Ramadan 2024

Sejarah Malam Lailatul Qadar yang Terletak di Penghujung Bulan Ramadan

Lailatul Qadar adalah malam dimana ayat-ayat pertama Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.

|
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
INTERNET
Ilustrasi ucapan Ramadan 2024 

Dalam kitab Tafsir ibn Katsir, terdapat sebuah riwayat yang menjelaskan sejarah Lailatul Qadar.

Dikisahkan bahwa suatu hari Nabi Muhammad SAW bercerita kepada empat orang, Ayub, Zakariya, Hizqil bin 'Ajuz dan Yusqa' bin Nun.

Maka para sahabat mengagumi hal itu. Kemudian datanglah Jibril kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Muhammad, umatmu kagum dengan ibadah selama 80 tahun, yang tidak pernah berbuat maksiat sekejap mata pun."

Kemudian Allah menurunkan sesuatu yang lebih baik dari sesembahan Bani Israil, lalu Jibril membacakannya kepada Nabi: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan, tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu, ia lebih baik dari seribu bulan" (QS al-Qadr: 1-3), ia lebih baik dari apa yang kamu dan kaummu sembah."

Kemudian Nabi Muhammad dan para sahabatnya sangat gembira.

Dalam bukunya 10 Malam Akhir Ramadhan, Shabri Shale Anwar mengutip sebuah hadis riwayat Aisyah RA bahwa Rasulullah SAW memerintahkan mereka untuk mencari Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.

Rasulullah SAW bersabda,

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: "Carilah malam Lailatulqadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW turut menggambarkan suasana pagi usai datangnya malam lailatul qadar. Beliau SAW bersabda,

"Pagi hari malam lailatul qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi." (HR Muslim)


(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved