Berita Viral
VIRAL Nenek 81 Tahun Mengandung Janin Selama 56 Tahun Sampai Jadi Batu, Dikira Cuma Nyeri Perut
Viral seorang nenek 81 tahun mengandung janin selama 56 tahun sampai janinya berubah menjadi batu
Untuk diketahui, dilansir dari artikel kesehatan Alodokter, kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim.
Tergantung lokasi menempelnya sel telur, gejala kehamilan ektopik dapat menyerupai gejala pada penyakit usus buntu.
Apabila tidak segera ditangani, kehamilan ektopik dapat berakibat fatal bagi ibu.
Biasanya, kehamilan ini terletak di tuba falopi, namun bisa juga terjadi di indung telur, leher rahim, atau rongga perut.
Penyebab utama kondisi ini adalah kerusakan pada tuba falopi, yang bisa disebabkan oleh endometriosis, penyakit radang panggul, gangguan hormon, kelainan bawaan, atau jaringan parut akibat operasi sebelumnya.
Wanita yang aktif secara seksual, terutama mereka yang berusia di atas 35 tahun, memiliki riwayat penyakit menular seksual, kehamilan ektopik sebelumnya, riwayat operasi, penggunaan program bayi tabung, IUD, atau kebiasaan merokok, berada dalam risiko tinggi mengalami kehamilan ektopik.
Gejala awal sering mirip dengan kehamilan normal, namun dapat berkembang menjadi nyeri perut dan perdarahan vagina, mirip dengan gejala penyakit usus buntu.
Pentingnya pemeriksaan dini kepada dokter sangat ditekankan, terutama jika mengalami gejala tersebut atau menggunakan alat kontrasepsi saat hamil.
Diagnosis ditegakkan melalui wawancara medis, tes urine, tes darah, dan USG transvaginal.
Pengobatan bisa melalui obat suntik untuk kasus awal atau operasi laparoskopi dan laparotomi untuk kasus lanjut, dengan tujuan menghindari komplikasi serius seperti pecahnya tuba falopi dan perdarahan berat.
Pasca kehamilan ektopik, dianjurkan untuk menunda kehamilan selama 3 bulan untuk pemulihan fisik.
Namun, dampak mental juga perlu perhatian, dengan mendukung pasangan yang mengalami kehilangan melalui berbagi cerita atau konsultasi profesional.
Meskipun pencegahan total kehamilan ektopik belum ditemukan, langkah-langkah seperti berhenti merokok, menjaga berat badan ideal, dan menghindari risiko penyakit menular seksual bisa mengurangi risiko kejadian ini di masa depan.
(*/tribun-medan.com)
Baca juga: Tim Free Fire Sumut Tunjukkan Perkembangan Signifikan Jelang PON 2024, Rencanakan Try Out
Baca juga: Detik-detik Pria Acungkan Sajam ke Polisi saat di Rumah Makan, Dendam Ditangkap karena Kasus Narkoba
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.