Breaking News

Viral Medsos

Kejanggalan Tewasnya Tahanan Polres Cianjur Diduga Minum Detergen, Anak: Kedua Kaki ada Luka Bolong

Anak korban, Rangga Pratama (24) mengaku tak percaya atas peristiwa yang terjadi terhadap ayahnya.

Editor: Satia
eva.vn
Ilustrasi Tahanan Polres Tewas di Sel 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Seorang tahanan di Polres Cianjur, Jawa Barat tewas dengan tak wajar di dalam sel, Sabtu (20/4/2024). 

Pria bernama Muhammad Yusuf (54) tewas usai menenggak cairan detergen.

Tewas Muhammad Yusuf meninggal kejanggalan bagi kelaurga.

Anak korban, Rangga Pratama (24) mengaku tak percaya atas peristiwa yang terjadi terhadap ayahnya.

Dirinya mengatakan, sejak awal ayahnya ditahan, keluarga sudah curiga dengan kejanggalan yang terjadi.

Baca juga: LIGA SPANYOL: Barcelona Tak Terima Kalah dari Real Madrid,Xavi Pede bakal Menang kalau Tanding Ulang

"Sejak dari awal diamankan kepolisian keluarga baru menerima surat penangkapan beberapa hari setelahnya. Bahkan suratnya pun diserahkan tak langsung dari petugas," ungkapnya.

Dirinya mengaku telah diberitahu soal penyebab tewasnya Yusuf karena minum cairan detergen di toilet tahanan Polres Cianjur.

Namun, pihaknya melihat ada kejanggalan terkait luka-luka di tubuh Yusuf. 

"Kami juga mempertanyakan adanya luka di beberapa bagian tubuh jenazah, seperti di kedua kaki, luka bolong, dan luka memar. Padahal ayah saya tidak memiliki riwayat penyakit gula," katanya.

Baca juga: Nathan Tjoe-A-On Harus Tinggalkan Timnas U23 Indonesia, Syukurnya PSSI Kembali Lobi Heerenveen

Rangga menambahkan, pihaknya juga mempertanyakan soal pengajuan otopsi yang terkesan dihalang-halangi petugas. 

Soal otopsi Di sisi lain, pihak keluarga mendesak untuk dilakukan otopsi agar mengungkap penyebab pasti kematian Yusuf. 

"Saya sudah meminta untuk mengotopsi jenazah, tapi dari polisi menyebutkan harus menunggu dokter forensik, dan lainnya," katanya. 

Baca juga: KAI Sumut Layani 187.584 Penumpang Selama Masa Angkutan Lebaran, Meningkat 21 Persen

"Karena kami tak ingin melama-lamakan jenazah, akhirnya kami menuruti dan mencabut permintaan otopsi," tambahnya, dilansir dari Tribunnwes.com. 

Pihak keluarga akhirnya tidak melakukan otopsi dan segera memakamkan korban di tempat pemakaman umum di desa.

Saat pemakaman, kata Rangga, sejumlah anggota kepolisian Polres Cianjur juga hadir dan memberi santunan. 

"Pihak kepolisian juga tadi ada memberikan santunan. Saya berterima kasih dari sisi itu sudah bertanggung jawab,” imbuhnya.

 

Artikel ini Tayang di Kompas.com

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved