Viral Medsos

Tangis Febri Pecah saat Istrinya Ditemukan Tewas Tersangkut Perahu Karet Sampah di Kali Cengkareng

Kronologi sorang perempuan berinisial R (29) ditemukan tewas tersangkut perahu karet sampah di Kali Mookervart Cengkareng, Jakarta Barat, Senin.

Editor: AbdiTumanggor
Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Petugas saat evakuasi jenazah R di Kali Mookervart, Cengkareng, Jakarta Barat. (Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Kronologi sorang perempuan berinisial R (29) ditemukan tewas tersangkut perahu karet sampah di Kali Mookervart Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (23/4/2024).

Saat ditemukan, jasad R mengenakan jaket berwarna hitam dan celana pendek berwarna hitam.

Penemuan ini sempat membuat heboh masyarakat sekitar serta pengendara.

Mereka pun ikut menonton petugas yang mengevakuasi korban.

Usai evakuasi, jasad R langsung dimasukkan ke dalam ambulans milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wilayah Jakarta Barat.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Cengkareng Komisaris Hasoloan Situmorang mengatakan, penyebab kematian R diduga karena tenggelam di kali tersebut.

Pasalnya, kata Hasoloan, tak ada luka tanda kekerasan yang terbesit di tubuh jenazah R.

"Korban meninggal dunia diduga karena tenggelam di kali," ucap Hasoloan, Selasa (23/4/2024).

Sempat minta tolong

Sebelum benar-benar tenggelam, Hasoloan berujar, R sebenarnya sempat meminta tolong kepada tiga petugas penggali kabel fiber optik pada pukul 01.30 WIB dini hari.

Ketiga petugas itu langsung bergegas mencari alat untuk mengevakuasi korban.

"Usai mencari beberapa alat bantu, saksi kembali ke lokasi awal dan melihat korban yang sudah mengambang dengan posisi tengkurap," terang Hasoloan.

Para saksi kemudian mencari tambang untuk evakuasi jasad korban.

Namun, mereka tidak bisa menarik korban karena arus kali yang deras dan membuat jasad wanita itu hanyut tenggelam.

"Pagi harinya Basarnas, BPBD, Polri, TNI dan warga melakukan pencarian korban yang hanyut di kali Mokevart dengan menggunakan perahu karet," kata Hasoloan.

"Akhirnya pada pukul 13.00 WIB, korban ditemukan," tambah dia.

Petugas mengevakuasi jenazah R dari Kali Mookervart
Petugas saat evakuasi jenazah R dari Kali Mookervart, Cengkareng, Jakarta Barat. (KOMPAS.com/RIZKY SYAHRIAL)

Kronologi kejadian

Sebelum ditemukan tewas, R ternyata keluar dari rumah tanpa sepengetahuan suaminya, Febri (25).

R diduga keluar dari rumah pada Senin (22/4/2024) pukul 00.30 WIB dini hari.

Padahal sebelumnya, korban dan suaminya sedang tidur.

"Dia buka pintu rumah pelan-pelan. Saya enggak tahu mau ke mana," kata Febri (25) saat diwawancarai Kompas.com.

Febri menuturkan, R dan dirinya tak mengalami pertengkaran sebelumnya.

Bahkan, Febri memeluk erat R saat tertidur. Ia tak menduga kejadian ini bisa dialami oleh istrinya.

"Dia (korban) pergi begitu saja," terang Febri.

Tak lama kemudian, Febri mendapat kabar dari group Whatsapp lingkungan rumahnya, ada seorang wanita sudah tewas mengambang di Kali Mookervart.

Namun, jasadnya kembali tenggelam terbawa arus kali yang deras.

Febri sempat tak percaya dengan foto jasad yang beredar di group Whatsapp itu.

Tetapi, setelah melihat lebih teliti, jaket dan celana pada korban mirip pakaian istrinya.

"Setelah ada info penemuan jasad dari group Whatsapp, saya langsung bingung," ucap dia.

Bahkan, Febri menyambangi beberapa kerabatnya maupun istrinya, demi mencari keberadaan R.

Hasilnya pun nihil, Febri dan Suminah pulang kembali ke rumahnya malam itu.

Siang hari, Febri dan Suminah mendapat kabar kalau jasad perempuan itu ditemukan warga kembali.

Benar saja, ternyata memang R yang ditemukan tewas.

Febri pun tak bisa menyembunyikan sedihnya. Ia pun teriak histeris dan menangis.

Pernah ajak suami "nyebur" bareng

Dari keterangan pihak keluarga, Hasoloan mendapati kalau R pernah mengajak suaminya "nyebur" bersama ke dalam Kali Mookervart.

"Sebelum korban tenggelam sudah pernah mengajak suami untuk menceburkan (diri) ke kali bersama-sama," terang dia.

Hasoloan menuturkan, suami korban bercerita bahwa R menderita tifus, radang tenggorokan, dan penyakit lambung yang tidak kunjung sembuh.

"R ini berstatus ibu rumah tangga," kata Hasoloan.

Saat ini kepolisian masih menyelidiki lebih detail terkait motif tewasnya R karena tenggelam.

Namun, keluarga korban sudah mengikhlaskan kepergian R dalam kejadian ini.

"Keluarga mengganggap kejadian tersebut sebagai musibah," ucap dia.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter    

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved