Berita Internasional

Wanita Curiga Pengasuh Racuni Anaknya karena Temukan Obat Mencurigakan, Ternyata Begini Kebenarannya

Maraknya kasus pengasuh yang tak bertanggung jawab memang membuat orang-orang menjadi was-was seperti kejadian wanita curiga pengasuh racuni anaknya.

|
TRIBUN MEDAN/HO
Wanita curiga pengasuh racuni anaknya. 

TRIBUN-MEDAN.com – Maraknya kasus pengasuh yang tak bertanggung jawab memang membuat orang-orang menjadi was-was seperti kejadian wanita curiga pengasuh racuni anaknya.

Awalnya wanita curiga pengasuh racuni anaknya itu menemukan sebuah bungkusan mencurigakan.

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Jumat (12/3/2024), wanita curiga pengasuh racuni anaknya itu adalah seorang ibu baru.

Wanita tersebut dan suaminya baru dikaruniai seorang anak setelah 3 tahun menikah.

6 bulan setelah melahirkan, ia membutuhkan pengasuh untuk bayinya karena ia harus kembali bekerja.

Melalui perkenalan, ia menemukan seorang wanita yang usianya hampir 40 tahun, lincah, cukup cantik, rapi dan bersih.

Sang pengasuh sesumbar sudah 12 tahun merawat bayi yang baru lahir.

Ia sendiri juga memiliki 2 orang anak, jadi wanita itu merasa yakin dengan kualifikasi profesionalnya serta kecintaannya pada anak-anak.

Wanita itu membayarnya sedikit lebih tinggi dari harga rata-rata untuk membuatnya lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya.

Setelah 2 minggu merawat bayinya, wanita itu melihat cara bekerja sang pengasuh sangat baik dan bayinya juga menjadi terikat dengannya.

Hal itu membuat sang ibu merasa sangat tenang.

Setiap hari wanita itu berangkat kerja dan sibuk dengan pekerjaan tanpa harus bolak-balik melihat CCTV di rumahnya lagi.

Hal itu membuatnya dapat dengan cepat menyelesaikan pekerjaannya dan segera pulang menemui sang buah hati.

Melalui sang pengasuh, ia jadi tahu bahwa anaknya sangat patuh.

Bayi itu makan semua bubur yang telah disiapkan ibunya setiap kali makan, tidur cukup di siang hari, jadi di malam hari ia tidur lebih awal sampai keesokan paginya.

Sang pengasuh hanya menjaga anaknya sampai jam 6 sore setiap hari dan datang jam 6 pagi keesokan harinya.

Hidup berjalan lancar hingga suatu hari setelah sebulan sang pengasuh yang bekerja di rumahnya, wanita itu menemukan sesuatu yang tidak masuk akal.

Saat itulah biasanya pembantu membersihkan rumah untuk saya dan mengembalikan anak pada pukul 18.00 untuk pulang, namun hari itu, karena urusan keluarga,

Suatu hari, sang pengasuh meminta pulang 1 jam lebih awal, jadi untuk sisa pekerjaannya, ia meminta ibu dari bayi yang diasuhnya untuk membantunya dan berjanji untuk bekerja lebih penuh di lain waktu.

Tanpa mempersulitnya, wanita itu setuju untuk pulang lebih awal untuk mengurus anak dan rumah.

Setelah makan malam, ia mulai membersihkan semuanya dan mengemas sampah untuk dibuang.

Namun, tiba-tiba ia menemukan selembar kertas putih aneh yang dibungkus dengan hati-hati di tempat sampah.

Ia menemukan bahwa di dalam kemasan kertas tersebut terdapat bubuk putih yang cukup halus.

Penggunanya telah menghabiskan seluruh bubuk putih tetapi masih tersisa sedikit di kertas.

Anehnya, ia dan suaminya bukan pemilik kemasan tersebut.

Jadi, ia mencurigai sang pengasuh.

Saat itu, banyak pikiran berputar-putar di kepalanya: bubuk putih apa ini? Untuk apa ia menggunakannya? Apakah itu untuk anak saya? Inikah penyebab anak menjadi penurut dan banyak tidur?

Memikirkan hal itu saja membuatnya merasa gemetar karena sangat takut.

Namun, ia tidak terburu-buru meneleponnya untuk menyalahkannya.

Bungkusan bubuk putih itu segera ia ambil untuk dites agar dapat mengetahui jenis obat apa itu sebenarnya.

Hasil yang ia dapatkan cukup mengejutkan, bubuk putih tersebut bukanlah obat bius atau obat tidur, melainkan obat yang digunakan untuk orang dewasa yang dapat membantu membuat pikiran lebih waspada.

Ia semakin bingung dengan hasil itu sehingga ia memutuskan untuk mencari tahu sumber kejadiannya.

Sang pengasuh kembali bekerja di rumahnya keesokan paginya dan ua juga mengambil cuti setengah hari agar bisa berbicara lebihdekat dengannya.

Sang pengasuh tampak sangat tenang ketika dihadapkan dengan kemasan tersebut.

Ia hanya bingung kenapa kemasan yang ia buang malah ada di tangan sang nyonya.

Setelah ditanyai, akhirnya sang pengasuh pun memberitahu kebenarannya.

Ternyata bedak tersebut memang obat untuk membantu tetap terjaga, namun tidak digunakan untuk anak yang diasuhnya, melainkan oleh dirinya sendiri.

Sang pengasuh mengatakan bahwa baru-baru ini terjadi sesuatu pada keluarganya yang membuat ia sering kurang tidur.

Oleh karena itu tubuhnya terasa lelah di siang hari.

Karena khawatir itu akan mempengaruhi kemampuannya dalam merawat bayi, ia pun menggunakan obat itu agar tubuhnya lebih waspada dan dapat merawat anak sang nyonya dengan lebih baik.

Sang pengasuh juga memberikan surat keterangan kesehatan dan resep dokter untuk membuktikan ia tidak bersalah.

Mendengar apa yang ia katakan, wanita merasa sangat malu karena telah meragukannya.

Pada saat yang sama, ia langsung menyampaikan permintaan maaf padanya.

Namun, sang pengasuh tidak tersinggung dan mengatakan bahwa reaksi wanita itu sangat wajar sebagai seorang ibu.

Terlebih, hanya sedikit orang yang bisa menemukan pembantu yang membuat mereka merasa aman.

Ia berjanji kedepannya semuanya akan menjadi lebih jelas sehingga keduanya tidak lagi menghadapi situasi canggung atau menimbulkan kesalahpahaman.

(cr32/tribun-medan.com)

Pergoki Pengasuh Diam-diam Makan Susu Bubuk Anaknya, Cerita di baliknya Bikin Wanita Ini Syok

Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan kisah nenek diam beri cucunya obat bius.

Aksi nenek diam beri cucunya obat bius itu begitu tak biasa

Dikutip tribun-medan.com dari eva.vn Rabu (3/4/2024), aksi nenek diam beri cucunya obat bius itu diketahui oleh sang pengasuh.

Kisah ini dibeberkan oleh seorang wanita yang baru saja melahirkan pada bulan November lalu.

Wanita itu dan suaminya adalah pekerja.

Karena kondisi pekerjaannya, ia tidak dapat istirahat panjang dan mulai kembali bekerja pada awal bulan Maret.

Mereka tinggal bersama ibu sang suami yang sudah tua dan kesehatannya buruk, jadi mereka mencari pengasuh untuk membantu merawat sang anak.

Tugas utama sang pengasuh adalah merawat anaknya dan membantu pekerjaan rumah tangga serta menyiapkan makanan.

Wanita itu sengaja pulang kerja lebih awal karena suaminya sering bekerja hingga larut malam atau terkadang bekerja shift malam.

Mereka memberi gaji kepada pengasuh sebesar 10 juta VNS/bulan (sekitar Rp 6,3 juta) dengan harapan ia bisa merasa nyaman dan fokus merawat bayinya, tanpa berpikir untuk melakukan hal lain.

Awalnya wanita itu merasa sangat puas dengan pengasuh ini karena ia cocok dengan anaknya.

Ia dapat melihat perkembangan sang anak yang signifikan setiap pulang kerja.

Namun akhir-akhir ini ia mulai melihat beberapa kebiasaan buruk sang pengasuh seperti banyak menggunakan ponsel saat atau lebih asyik ngobrol dibandingkan memperhatikan anaknya.

Awalnya ia hanya mengingatkannya untuk lebih perhatian, namun seiring berjalannya waktu, ia malah melihat semakin banyak kebiasaan buruk.

Salah satunya adalah sang pengasuh berkali-kali memakan susu bubuk sang bayi.

Ia tidak senang dengan hal itu karena merupakan kebiasaan buruk, tidak jujur ​​dalam bekerja, dan merugikan keluarga.

Tiap kotak susu yang ia beli untuk anak saya harganya hampir 2 juta VND (sekitar Rp 1,2 juta).

Jika sang pengasuh terus menggunakan sebanyak itu, itu akan sia-sia.

Akhirnya wanita itu memutuskan untuk "menangkapnya saat itu juga" dan memintanya untuk lebih serius dalam pekerjaannya.

Sadar dirinya tertangkap basah, ekspresi sang pengasuh langsung berubah.

Tapi apa yang ia lakukan selanjutnya begitu mengejutkan.

Ia melihat ke arah ruang tamu, lalu menutup pintu dan berbisik: “Tadinya saya tidak bermaksud mengatakan apa-apa, tapi saya takut kamu salah paham bahwa aku mendambakan susu bayi dan memakannya secara diam-diam. Namun ada kebenaran yang menurut saya sebaiknya saya sampaikan demi kebaikan,”

Ternyata sang pengasuh sedang menguji susu bayi tersebut untuk melihat bagaimana efeknya karena baru-baru ini ia memperhatikan bahwa setelah bayinya selesai minum susu, ia tertidur sangat nyenyak dan dalam waktu yang lama.

Ia mengatakan bahwa belakangan ini sang nenek bersikap mencurigakan dengan mencoba membawakan susu untuk diminum sang cucuk tanpa mengizinkan pengasuhnya membuatnya sendiri.

Tak sampai di situ, suatu hari, sang pengasuh mendengar neneknya berbicara di telepon dan mengatakan sesuatu tentang “menenangkan” yang membuatnya sedikit khawatir.

Wanita itu kemudian memanggil sang ibu mertua saya untuk membicarakannya.

Setelah beberapa saat berdebat, sang ibu mertua akhirnya mengakui bahwa ia mendengarkan teman-temannya dan membeli obat penenang untuk dimasukkan ke dalam susunya guna membantu sang cucu tidur nyenyak.

Hal itu ia lakukan karena tak mau membuat tangisan sang cucu membuat ibunya pusing.

Wanita itu begitu syok mendengar pengakuan sang mertua.

Ia kemudian membawa sang anak ke rumah sakit untuk pemeriksaan.

Kata dokter, untungnya tidak ada efek serius dan anaknya hanya perlu diawasi lebih lanjut.

Setelah itu, wanita tersebut mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pengasuh anaknya.

(cr32/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved