Berita Viral

Bobby Nasution Calon Gubernur Golkar di Pilgub Sumut, Rapidin Simbolon Tutup Pintu ke Menantu Jokowi

Wali Kota Medan Bobby Nasution telah resmi bergabung dengan Partai Golkar. Menantu Jokowi ini hengkang dari PDIP dan masuk ke partai berlambang bering

HO
Wali Kota Medan Bobby Nasution bakal maju dalam Pilgub Sumut dan telah meninggalkan PDI Perjuangan dan (kanan) Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon 

TRIBUN-MEDAN.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution telah resmi bergabung dengan Partai Golkar. Menantu Jokowi ini hengkang dari PDIP dan masuk ke partai berlambang beringin ini. 

Bobby Nasution juga merupakan calon gubernur Sumut dari Golkar.

Kabar hengkangnya Bobby sudah terdengar semenjak keretakan hubungan Jokowi dengan PDIP. 

Kondisi ini semakin parah setelah Gibran menerima tawaran Prabowo sebagai Cawapres dan tidak mendukung Ganjar Pranowo yang diusung PDIP. 

Keluraga Jokowi perlahan pindah dari PDIP. Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga telah mengambil kursi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang langsung berbalik arah mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres, yang sebelumnya mendukung  Ganjar-Mahfud. 

Gabungnya Bobby Nasution di Golkar sebagai penanda bersiap untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024. 

Bobby Nasution juga tak membantah bakal maju di PIlgub Sumut dengan dukungan dari Golkar. 

"Insya Allah," kata Bobby seusai setelah menghadiri acara pengarahan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).

Setelah itu, Bobby juga menjawab hal yang sama ketika ditanyai bahwa dirinya saat ini sedang menunggu kartu tanda anggota (KTA).

"Insya Allah, Insya Allah (menunggu KTA)," ujarnya.

Bobby mengenakan kemeja batik berwarna kuning ketika menghadiri acara itu.

Wali Kota Medan, Bobby Nasution dikabarkan masuk Golkar
Wali Kota Medan, Bobby Nasution dikabarkan masuk Golkar (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Dia lagi-lagi jawab singkat ketika ditanyai soal kapan memakai jaket Golkar.

"Batiknya dulu hari ini," seloroh Bobby.

Sementara, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily enggan menyebut apakah Bobby sudah bergabung dengan Partai Golkar.

Namun, kata dia, Partai Golkar terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung dengan partainya.

"Kan kita tau Pak Bobby keluarganya keluarga Golkar," ungkap Ace dalam kesempatan yang sama.

Seperti diberitakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengikuti pembekalan calon kepala daerah yang akan diusung pada Pilkada serentak 2024.

Mengenakan baju batik kuning, Bobby tampak hadir di kantor DPP Partai Golkar yang berada di Kemanggisan, Jakarta Barat.

Pertemuan itu sendiri merupakan agenda pembekalan bagi calon kepala daerah untuk menghadiri arahan Ketua Umum Airlangga Hartarto.

Rapat besar bertajuk silaturahmi itu akan berlangsung di Ballroom lantai 2 Graha Golkar.

Dalam undangan yang ditandatangani Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia dan Sekretaris Golkar, Lodewijk F Paulus tertanggal Jakarta 4 April 2024.

Dalam surat dijelaskan, Ketua DPD Golkar se Indonesia diminta segera berkoordinasi dengan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu di wilayah masing-masing untuk mengutus calon kepala daerah dan wakil yang akan diusung.

Pertemuan itu pun turut dibenarkan Ketua Koordinator Politik, Hukum dan HAM DPD Partai Golkar Sumut, Riza Fakhrumi.

"Iya (benar ada calon kepala daerah) di Jakarta," kata Riza kepada tribun, Sabtu (6/4/2024).

Terkait ikutnya Bobby dalam kegiatan pembekalan calon kepala daerah dari Golkar Riza menilai jika belum ada keputusan resmi dari Golkar.

Menurutnya Golkar hanya akan mengusung kadernya yang memiliki prestasi.

"Golkar hanya mengusung kadernya yg berprestasi," kata Riza.

Pengamat Yakin Bobby Maju Pilgub Sumut Diusung Golkar

Pengamat Politik dari Universitas Islam Sumatera Utara Faisal Riza menilai, kehadiran Bobby Nasution dalam acara pembekalan calon Kepala Daerah yang akan diusung Golkar adalah sinyal kuat mantu presiden Jokowi itu dimajukan sebagai Gubernur Sumut.

Riza mengatakan, secara politik Bobby diuntungkan karena kedekatan Golkar dengan Jokowi hari ini.

"Memang, harus diakui Golkar kan masih dalam koalisi Jokowi di level nasional, maka posisi Bobby lebih kuat untuk diusung daripada Ijeck," kata Faisal Riza kepada tribun, Sabtu (6/4/2024).

Kendati begitu, penting bagi Golkar untuk mempertimbangkan pengaruh Musa Rajekshah atau Ijeck sebagai Ketua DPD Golkar Sumut.

Apalagi Ijeck berhasil membuat Golkar sebagai partai pemenang di Sumut. "Oleh karena itu, penting mempertimbangkan posisi Ijeck ini. Setidaknya berdasarkan pencapaian hasil pemilu 2024 kemarin dapat dikatakan kontribusi Ijeck cukup signifikan," kata Riza.

Namun sebut Riza, peluang Ijeck masih terbuka meski saat ini Golkar lebih condong mendukung Bobby Nasution. Riza pun yakin, nantinya Bobby Nasution akan masuk ke Golkar dalam waktu dekat.

"Masih melihat perkembangan. Sementara yang tampak, ya Bobby masih kuat. Soal Bobby masuk Golkar itu sudah pasti," lanjutnya.

PDIP Sumut Tak Akan Dukung Bobby di Pilgub Sumut

Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon menegaskan partainya tak akan mendukung Bobby Nasution dalam pemilihan Gubernur Sumut.

Rapidin bahkan menegaskan, pendaftaran Bobby ke PDIP akan ditolak andai mantu presiden Jokowi mendaftar sebagai calon Gubernur. Menurutnya, Bobby bukan lah kader PDIP lagi dan sudah dipecat karena dinilai berkhianat.

"Bobby itu kan sudah dipecat, terus ngapain lagi dari PDI Perjuangan. Ya jelaslah (nggak akan mendukung Bobby di Pilgub Sumut) sudah dipecat, kita nanti yang dipecat kalau sempat didukung," kata Rapidin saat acara PDIP, Sabtu (6/4/2024).

Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon
Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon (TRIBUN-MEDAN.com/Anugrah Nasution)

Rapidin mengatakan, PDIP dengan tegas tak aman menerima Bobby bahkan pendaftarannya pun tak akan diterima di PDIP.

"Yang saya pastikan, kalau yang sudah dipecat, pendaftarannya pun tidak akan dilayani," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Rapidin juga menegaskan bahwa PDIP akan memajukan calon Gubernur bukan wakil Gubernur Sumut.

Dengan perolehan 21 kursi, PDIP dapat memajukan calonnya sendiri.

Meski begitu, Rapidin mempersilahkan siapa saja untuk mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur.

Kata dia keputusan pencalonan kepala daerah merupakan keputusan DPP, namun DPD PDIP akan menyampaikan usulan terhadap calon kepala daerah yang diusung.

"Kita nggak pernah mengincar kursi wakil gubernur, kita gubernur lah, ini udah 21 kursi kita sekarang ini sudah bisa membawa calon sendiri, masa kita mengincar kursi wakil Gubernur," tutupnya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved