Berita Viral

BERTEMU Menjelang Putusan MK soal Pilpres, Ini yang Dibicarakan Presiden Jokowi dan Surya Paloh

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh kembali bertemu dan saling berbincang, Sabtu (20/4/2024).

Editor: AbdiTumanggor
IG
Lagi-lagi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh bertemu dan saling berbincang, Sabtu (20/4/2024). Hal tersebut diungkapkan oleh Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni. Momen Jokowi dan Surya Paloh bertemu pun diunggah oleh Sahroni dalam postingan di Instagram pribadinya @ahmadsahroni88. (IG) 

TRIBUN-MEDAN.COM  - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh kembali bertemu dan saling berbincang, Sabtu (20/4/2024).

Hal tersebut diungkapkan oleh Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni.

Momen Jokowi dan Surya Paloh bertemu pun diunggah oleh Sahroni dalam postingan di Instagram pribadinya @ahmadsahroni88.

"(Jokowi dan Surya Paloh bertemu) acara akad nikah anaknya Pak Bamsoet (Ketua MPR Bambang Soesatyo) kemarin pagi di Hotel Mulia," kata Sahroni, Minggu (21/4/2024).

Sahroni lantas menyampaikan isi obrolan antara Kepala Negara dan pimpinan Partai Nasdem itu.

Ia bisa menyampaikan karena turut mendampingi keduanya saat berbincang.

Rupanya keduanya membicarakan soal makanan.

"Kemarin becandaaan tentang makanan enak yang Pak Presiden enggak bisa makan karena waktunya beliau sangat padat," ujar Sahroni.

Wakil Ketua Komisi III DPR ini menuturkan, Surya Paloh lantas bercanda kepada Presiden dengan mengajaknya makan.

Surya Paloh menyebut bahwa makanan yang dihidangkan terasa sedap sehingga Jokowi harus makan dahulu.

"Jadi, Pak Surya becandain Pak Presiden, 'Hayo, Pak Presiden makan dulu, ini makanan enak semuanya," cerita Sahroni menirukan ucapan Surya Paloh pada Jokowi.

Diketahui, pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh ini dua hari menjelang MK akan mengumumkan putusan sengketa Pilpres 2024, pada Senin (22/4/2024). 

Sebagai informasi, pertemuan tokoh politik pasca-Pilpres 2024 semakin dinantikan banyak pihak.

Belakangan, beredar kabar bahwa calon presiden pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto bakal bertemu Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.

Selain Prabowo, Presiden Joko Widodo juga dikabarkan berencana bertemu Megawati.

Namun hingga kini, pertemuan tokoh politik itu belum juga terlaksana.

Jokowi dan Megawati
Jokowi dan Megawati (HO)

Ketum Projo: Jokowi Sudah Tak Berpeluang Bertemu Megawati

Sebelumnya, Ketua Umum kelompok relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengatakan, saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak berpeluang untuk bertemu dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Menurut Budi Arie, dari sisi Jokowi sebenarnya tidak ada hambatan untuk melaksanakan pertemuan dengan Megawati dalam momen Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Enggak lah (sudah tidak berpeluang bertemu). Hari gini," ujar Budi Arie di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (16/4/2024).

"Waktunya cukup enggak? Kalau menurut saya mah oke saja lah Pak Presiden juga asyik, asyik saja enggak ada hambatan. Pak presiden santai saja. Ketemu rakyat saja oke, apalagi elite," katanya lagi.

Bukan karena Jokowi

Saat ditanya apakah ada pihak yang menghalangi agar pertemuan terealisasi, Budi Arie menyatakan tidak tahu.

Dia pun meminta agar perihal hambatan itu ditanyakan kepada pihak PDI-P.

"Enggak tahu, tanya sono dong. Kita mah oke-oke aja," ujar Budi Arie.

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa pun.

Terlebih, dengan para tokoh Bangsa. Khusus untuk pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri, dia mengungkapkan, masih dicarikan waktu yang tepat.

"Terkait silaturahmi dengan Ibu Megawati sedang dicarikan waktu yang tepat. Lagian ini masih di bulan Syawal," kata Ari.

"Bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi," ujarnya melanjutkan.

Hasto: Kalau Mau Brtemu Megawati, Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu

Diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menjelaskan arti dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) harus bertemu anak ranting PDI-P terlebih dulu jika ingin menemui Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, bertemu anak ranting justru sebuah kehormatan karena merupakan benteng pertama dari PDI-P. Hal ini ia sampaikan usai ditanya tentang pernyataan Ketua Umum relawan Jokowi Mania dan Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer atau Noel yang menuding Hasto melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi karena menyebut harus bertemu anak ranting PDI-P sebelum menemui Megawati.

"Noel enggak tahu. Bertemu anak ranting PDI Perjuangan itu sumber kekuasaan, dari yang namanya Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu berasal dari anak ranting. Itu suatu kehormatan. Noel yang tidak tahu," kata Hasto, Kamis (18/4/2024).

Hasto menepis ucapan Noel yang menuding dirinya menjadi penghambat pertemuan Jokowi dengan Megawati, maupun calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto dengan Megawati.

Hasto kembali menyebut Noel tidak tahu situasi yang sebenarnya terjadi di internal PDI-P dalam memandang Jokowi.

"Ya Bung Noel kan enggak tahu, bagaimana Ibu Mega memiliki sikap kenegarawanan. Dan, apakah perlu saya bacakan komentar dari ranting-ranting?" ucapnya.

"Boleh ditanya, boleh dicek teman-teman pers silakan dicek dari bawah, itu mereka (anak ranting) jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," sambung dia.

Sementara itu, Hasto juga ditanya apakah akar rumput PDI-P yang biasa disebut anak ranting, tidak ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto kelak.

Namun Hasto menegaskan bahwa jawaban yang ia sampaikan bukan untuk pemerintahan Prabowo.

"Kan Pak Jokowi tadi yang ditanyakan. Enggak mau bergabung dengan Pak Jokowi," tegas politikus asal Yogyakarta ini.

Diberitakan sebelumnya, Noel blak-blakan menyebut bahwa Hasto Kristiyanto menjadi penghambat bertemunya Megawati Soekarnoputri dan calon presiden pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo Subianto serta Jokowi.

Hal itu disampaikannya setelah ditanya apakah sependapat jika ada anggapan Presiden Jokowi yang menjadi penghambat pertemuan Megawati-Prabowo pasca-Pilpres 2024.

"Masa ini, Pak Jokowi enggak punya musuh dengan siapapun kok malah seakan-akan diorkestrasikan Pak Jokowi malah menjadi penghambat," kata pria yang akrab disapa Noel,, Minggu (14/4/2024).

"Yang jelas yang jadi penghambat pertemuan Prabowo-Mega dan sebagainya, itu adalah Hasto," ujarnya lagi.

Menurut Noel, Hasto menjadi ancaman bagi tokoh-tokoh bangsa negara untuk saling bertemu dan bersilaturahmi.

Dia mengatakan demikian karena Hasto memberikan syarat agar Jokowi bertemu dengan anak ranting PDI-P terlebih dulu sebelum dengan Megawati.

"Problem-nya kan harus pakai syarat lah, pakai apa lah, belum nanti Pak Jokowi mau ketemu Bu Mega harus ranting dulu apa lah, kan ngawur itu kan bentuk penghinaan terhadap kadernya sendiri," kata Noel. "Dan itu merusak kesan PDI-P sebagai partai besar," ujarnya lagi.

Sebagaimana diketahui, Jokowi dengan Megawati Soekarnoputri belum bertemu sejak hubungan keduanya diduga merenggang akibat pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Diketahui, Jokowi merupakan kader PDI-P Sejak awal maju sebagai kepala daerah di Solo, DKI Jakarta maupun mencalonkan diri sebagai Presiden.

Bahkan, Jokowi selalu diusung oleh PDI-P. Sementara itu, dalam kontestasi Pilpres 2024, Jokowi dinilai mengambil sikap berbeda karena putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden (cawapres) bersama calon presiden Prabowo Subianto dari Gerindra.

Gibran sebelumnya juga merupakan kader dari PDI-P. Yang mana dalam aturan partai tidak boleh seorang kader maju di kontestasi pemilu lewat partai lain.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved