Breaking News

Viral Medsos

DUKA MUDIK LEBARAN, 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Cikampek, Dua Baru Teridentifikasi

Kedua korban atas nama Aisya Hasna, perempuan berusia 18 tahun. KTP kedua milik Rizki Prastya, laki-laki berusia 22 tahun.

Editor: AbdiTumanggor
tribunnews
Kecelakaan tiga kendaraan pemudik terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024) pagi dan warga Bogor yang meninggal dunia dalam insiden kecelaan maut di Tol Cikampek, Senin (8/4/2024). Aisyah Hasna Humairah korban tewas kecelakaan Tol Cikampek Km 58 akan dimakamkan di Kuningan, disamping kuburan ayahnya. (tribunnnews.com) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Mudik Lebaran 2024 memakan korban. Setidaknya 13 orang korban tewas dan dua orang mengalami luka berat dalam kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Dari 13 korban tewas ini, baru dua jenazah yang teridentifikasi.

Kedua korban atas nama Aisya Hasna, perempuan berusia 18 tahun. KTP kedua milik Rizki Prastya, laki-laki berusia 22 tahun.

Dikutip dari Tribunnews, terungkap ada 3 sekeluarga menjadi korban tewas dalam kecelakaan beruntun di tol Jakarta-Cikampek Km 58 itu.

Ketiga korban merupakan warga Perumahan PMI Desa Cilebut Barat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Ketiganya ialah perempuan kakak beradik, Nazwa Ghefira, (11) dan Aisyah Hasna Humairah (18) dan bibinya, Eva Daniawati.

Polisi memeriksa bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. (AKBAR NUGROHO GUMAY)
Polisi memeriksa bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. (AKBAR NUGROHO GUMAY)

Imbauan Kapolri

Supaya kejadian semacam ini tak terulang, Kapolri mengimbau para pengendara untuk berhati-hati saat berkendara.

Jika mengalami kelelahan, kata Lityo, sebaiknya pengendara beristirahat, bahkan apabila perlu siapkan pengemudi cadangan supaya bisa bergantian.

"Kita harapkan sosialisasi yang juga semakin masif, mengingatkan kepada para pengendara pemudik untuk betul-betul berhati-hati," kata Listyo Sigit di RSUD Karawang, Senin sore.

"Karena arus mudik kali ini jumlahnya luar biasa, bagi yang kelelahan jangan dipaksakan, silakan istirahat. Bila perlu, persiapkan pengemudi cadangan sehingga bisa bergantian," ucapnya.

Ia berharap ke depan hal-hal semacam ini bisa diantisipasi. "Untuk mencegah terulangnya atau bertambahnya seperti yang terjadi hari ini," tuturnya.

Menurutnya, saat ini pihak kepolisian bersama Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah melakukan pendalaman penyebab kecelakaan maut itu.

"Ini akan didalami oleh tim gabungan, Polri, Kemenhub, dari KNKT, sehingga kemudian nanti ditemukan kepastian penyebab kecelakaan, karena saat ini penyebab laka sedang pendalaman," ungkapnya.

Kronologi kecelakaan

Kecelakaan maut yang terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek terjadi pada Senin pagi mengakibatkan adanya sejumlah korban jiwa dan luka-luka.

Berdasarkan pengakuan sopir Bus Primajasa, Heri, kejadian bermula ketika bus Primajasa yang dikemudikan Heri melaju dari arah Bandung menuju Jakarta.

Setibanya di KM 58, Heri kaget tiba-tiba ada kendaraan Gran Max di jalur contraflow. Kecelakaan pun tak terhindarkan, Gran Max menabrak bagian depan Bus Primajasa.

"Terus tiba-tiba ada Gran Max menghindari dan menabrak bagian depan keluar dari jalur contraflow," katanya di lokasi kejadian, Senin.

Ketika itu, Heri langsung menghindar ke arah kiri dan menabrak kendaraan lainnya.

"Saya coba menghindari ke kiri, lalu bagian belakang seperti ada kendaraan lain juga dan menabrak bagian kiri," katanya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan kecelakaan itu diduga terjadi saat mobil Gran Max yang berada di jalur contraflow arah Cikampek mengalami masalah. Lantas, mobil tersebut berupaya menepi di bahu jalan kanan di jalur B yang mengarah ke Jakarta.

Namun, ketika hendak menepi, sebuah bus dari arah Cikampek melaju dan tak bisa menghindari tabrakan dengan mobil Gran Max tersebut.

"Ketika itu ada bus yang dari arah Cikampek tidak bisa menghindar dan menabrak dan seketika langsung terbakar. Selanjutnya juga ada satu Terios yang mengalami dampak dan menabrak bus dan juga ikut terbakar," ujarnya.

Baca juga: TERUNGKAP Ada 3 Sekeluarga Menjadi Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut di Tol Jakarta-Cikampek

Baca juga: Aisyah Hasna Humairah Kelas 12 SMA, Satu dari 13 Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut Tol Cikampek

Petugas gabungan membersihkan lokasi kejadian kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Diketahui mobil Grand Max yang menyebabkan 12 orang tewas diduga travel ilegal.
Petugas gabungan membersihkan lokasi kejadian kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Diketahui mobil Grand Max yang menyebabkan 13 orang tewas diduga travel ilegal. (Tribunnews)

Korban meninggal dunia dapat santunan Rp 50 juta

Seluruh korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus Primajasa dengan dua kendaraan minibus di ruas KM 58 B, jalan tol Jakarta-Cikampek, Senin (8/4/2024) dijamin Jasa Raharja.

Hal itu sesuai dengan UU No 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

Sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan RI No.16 Tahun 2017, korban meninggal dunia mendapat santunan sebesar Rp50 juta yang diserahkan kepada ahli waris sah.

Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengatakan untuk korban luka telah menerbitkan jaminan biaya perawatan sebesar maksimal Rp20 juta yang dibayarkan kepada pihak rumah sakit tempat korban dirawat.

“Sementara untuk korban meninggal dunia, santunan akan diserahkan kepada ahli waris yang sah setelah hasil identifikasi korban selesai untuk mengetahui siapa ahli warisnya,” ujar Rivan saat kunjunganya bersama Menko PMK Muhadjir Effendy, Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan, Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus, dan Direktur Utama RSUD Karawang, Senin (8/4/2024).

Santunan tersebut merupakan bentuk perlindungan dasar sebagai salah satu wujud kehadiran negara terhadap masyarakat melalui peran Jasa Raharja.

“Kami turut prihatin dan berduka cita atas musibah ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan, dan seluruh korban yang sedang mendapat perawatan segera disembuhkan seperti sedia kala,” ungkap Rivan.

Lebih lanjut Rivan menyampaikan bahwa dari 13 kantung jenazah yang dievakuasi, baru ada dua korban yang berhasil diidentifikasi dan sedang dalam proses verifikasi.

“Kami akan menunggu kepastian identifikasi korban dari Inafis, dan ketika ini sudah dipastikan dari Kepolisian, maka kami akan langsung menyerahkan santunannya kepada ahli waris,” ujarnya.

Selain itu, Jasa Raharja juga membuka posko informasi di RSUD Karawang yang secara terbuka akan memberikan update informasi, baik terhadap RSUD Karawang masyarakat yang kehilangan keluarganya, maupun update proses identifikasi korban dari hasil identifikasi Kepolisian.

Seperti diketahui, total jumlah korban tewas kecelakaan maut tersebut adalah 13 orang.

Saat ini, korban tewas dalam peristiwa itu sedang diidentifikasi di RSUD Karawang, Jawa Barat.

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, terdapat enam mayat yang kondisinya utuh.

"Ada 6 mayat yang utuh, saat ini sedang diidentifikasi," ujarnya dalam jumpa pers di RSUD Karawang, yang ditayangkan Kompas TV.

Sementara korban tewas yang lain kondisinya sudah tak utuh. Identifikasi melibatkan tim Inafis dan DVI Polri serta tim forensik RSUD Karawang.

Polisi memeriksa bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. (AKBAR NUGROHO GUMAY)
Polisi memeriksa bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 13 orang tewas. (AKBAR NUGROHO GUMAY)

Berdasarkan data tim Inafis, ada satu korban yang teridentifikasi beralamat di Kudus, Jawa Tengah.

"Akan kita pastikan lagi untuk alamatnya karena korban mengalami luka bakar parah," ucapnya.

Kapolres Karawang AKPB Wirdhanto Hadicaksono menambahkan, dari lokasi kecelakaan, polisi membawa 13 kantong mayat untuk diidentifikasi di RSUD Karawang.

"Kita pastikan betul karena ada potongan yang utuh dan tidak utuh," ungkapnya.

Seluruh korban berasal dari mobil Gran Max bernomor polisi B 1635 BKT asal Jakarta.

"Untuk kendaraan yang terlibat ada Gran Max, yang didalamnya ada korban luka bakar," ucap Wirdhanto.

Wirdhanto menegaskan tidak ada penumpang Gran Max yang selamat.

"Di dalam mobil Grandmax tidak ada yang selamat," tegas Wirdhanto.

Menurut Wirdhanto, polisi akan membangun pos informasi dan antemortem di RSUD Karawang.

"Barangkali ada keluarga yang mengetahui, bisa membawa data-data seperti identitas, sidik jari, karakteristik gigi, golongan darah. Ini agar identifikasi menjadi lebih jelas," tuturnya.

Kecelakaan tiga kendaraan pemudik terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024) pagi dan warga Bogor yang meninggal dunia dalam insiden kecelaan maut di Tol Cikampek, Senin (8/4/2024). Aisyah Hasna Humairah korban tewas kecelakaan Tol Cikampek Km 58 akan dimakamkan di Kuningan, disamping kuburan ayahnya. (tribunnnews.com)
Kecelakaan tiga kendaraan pemudik terjadi di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat pada Senin (8/4/2024) pagi dan warga Bogor yang meninggal dunia dalam insiden kecelaan maut di Tol Cikampek, Senin (8/4/2024). Aisyah Hasna Humairah korban tewas kecelakaan Tol Cikampek Km 58 akan dimakamkan di Kuningan, disamping kuburan ayahnya. (tribunnnews.com)

Kronologi

Tayangan Kompas TV melaporkan kecelakaan maut diduga berawal saat Gran Max melaju dari arah Jakarta ke arah timur melalui jalur contraflow di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Keterangan anggota kepolisian Dirlantas Polda Jawa Barat dikabarkan Gran Max tersebut tiba-tiba oleng.

Kemudian dari arah berlawanan dari arah ke Jakarta datang sebuah bus dan terjadilah tabrakan.

Usai tabrakan, terdapat Toyota Terios yang hendak menghindar namun malah ikut tertabrak.

Akibatnya dua minibus tersebut terbakar. 

Baca juga: Aisyah Hasna Humairah Kelas 12 SMA, Satu dari 13 Korban Tewas dalam Kecelakaan Maut Tol Cikampek

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved