Berita Viral
Eks Danjen Kopassus Soenarko Lantang Sebut Jokowi Dalang Kecurangan dan Tuding TNI Diam Saja
Eks Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko memimoin aksi demo tolak hasil Pilpres di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat, Senin
TRIBUN-MEDAN.com - Eks Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko memimpin aksi demo tolak hasil Pilpres di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).
Soenarko berbicara berani saat demo tolak hasil Pilpres.
Kepada wartawan Soenarko sangat lantang, tak ada rasa takut.
"Sutradara kecurangan ini adalah Jokowi. KPU itu hanya operator," tegasnya.
Soenarko mengaku tergerak dari hati nurani untuk mempimpin aksi demo tersebut.
Adapun, tujuannya adalah menuntut KPU agar segera menghentikan perhitungan suara karena Pilpres 2024 dianggap curang.
Ia menilai Jokowi, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, dan Hakim MK Anwar Usman sebagai pengkhianat rakyat.
"Kami akan demo sampai aspirasi didengar. Kami tidak mau dipimpin oleh maling dan penipu," ucapnya.
"Tidak ada yang bisa diharapkan dari kumpulan maling atau penipu untuk memimpin negara ini," lanjut Soenarko.
Baca juga: Nyaris Dibacok 3 Perampok Bercelurit, Tak Disangka Pedagang Ini Melawan BIkin Perampok Kocar-kacir
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 19 Maret 2024 di Solo, Dumai, Denpasar, Palembang dan Yogyakarta
Dalam aksi demonya, Soenarko bersama Koalisi Nasional Penyelamat Demokrasi membawa dua spanduk besar yang berisi tuntutan agar Presiden Jokowi dilengserkan.
"Tumbangkan dan Adili Jokowi. Pecat Ketua KPU RI dan Ketua Bawaslu RI," begitu tulisan spanduk yang dibentangkan di mobil komando.
"Tolak Pilpres Curang! Perusak Konstitusi, Penjahat Demokrasi. Lengserkan Jokowi! Komplotan penipu ulung, pecat Ketua KPU RI, Ketua Bawaslu RI, dan Hakim MK!" bunyi spanduk yang lain.
Dalam spanduk itu, ada foto Presiden Jokowi dengan bayangan menyerupai boneka pinokio yang berhidung panjang.
Selain itu, ada foto Ketua KPU RI Hashim Asy'ari, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, dan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman.
Soenarko: TNI Pasti Lihat Amburadulnya Pemilu
Mantan Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen (Purn) Soenarko mengatakan bahwa TNI masa bodoh melihat kecurangan dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Hal itu dikatakan Soenarko saat memimpin demonstrasi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).
“TNI masa bodoh. Karena saya katakan, saya tidak tahu (TNI) netral atau tidak, tapi TNI pasti melihat amburadulnya pelaksanaan pemilu ini, tapi dia tidak bersuara,” kata Soenarko kepada awak media.
Soenarko bahkan mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai aktor kecurangan Pemilu 2024.
“KPU itu hanya operator,” ujar mantan Panglima Kodam Iskandar Muda itu.
Soenarko lantas mengatakan, massa akan melakukan demonstrasi sampai aspirasi didengar.
Dalam demonstrasi yang dihadiri sekitar 300 orang itu, Soenarko menyoroti pelaksanaan pemilu sekaligus pemilihan presiden (Pilpres) 2024, yang dinilainya banyak kecurangan.
“Kami datang ke mari untuk menyampaikan aspirasi,” kata Soenarko dalam orasi dari atas mobil komando. Soenarko mengatakan, massa membawa empat tuntutan.
Tetapi, pada intinya, massa menyoroti pelaksanaan Pilpres 2024 yang ditemukan banyak kecurangan dan ketidakjujuran.
“Intinya pemilu atau pelaksanaan pilpres yang baru selesai, sampai hari ini masih ditemukan banyak sekali kecurangan dan ketidakjujuran,” ujarnya.
Menurut dia, kecurangan dan ketidakjujuran itu sudah dimulai sebelum pelaksanaan pemilu.
“Kami tidak mau dipimpin kumpulan penipu dan perampok,” kata Soenarko.
Soenarko juga menyebutkan bahwa nepotisme terjadi secara terang-terangan di Indonesia.
Sosok Soenarko
Publik pun bertanya siapa sebenarnya Soenarko? Untuk lengkapnya, ini profil Soenarko:
Mayjen TNI (Purn) Soenarko merupakan mantan Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus, dikenal sebagai loyalis Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu.
Sayangnya, kala itu ia sempat tersandung kasus dugaan kepemilikan senjata api ilegal, hingga dituding sebagai pelaku makar.
Baca juga: Nyaris Dibacok 3 Perampok Bercelurit, Tak Disangka Pedagang Ini Melawan BIkin Perampok Kocar-kacir
Baca juga: Daftar Nama 6 Pemain Lolos Seleksi Timnas U20 dan U20 dari Sumut, di Antaranya Aditya Ramadhan
Tidak cukup sampai disitu, Mayjen TNI (Purn) Soenarko yang disebut-sebut turut berjuang untuk Prabowo Subianto kala itu dituding terlibat dalam kerusuhan pada 22 Mei 2019.
Lalu, ia pun sempat ditahan petugas Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI di Rutan POM Guntur, Jakarta Selatan.
Atas penahanan itu, Panglima TNI yang kala itu dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan kemudian mengajukan permohonan penangguhan penahanan ke Mabes Polri. Selanjutnya, Soenarko pun dibebaskan.
Setelah sekian lama tak ada kabarnya, kini Soenarko kembali tampil ke publik.
Mayjen TNI (Purn) Soenarko kemudian tercatat sebagai pendukung Anies Baswedan dalam Pemilu 2024. Di partai politik, Soenarko sekarang menjabat sebagai Dewan Pakar Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
PKS sendiri merupakan partai pengusung Anies Baswedan.
Mayjen TNI (Purn) Soenarko diketahui lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 1 Desember 1953. Dia merupakan purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat.
Mayjen TNI Purn ini sebelumnya menduduki jabatan Danjen Kopassus.
Sepanjang kariernya, Soenarko memiliki pengalaman dan sepak terjang gemilang di militer.
Sebelum menduduki posisi tertingginya, Soenarko sudah terkenal di Aceh.
Diberitakan sebelumnya, ia pernah menjabat asisten operasi Kasdam Iskandar Muda pada 2002, lalu menjadi Danrem-11/SNJ, Danrem-22, Pamen Renhabesad, Pati Ahli Kasad Bidsosbud, dan Kasdif-1 Kostrad.
Pada 12 September 2007, ia menjadi Komandan Jenderal Pasukan Khusus (Kopassus) ke 22. Saat itu, Soenarko menggantikan Danjen Kopassus sebelumnya, yakni Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary.
Soenarko menjabat sampai 1 Juli 2008, lantas digantikan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.
Usai jadi Danjen Kopassus, Soenarko dianugerahi jabatan tinggi lainnya. Mayjen Soenarko menggantikan Pangdam Iskandar Muda sebelumnya, yakni Mayjen TNI Supiadin AS.
Pada 2009, tugas Soenarko sebagai Pangdam Iskandar Muda pun berakhi. Lalu, Soenarko menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif) pada 2009, menggantikan Mayjen TNI Nartono.
Selang setahun, pada 2010, Soenarko digantikan oleh Mayjen TNI Siswondo.
Terjun di Politik
Setelah karier militernya, Mayjen Soenarko pun terjun ke dunia politik.
Ia pernah menjadi anggota Partai Aceh (2012-2016).
Kemudian, bergabung bersama Partai Gerindra (2012-2016).
Lalu, Soenarko bergabung dengan Partai Nangroe Aceh, sejak 2017 sampai sekarang.
Riwayat Pendidikan
Berikut riwayat pendidikan Soenarko, dikutip dari Wikipedia.org:
Soenarko pernah mengenyam pendidikan di AKABRI (1978), kemudian Susarcabif (1978).
Ia juga pernah di Komando(1979), Diklapa-I (1985), dan Diklapa-II (1988).
Selanjutnya, di Seskoad (1995), Sesko TNI, lalu di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) tahun 2005.
Sebelumnya diberitakan, Mayjen TNI (Purn) Soenarko, mantan Danjen Kopassus pimpin aksi unjuk rasa (demo) tolak keunggulan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Soenarko yang dulu mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 itu menolak hasil real count KPU.
Aksi demo atas dugaan kecurangan itu akan berlangsung hari ini di KPU, Senin (18/3/2024).
Aksi yang dipimpin para tokoh besar menyebutkan bahwa pada Pilpres 2024 terjadi banyak kecurangan.
Tak hanya di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, mereka juga akan menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR.
Mereka menyerukan soal dugaan kecurangan Pemilu 2024 untuk diusut.
Dalam poster-poster yang beredar di media sosial sejumlah tokoh menjadi motor penggerak demo ini.
Polres Jakarta Pusat telah mengonfirmasi adanya aksi demonstrasi di depan DPR pada Selasa besok.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Ipda Ruslan Basuki.
"Hari Selasa ada demo di DPR," ujarnya.
Soenarko mengonfirmasi rencana demo di depan kantor KPU RI.
"Insya Allah saya akan ikut turun dengan rakyat. Sesuai dengan kondisi yang ada. Rakyat dan termasuk saya di dalamnya merasa ditipu oleh pemerintah dalam pemilu ini," kata dia.
Dia mengatakan, salah satu kecurangan itu terjadi di KPU.
Menurut dia, KPU dikendalikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. "KPU itu kembali ke Jokowi juga, kan. KPU itu operator," tutur dia.
Dia mencontohkan, terjadi perbedaan angka penghitungan suara sementara pada Sirekap.
Menurut dia, kecurangan Pemilu 2024 ini tampak jelas terlihat saat Sirekap menampilkan angka penghitungan suara.
Jumlah suara tiga pasangan ditampilkan dengan angka yang berbeda sangat signifikan. Kecurangan lain, dia mengatakan, diterangkan dalam film Dirty Vote.
"Ya, seperti itu kecurangan di buat dan tidak ada keterbukaan," tutur dia.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa 19 Maret 2024 di Pontianak, Palembang, Bandung, Makassar, dan Surabaya
Baca juga: Once Mekel Kalahkan Masinton dan Eriko di DPR, Berikut Nama Caleg Dapil DKI II Potensi ke Senayan
(*/tribun-medan.com)
Eks Danjen Kopassus Mayjen TNI (Purn) Soenarko mem
Tolak Hasil Pilpres
Soenarko
Mayjen TNI (Purn) Soenarko
Tribun-medan.com
Sekian Lama tak Ada Kabarnya Ahmad Sahroni Muncul di Acara Motor IMI 2025 Beri Sambutan |
![]() |
---|
Lama Buka Praktik Dokter, Wanita Ini Infus dan Suntik Pasien Ternyata Bohong, Cuma Lulusan SMA |
![]() |
---|
KLARIFIKASI BGN Soal Surat Perjanjian Orangtua Murid Viral, Sebut Tak Ada Poin Rahasiakan Keracunan |
![]() |
---|
HARTA KEKAYAAN Zamroni Aziz Kakanwil Kemenag Lempar Mikrofon Saat Pelantikan: Saya Lagi Bercanda |
![]() |
---|
SOSOK Selebgram Angie Lie Diburu Polisi Kasus Arisan Bodong, Sayembara Dibuka Berhadiah Rp 150 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.