Viral Medsos
KRONOLOGI KA Rajabasa Tabrak Bus Putra Sulung hingga Terseret 50 Meter, 4 Orang Tewas dan 15 Terluka
Kereta Api Rajabasa menabrak Bus Putra Sulung hingga terseret 50 Meter. Dalam kecelakaan maut ini, setidaknya 4 orang penumpang bus tewas, 15 terluka.
TRIBUN-MEDAN.COM - Kronologi Kereta Api Rajabasa menabrak Bus Putra Sulung hingga terseret 50 Meter. Dalam kecelakaan maut ini, setidaknya 4 orang penumpang bus tewas dan 15 lainnya terluka.
Terkait insiden ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyesalkan kecelakaan lalulintas antara KA Rajabasa relasi Tanjungkarang – Kertapati dengan Bus Putra Sulung di perlintasan pada petak jalan antara Stasiun Way Pisang dan Stasiun Martapura, Lampung, Minggu (21/4/2024).
Akibat insiden tersebut, 4 penumpang bus meninggal dunia dan 15 lainnya terluka.
Sementara kru KA dan penumpang KA Rajabasa seluruhnya selamat, namun terdapat kerusakan pada sarana dan keterlambatan perjalanan Kereta Api.
EVP Of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, mengucapkan turut berduka cita atas insiden tersebut.
“Kejadian terjadi pada 13.10 WIB saat KA Rajabasa relasi Tanjungkarang - Kertapati ditemper Bus di KM 193+7 petak jalan Way Pisang (WAP) dan Martapura (MP). Perlintasan tersebut merupakan perlintasan yang telah KAI pasang palang pintu manual yang saat ini dijaga masyarakat sekitar secara swadaya,” kata Agus dikutip dari Kompas TV, Minggu (21/4/2024).
Ia menjelaskan, kecelakaan itu menyebabkan perjalanan beberapa KA Rajabasa dan KA Kuala Stabas terganggu dan mengalami keterlambatan.
Begitupun dengan kereta api lainnya seperti KA Barang juga sempat tertahan.
Proses evakuasi telah selesai dilakukan pada pukul 15.24 WIB sehingga perjalanan KA kini kembali normal.
Masinis KA sudah bunyikan klakson
Agus menyatakan, saat kejadian ini, masinis telah membunyikan semboyan 35 atau klakson peringatan secara berulang, namun tidak diindahkan oleh pengemudi bus sehingga kecelakaan tidak bisa dihindari.
Masinis juga sudah melakukan upaya untuk menghentikan laju kereta api dan bus akhirnya terseret sekitar 50 meter.
"Atas kejadian ini tentunya KAI mengalami kerugian materil yang mengakibatkan perjalanan KA Rajabasa dan KA Kuala Stabas harus terlambat, serta beberapa KA lainnya juga harus tertahan,” ungkap dia.
Sayangkan Kurang Kehati-hatian Pengemudi Kendaraan
Agus juga sangat menyayangkan masih adanya pengguna jalan yang kurang berhati-hati dan tidak berhenti serta tidak tengok kanan-kiri saat melintas di perlintasan KA.
Selanjutnya keberadaan alat utama keselamatan di perlintasan sebidang ada di rambu-rambu lalu lintas, dimana status palang pintu dan penjaga perlintasan hanyalah alat bantu keamanan semata.
“KAI secara kontinyu dan berkesinambungan selalu melakukan upaya sosialisasi tentang disiplin berlalu lintas di perlintasan sebidang," ujarnya.
"Kita selalu mengingatkan agar masyarakat baik pengendara kendaraan bermotor ataupun pejalan kaki untuk tetap berhati-hati saat melintas di perlintasan sebidang," imbuhnya.
Agus mengingatkan, secara hukum, aturan pada saat kendaraan melintasi perlintasan kereta sudah diatur tegas dalam Pasal 114 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Pasal tersebut berbunyi, pada perlintasan sebidang antara jalur kereta api dan jalan, pengemudi kendaraan wajib berhenti ketika sinyal sudah berbunyi, palang pintu kereta api sudah mulai ditutup, dan/atau isyarat lain.
"Pengemudi kendaraan wajib mendahulukan kereta api dan memberikan hak utama kepada kendaraan yang lebih dahulu melintasi rel,” tegasnya.

Salah Satu Korban Tewas Hendak Melanjutkan Kuliah di Bandung
Salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut antara Bus Putra Sulung dengan kereta api ternyata hendak melanjutkan kuliah di Bandung.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun Tribun Sumsel, korban tersebut bernama Nazarudin Asrof (19) salah satu warga Desa Karang Endah, Kecamatan Semendawai Suku III.
Kabar tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa (Kades) Karang Endah, Beni menyampaikan, bahwa korban meninggal merupakan salah satu warganya.
Beni menerangkan, Nazarudin Asof ini masih berusia sekitar 19 atau 20 tahun, korban merupakan mahasiswa yang sedang kuliah di Bandung.
"Jadi korban ini mau ke Bandung untuk melanjutkan kuliahnya," ujarnya.
Dari Karang Endah, lanjut kata dia, Nazarudin Asof tidak sendirian, namun dia bersama 6 anggota keluarganya yang lain. Dimana keluarganya juga mau pergi ke Bandung, Jawa Barat.
"Ada 7 orang rombongan mereka, sebagian memang keluarga yang di Bandung habis mudik ke Karang Endah saat lebaran kemaren," pungkasnya.
Ia menjelaskan bahwa 6 anggota keluarganya yang lain selamat.
Informasi lainnya, korban Nazarudin Asof merupakan alumni santri dari pesantren Miftahul Huda, yang juga aktif bermain sepak bola. Dia merupakan eks skuad tim Ponpes yang ikut Liga Santri.
Diberitakan, Bus Putra Sulung dari arah Belitang menuju Jakarta dengan nomor polisi BE 7037 FU dihantam kereta api dari arah Raja Basa menuju Palembang, Minggu, (21/4/2024) sekira pukul 13.150 WIB.
Bus putra sulung tersebut ringsek akibat hantaman keras dan seretan dari KAI.
(*/Tribun-medan.com)
Baca juga: SOSOK Nazarudin Asof, Penumpang Tewas Bus Putra Sulung Ditabrak Kereta Api, Baru Mudik Lebaran
Baca juga: Detik-detik Kereta Api Tabrak Bus Putra Sulung, Masinis Bunyikan Klakson Hingga Berusaha Setop
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.