Deli Serdang Terkini

Tertinggi di Partai, Begini Nasib Caleg di Deli Serdang yang Bermodalkan Gorengan saat Kampanye

Caleg DPRD Deli Serdang bernama Rianto Sinaga yang percaya diri dan nekat maju di Pemilu 2024 dengan modal gorengan saat kampanye berakhir dengan trag

|
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
Caleg DPRD Deli Serdang, Rian Sinaga (dua dari kiri) ketika berada di kantor Partai Buruh Deli Serdang beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Caleg DPRD Deli Serdang bernama Rianto Sinaga yang percaya diri dan nekat maju di Pemilu 2024 dengan modal gorengan saat kampanye berakhir dengan tragis.

Sesuai hasil rekapitulasi penghitungan suara KPU Deli Serdang perolehan suara Rianto Sinaga hanya 115 suara.

Jumlah ini jauh dari angka untuk dapat lolos untuk mendapatkan kursi.

Rian Sinaga merupakan Caleg dari Partai Buruh.

Ia sebelumnya terdaftar sebagai Caleg untuk Dapil Deli Serdang 1.

Dapil ini meliputi Kecamatan Lubuk Pakam, Beringin, Pagar Merbau, Pantai Labu dan Galang.

Meski Rian Sinaga cuma mendapatkan 115 suara namun suaranya itu merupakan yang paling tinggi di partainya  di Dapil Deli Serdang 1.

Hal ini lantaran untuk Caleg lain suara yang didapat masih diangka puluhan suara.

Total ada 8 orang Caleg yang terdaftar di Dapil ini dari Partai Buruh sesuai jumlah kursi yang tersedia.

Saat masa kampanye Rian yang diwawancarai www.tribun-medan.com sempat begitu optimis untuk mendapatkan suara.

Ketika itu ia mengaku hanya punya modal 10 juta untuk maju sebagai Caleg.

Dengan modal itu ia yakin kalau dirinya bisa dan duduk sebagai dewan sebab ia juga melakukan kampanye dengan bersosialisasi dari pintu ke pintu.

"Kalau aku prinsipnya untuk biaya sosialisasi dan silaturahmi, APK aku targetkan nggak boleh 10 juta habis uangku.

Aku nggak mau stress sendiri makanya kalau sosialisasi bawa minuman dan gorengan," ujar Rian Sinaga.

Rian yang juga sebagai Sekretaris Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Deli Serdang ini mengatakan meski punya modal minim namun ia masih diterima masyarakat.

Ia menyebutkan tidak semua masyarakat senang dengan politik uang. Karena itu ia pun semakin optimis setiap harinya.

"Selalu aku gaungkan bahwasanya politik uang harus kita hindari karena itu tidak mendidik masyarakat tetapi lebih kepada bagaimana menjaga komitmen melalui kontrak politik.

Artinya ketika aku bertemu dengan masyarakat apa yang menjadi keluhan mereka itu kita ikat dalam kontrak politik.

Itulah nanti yang akan aku lakukan ketika aku duduk di DPRD," kata Rian.

Ia mengaku sudah banyak mendapat dukungan dari masyarakat.

Walaupun saat itu masih melakukan sosialisasi di seputaran keluarga namun ia yakin kedepannya tidak ada kendala lagi di lain tempat nantinya.

Ia mengaku meski tidak membawa uang saat mensosialisasikan diri namun ia menyebut sepanjang yang dijalani belum ada yang tidak mendukung langkahnya.

"Untuk publik responnya cukup positif. Artinya mereka mengatakan ambil duitnya jangan pilih orangnya itunya kata mereka.

Di publik sudah banyak yang memahami itu.

Mereka butuh program butuh orang yang memang turun ke masyarakat tau isunya dan bagaimana penyelesaiannya dan solusinya," ucap Rian.

Rian sempat menargetkan untuk kedepan bisa dapat minimal 8 ribu suara. Ia mengaku sudah tau cara untuk mendapatkannya. Selain door to door juga terus melakukan silaturahmi.

"Memang belum pernah dengar dengan 10 juta jadi. Tapi aku berkeyakinan seperti kawan kita yang di Medan hanya tukang gojek tapi bisa jadi anggota DPRD.

Ada juga yang bilang aku Caleg miskin. Saya tegaskan sama yang bilang justru saya Caleg miskin kamu orang miskin jadi wakil kamu.

Ketika orang kaya mewakili kami dia bisa nggak perduli.

Kalau pakai politik uang sampai disitu hubungan kalian. Untuk mewakili orang miskin harus ada perwakilan orang miskin,"ucap Rian.

Sekadar diketahui Dapil Deli Serdang 1 menyediakan kuota 8 kursi DPRD Deli Serdang.

8 Caleg yang lolos ke DPRD Deli Serdang 2024-2029 adalah:

1. Indra Silaban (PDIP): 10.074 suara

2. Purwaningrum (PKB): 8.457 suara

3. Dedi Syahputra (Gerindra): 7.920 suara

4. Hamdani Syahputra (Golkar): 4.736 suara

5. Bongotan Siburian (NasDem): 8.422 suara

6. Bayu Sumantri Agung (PAN): 11.993 suara

7. Mhd Darbani Dalimunthe (PBB): 5.288 suara

8. Dwi Andi Syahputra (PKS): 2.446 suara

Begini Nasib Bapak dan Anak di Deli Serdang yang Jadi Caleg dan Bertarung di Dapil yang Sama

Kisah seputar caleg yang apes dari masih dari wilayah Deli Serdang juga dialami bapak dan anak ini.

Saripudin dan Alfi Syahra, bapak dan anak yang nekat menjadi Caleg DPRD Deli Serdang dan berebut suara di Pemilu 2024 sama-sama mengalami nasib yang apes.

Keduanya gagal mendapatkan kursi karena perolehan suara masih kalah jauh dari pesaingnya. Mereka sebelumnya sama-sama bertarung di Dapil yang sama yakni Dapil Deli Serdang 5.

Dapil ini meliputi Kecamatan Labuhan Deli dan Kecamatan Hamparan Perak.

Sesuai hasil akhir rekapitulasi yang dilakukan KPU Deli Serdang, Saripudin yang pernah berstatus sebagai Kepala Desa Paluh Manan Kecamatan Hamparan Perak lebih unggul suaranya dari pada anaknya Alfi Syahra yang berstatus Caleg Petahana.

Saripudin yang maju dari PKB mendapatkan perolehan 3921 suara.

Alfi anaknya yang maju dari Partai Nasdem mendapatkan suara 1.050. Saripudin menjadi Caleg PKB yang tertinggi perolehan suaranya.

Jaraknya pun cukup jauh dari Caleg dengan peringkat kedua karena atas nama Hamidah cuma mendapatkan 875 suara. Karena suara yang minim di Dapil ini PKB sama sekali tidak mendapatkan kursi.

Sementara itu Alfi kalah jauh dari Caleg atas nama Tubagus Nurul Amin yang mendapatkan peroleh suara 5.773.

Tubagus juga pernah terdaftar sebagai anggota DPRD Deli Serdang periode 2014-2019.

Untuk Dapil Deli Serdang 5 ini hanya ada kuota 6 kursi. Jumlah kursi yang ada itu dimiliki oleh Gerindra, Demokrat, PDIP, Nasdem, Golkar dan PPP.

Saripudin dan Alfi sudah dari jauh hari sama-sama mensosialisasikan dirinya kepada masyarakat.

Saat diwawancarai www.tribun-medan.com beberapa waktu lalu Saripuddin menceritakan dirinya bisa maju sebagai Bacaleg karena dorongan Alfi dan suaminya.

Foto Alfi Syahra dan Saripudin.
Foto Alfi Syahra dan Saripudin. (TRIBUN MEDAN/HO)

Begitu ia menyelesaikan masa jabatan tiga periode sebagai Kepala Desa tahun 2022, anak dan menantunya itupun kemudian langsung mendaftarkannya ke PKB.

Saat itu posisinya Alfi belum lagi menjabat sebagai anggota dewan untuk yang kedua kalinya.

Belum ada PAW yang didapatkan oleh anaknya itu. Alfi pernah terdaftar sebagai anggota DPRD Deli Serdang periode 2014-2019, namun setahun menjelang masa tugasnya berakhir dan karena mau maju di Pemilu 2019 Alfi pun sempat mengundurkan diri sebagai Dewan karena pindah partai dari PKB ke Nasdem.

Saat itu Alfi Syahra karena raihan suaranya kalah dari pesainfnya. Alfi yang seorang bidan kembali menjabat karena adanya PAW akibat adanya anggota dewan yang meninggal dunia.

"Alasan saya mencaleg karena didesak sama anak. Saya yang dicalonkan anak. Alfi sama lakiknya itulah yang mencalonkan kita, yang daftarkan pun mereka. Yang memilih partai pun anak. Anak bilang ke PKB saja Pak,"ucap Saripuddin menirukan omongan anaknya saat itu ketika diwawancarai www.tribun-medan.com.

Jika saat ini Alfi Syahra kembali menjadi Caleg, Saripuddin menyebut itu adalah hak anaknya.

Sebagai orangtua ia juga ingin mendoakan yang terbaik untuk anaknya. Ia menyebutkan masyarakat bebas memilih siapa pun.

"Kami masih sama-sama tinggal di Desa Paluh Manan. Kita kembalikan ke masyarakat saja kan masyarakat yang menentukan. Kalau di desa kita ini ada kurang lebih 3 ribu juga DPT (daftar pemilih tetap," kata Saripudin.

Dari catatan www.tribun-medan.com anaknya Alfi Syahra pertama kali menjabat sebagai anggota dewan pada tahun 2014.

Saat itu Saripuddin menghadiri pelantikan anaknya sebagai dewan yang kala itu juga merupakan dewan termuda karena masih berusia 22 tahun.

Namun satu tahun sebelum mengakhiri periode 2019,

Alfi pun mengundurkan diri sebagai anggota dewan karena ada masalah internal di PKB dan pindah ke Partai Nasdem untuk bisa ikut di Pemilu Legislatif 2019.

Pada saat pemilihan Alfi hanya berada di posisi nomor urut 3. Ia kalah dukungan dari dua orang lainnya.

Terkait hal ini Saripuddin pun berharap agar kedepannya ia dan anaknya itu bisa sama-sama terpilih. Menurutnya tidak ada yang tidak mungkin kalau Tuhan sudah berkehendak.

"Yang diharapkan dua dua kami naik. Kalau pikiran dan logika manusia mana-mana pun nggak nanti (tidak ada yang duduk). Itukan pikiran manusia tapi kalau sudah allah yang berkehendak dua dua bisa saja. Seperti kemarin Alfi dilantik kalau logika nggak mungkin meninggal dua-dua (peraih suara terbanyak 1 dan 2 di Nasdem) karena dia nomor tiga (suara terbanyak). Kalau sudah rezeki nggak kemana. Yang sudah terlanjur ini nggak mungkin kita cabut. Kita kembalikan kepada yang Kuasa saja,"kata Saripuddin.

(dra/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved