itu selain ada yang bisa dihubungi ada yang memang sama sekali hpnya mati. Selain itu sampai sekarang juga ada yang sulit dihubungi. 

"Kita juga kan punya data paling di Lubuk Pakam tembus 500 mereka suaranya. Beringin sama sekali nggak ada suaranya. Untuk yang di Galang paling cuma 120 suara. Yang di Galang sempat pula itu PPK nya bertanya kek mana ini kak nggak tembus. Malah tanya sama aku pula. Sekarang ini nggak bisa ditemui lagi menghilang," kata WHS. 

Dari beberapa oknum PPK saat ini disebut baru oknum Ketua PPK Beringin yang disebut baru mengembalikan uang.

Itupun katanya baru Rp 20 juta. Ia menyebut sudah mempunyai bukti atas pengembalian uang Rp 20 juta ini.

Ia berharap uang bisa dikembalikan lagi selanjutnya.

Tribun-medan.com sempat mencoba meminta konfirmasi kepada oknum-oknum PPK yang dituding WRS melakukan penipuan terhadapnya.

Namun berulang kali nomor ponsel Ketua Ketua PPK tiga Kecamatan itu dihubungi namun tidak aktif-aktif. Pesan singkat juga belum mendapat balasan. 

Komisioner KPU Deli Serdang Divisi Hukum, Mulianta Sembiring mengaku dirinya belum ada mendengar kasus ini. Disebut orang yang dianggap korban juga belum ada mengadu ke KPU.

Namun demikian disebut jika memang ada informasi maka PPK akan mereka evaluasi. 

"Belum tau kita. Nggak ada korbannya datang ke kita. Baru tahu kita. Paling nanti kita panggil dululah PPKnya kita pinta klarifikasi dulu. Baru nanti kita evaluasi karena masa tugas mereka kan sampai april itu," kata Mulianta. 

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved