Medan Terkini
Herbet Simatupang, Honorer Tewas Diduga Korban Begal di Percut Sei Tuan, Ini Kata Kapolrestabes
Polisi masih melakukan penyelidikan, terkait tewasnya seorang honorer di Sergai bernama Herbet Cristofel Simatupang yang diduga menjadi korban begal.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi masih melakukan penyelidikan, terkait tewasnya seorang honorer di Dolok Masihul, Serdang Bedagai bernama Herbet Cristofel Simatupang yang diduga menjadi korban begal.
Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Teddy Jhon Sahala Marbun, pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk mengungkap kasus tersebut.
"Masih penyelidikan sama Polsek dan tim Satreskrim," kata Teddy kepada Tribun-medan, Selasa (26/3/2024).
Ia menyampaikan bahwa, dirinya juga telah memerintahkan anggotanya untuk segera mengungkapkan kasus tersebut dan menangkap para pelaku.
"Saya sudah arahkan ke Kapolsek dan Sat Reskrim untuk segera ungkap pelakunya," sebutnya.
Dikatakannya, dari hasil penyelidikan sementara diduga kuat pria berusia 31 itu merupakan korban begal.
"Sepertinya begal, karena motor dan handphonenya hilang. Bekas lukanya juga ada," ungkapnya.
Sebelumnya, Seorang pria bernama Herbet Cristofel Simatupang (31) warga Dusun II, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, ditemukan tewas setelah diduga menjadi korban begal.
Korban ditemukan tewas tergeletak di tengah jalan di Dusun I, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, pada Selasa (19/3/2024) sekitar pukul 03.00 WIB.
Menurut kakak korban, Fransiska Simatupang, pihak keluarga mengetahui korban ditemukan tewas setelah diberitahu oleh warga.
"Kami dibangunkan sama tetangga jam tiga pagi, ngasih tahu kalau adik saya kecelakaan dan sudah tidak bernyawa," kata Fransiska kepada Tribun-medan, Senin (25/3/2024).
Ia menjelaskan, setelah mendengarkan kabar tersebut dirinya pun langsung bergegas ke lokasi yang tidak jauh dari rumahnya.
Di sana, dia melihat bahwa korban sudah terbaring di tengah jalan dalam kondisi terlungkup dan kepalanya mengeluarkan darah.
Awalnya, dia mengira adiknya meninggal karena kecelakaan. Namun, di lokasi sepeda motor Honda Beat Street milik korban sudah tidak ada.
Selain itu, handphone korban juga hilang.
"Awalnya dikira kecelakaan. Tapi saya cari sepeda motornya tidak ada, saya telpon handphonenya juga sudah tidak aktif. Kata warga sekitar adik saya kena begal, karena barang-barang berharganya hilang," sebutnya.
Katanya, setelah itu adiknya ini pun langsung dievakuasi ke rumah sakit.
Dari hasil keterangan medis, adiknya ini meninggal karena adanya luka di bagian kepala belakang diduga karena hantaman benda tumpul.
"Lukanya di bagian belakang kepala, menurut dokter itu bekas benda tumpul, kedalamannya 2 cm dan 12 jahitan," ujarnya.
Fransiska menjelaskan, adiknya ini tinggal bersama dengan orangtua mereka yang rumahnya tidak jauh dari rumah dia.
Setelah kejadian itu, ia pun mendatangi rumah orangtuanya.
"Mamak sama bapak saya di rumah, cuma nggak bisa keluar karena pintu pagar dikunci sama adik saya," ucapnya.
Dia mengungkapkan, menurut pengakuan orangtuanya, sebelum ditemukan tewas, korban sekira pukul 24.00 WIB masih berada di rumah.
"Jam 12 malam itu mamak masih minta dia untuk matikan lampu, nggak ada yang tahu persis jam berapa dia keluar rumah," bebernya.
Dijelaskan Fransiska, adiknya ini merupakan perokok aktif dan diduga keluar rumah untuk membeli rokok.
Sebab, ia menemukan satu bungkus rokok yang isinya masih penuh di saku celana adiknya.
"Di kantongnya ada rokok isinya masih banyak dan mancis, sama uang Rp 17 ribu. Kita duga dia ini keluar untuk beli rokok," ungkapnya.
"Karena pintu bagasi rumah nggak dikuncinya, cuma gerbang saja yang digembok dan itu pun kuncinya dibawa," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa korban ini merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Kesehariannya, korban bekerja sebagai honorer di Dolok Masihul, Serdang Bedagai.
"Dia dinas di PU, baru beberapa hari pulang ke rumah, karena cuti," tuturnya.
Dia menuturkan bahwa, sampai saat ini pihak keluarga belum ada membuat laporan resmi ke kantor polisi.
Meskipun demikian, pihak kepolisian telah mengetahui kejadian itu dan telah melakukan penyelidikan.
"Kalau memang diperlukan, kami akan buat laporan resmi. Cuma polisi sudah beberapa kali datang, nanya-nanya soal kejadian ini," katanya.
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Percut Seituan, AKP Japri Simamora mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kejadian tersebut.
"Awalnya memang informasinya kecelakaan, cuma setelah kita selidiki dugaannya kasus pencurian dengan kekerasan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, saat ini kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
"Korban memang belum buat laporan resmi, tapi tetap kita lakukan penyelidikan," pungkasnya.
(Cr11/tribun-medan.com)
Kisah Cyndi Patricia Figo, Tangguh di Arena Taekwondo dan Raih Prestasi Gemilang di Dunia Modelling |
![]() |
---|
8 Orang Dijadikan Tersangka dalam Sindikat Jual Beli Bayi Berumur 3 Hari di Kota Medan |
![]() |
---|
Pedagang Roti di Medan Kaget Becaknya Hilang, Rupanya Dicuri Josten Pontius Samosir |
![]() |
---|
Kepergok saat Curi Sepeda Motor Pekerja Kafe, Pria di Medan Babak Belur Dihajar Massa |
![]() |
---|
Main HP Saat Gubsu Bobby Beri Arahan, Sekretaris DiskopUKM Dicopot dari Jabatannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.