Breaking News

Sumut Terkini

Warga Alami Demam dan Sesak Usai Minum Obat Kadaluwarsa dari Apotek Puskesmas Pangkalan Susu

Lanjut Yani, pada saat ini anaknya menderita sakit gatal-gatal beberapa bagian tubuhnya hingga memerah. 

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
HO
Suasana Puskesmas Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.  

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Teledor dan kurang teliti, itulah kata yang pantas disematkan kepada salahseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di Apotek Puskesmas Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. 

Pasalnya seorang anak, nyaris kehilangan nyawanya usai meminum obat yang sudah kadaluwarsa.

Hal ini diungkapkan oleh ibu korban bernama Yani saat dikonfirmasi wartawan.

"Iya benar anak saya. Kejadiannya itu Sabtu (20/4/2024) kemarin. Di mana mulanya saya enggak niat mau bawa anak saya berobat. Tapi akhirnya saya membawa anak berobat ke Puskesmas Pangkalan Susu," ujar Yani, Jumat (3/5/2024).

Lanjut Yani, pada saat ini anaknya menderita sakit gatal-gatal beberapa bagian tubuhnya hingga memerah. 

Atas hal tersebut Yani pun membawa anaknya berobat ke Puskesmas Pangkalan Susu. 

"Anak saya mulanya sakitnya itu gatal-gatal merah. Terus dikasih resep oleh dokter perempuan di situ," ujar Yani. 

"Saya ambillah diapoteknya, saya kasih minum lah anak saya, dan saya gak tau obatnya itu kadaluwarsa. Sudah saya kasih tiga kali minum obat anak saya tadi. Terus saya pulang ke Kota Medan karena suami saya kerja di Kota Medan," sambungnya.

Yani menambahkan, usai meminum obat tersebut anaknya mengalami demam dan sesak nafas. Sehingga membuat Yani dan suaminya pada saat itu panik. 

"Setelah meminum obat itu, anak saya mengalami demam dan sesak. Setelah saya baca-baca dibotol obatnya, ternyata obat itu sudah kadaluwarsa," ujar Yani.

Parahnya obat tersebut sudah kadaluwarsa sejak bulan Juni 2023 lalu. Mirisnya lagi, obat yang dikasih bukanlah obat sakit gatal-gatal. 

"Obatnya itu dua macam. Cuma yang gak nyambungnya lagi, anak saya gatal-gatal kenapa dikasih obat sakit lambung. Tapi karena posisi saya sudah di Kota Medan, jadi obatnya itu enggak saya balikkan," ujar Yani. 

Karena merasa kesal dan emosi, Yani pun mencurahkan isi hatinya ke media sosial (medsos) dalam hal ini Facebook. 

"Atas kejadian ini, saya sempat membuat status di Facebook. Dari pihak puskesmas langsung menelepon meminta maaf, dan minta status saya yang di Facebook dihapus. Bahkan saya mau dikasih ongkos agar pulang ke Pangkalan Susu. Karena pihak puskesmas mau kerumah mau damai lah gitu," ujar Yani. 

Namun karena suaminya merasa anaknya baik-baik saja, akhirnya mereka berdamai. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved