Berita Viral

SOSOK Thasqia, Mahasiswi Meninggal Jelang Wisuda, Berjuang Dapat Gelar Saat Gagal Ginjal dan Jantung

Thasqia menyelesaikan pendidikannya saat mengidap gagal ginjal dan jantung. Ferra menceritakan bahwa anaknya tidak pernah mengeluh sakit.

Instagram
SOSOK Thasqia, Mahasiswi Meninggal Jelang Wisuda, Berjuang Dapat Gelar Saat Gagal Ginjal dan Jantung 

TRIBUN-MEDAN.com - Inilah sosok Thasqia, mahasiswi meninggal jelang wisuda.

Thasqia berjuang mendapatkan gelar saat gagal ginjal dan jantung.

Momen pilu seorang ibu gantikan mendiang anaknya wisuda di Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon jadi sorotan.

Baca juga: PATUNG Dewi Kencana 12 Meter Tuai Protes, Santri dan Ulama Ancam Robohkan Patung, Ini Alasannya

Momen wisuda merupakan saat yang dinantikan setelah empat tahun kuliah dan menyelesaikan skripsi atau tugas akhir (TA).

Namun, suasana haru menyelimuti Wisuda ke-71 Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon, saat seorang ibu bernama Ferra Herliana menggantikan anaknya wisuda, untuk menerima kelulusan.

Thasqia Alyana Putri (24) telah meninggal dunia pada 2 Februari 2024.

Sebagai seorang ibu, Ferra hadir mewakili dengan gambar Thasqia di tangan, menggantikan anaknya di panggung.

Tangisnya pun tak terbendung.

Baca juga: VIRAL Aksi Heroik Anak Artis Sigap Gendong Adik saat Gempa Garut, Aksinya Tuai Pujian Netizen

Ferra dan keluarga hadir dengan rasa bangga atas pencapaian Thasqia dalam menyelesaikan pendidikannya.

Adapun anak Ferra meninggal dunia mengidap gagal ginjal dan jantung.

"Thasqia adalah anak yang baik, patuh, dan rajin," ujar Ferra kepada media, Sabtu (27/4/2024). Dikutip dari TribunCirebon.com

Ferra menceritakan bahwa anaknya tidak pernah mengeluh sakit kepada siapapun.

Kendati begitu, membuatnya terkejut saat Thasqia didiagnosis menderita gagal ginjal dan jantung pada September 2023.

SOSOK Thasqia, Mahasiswi Meninggal Jelang Wisuda, Berjuang Dapat Gelar Saat Gagal Ginjal dan Jantung
SOSOK Thasqia, Mahasiswi Meninggal Jelang Wisuda, Berjuang Dapat Gelar Saat Gagal Ginjal dan Jantung

"Thasqia tidak pernah mengeluh, bahkan saat sakit. Dia tidak ingin merepotkan orangtuanya, terutama setelah kepergian ayahnya," ucapnya.

Kondisi Thasqia semakin memburuk saat dirawat di rumah sakit.

Dokter pun menyatakan bahwa Thasqia tidak dapat disembuhkan.

"Penyakitnya, gagal ginjal dan jantung. Mulai dari September 2023, dia masuk ICU dan menjalani cuci darah. Dokter mengatakan bahwa Thasqia tidak akan sembuh. Kami mencoba bertahan," jelasnya.

Baca juga: Sandra Dewi Niat Hindari Kasus Korupsi Timah? Sebut Pisah Harta dengan Harvey, Kamaruddin: Telusuri

Perjalanan sakit Thasqia semakin sulit, terutama saat kondisinya kembali memburuk akhir Januari 2024.

Hingga akhirnya pada 2 Februari 2024, Thasqia meninggal dunia.

"Walau tidak memberikan pesan khusus, dia berusaha mendaftar wisuda. Bahkan saat sakit, dia membawa laptop ke rumah sakit untuk tetap bisa berpartisipasi," katanya.

Ferra mengungkapkan bahwa Thasqia bermimpi menjadi seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun, takdir berkata lain. Sebelum bisa merayakan kelulusan bersama teman-temannya pada Sabtu (27/4/2024), Thasqia dipanggil oleh Sang Pencipta.

Dikenal Ceria

Semenatra, salah satu sahabat dekat anak Ferra, Wanu Tri Pradana, mengingatnya sebagai teman yang ceria dan periang.

Thasqia sering menjadi penguat dan penghibur bagi teman-temannya di kelas.

"Saya sangat dekat dengannya sejak awal kuliah. Dia selalu ceria dan periang, tidak pernah mengeluh. Dia selalu mendukung teman-temannya dan menyenangkan," ujarnya.

Sementara, Ketua Yayasan UGJ Cirebon, Mukarto mengatakan, bagi yang melaksanakan wisuda hari ini harus segera menyesuaikan diri untuk masa depan yang semakin kompleks.

Baca juga: DAFTAR NAMA 18 Jenderal TNI AD Lulusan Akmil 1997, Dua Mayjen di Antaranya Perisai Hidup Presiden

"Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Dari sekian juta anak-anak sebaya mereka, hanya sedikit yang berkesempatan menjadi sarjana. Mereka adalah orang-orang yang beruntung," ucap Mukarto dengan penuh semangat.

Lebih lanjut, Mukarto menggarisbawahi bahwa wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru.

"Bagaimana mereka memastikan diri menjadi pemenang atau pecundang pada akhirnya, itu tergantung pada kemauan dan persiapan mereka," jelas dia.

Baca juga: PROFIL DUA Jenderal TNI AD Termuda: Aulia Dwi Nasrullah Akmil 1998 dan Faisol Izuddin Akmil 1999

Mukarto juga menekankan pentingnya mengembangkan hard skill dan meta skill.

"Bekal hard skill perlu dikembangkan, namun tidak kalah pentingnya adalah meta skill. Kemampuan adaptasi, komunikasi, berpikir kritis, dan manajemen waktu menjadi kunci sukses di dunia kerja maupun usaha," katanya.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

 

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved