Berita Viral
AKSI HEROIK Farhan Rizky Tuai Pujian, Rela Berdarah-darah Demi Selamatkan Mahasiswa Katolik
Dalam aksi heroiknya, kepala Farhan Rizky Romadon pun sampai terluka terkena sabetan senjata tajam.
TRIBUN-MEDAN.COM - Sosok Farhan Rizky Romadon, seorang pemuda mendapat pujian dari warganet. Farhan menuai pujian karena aksinya menyelamatkan mahasiswi Universitas Pamulang (Unpam) yang digruduk Ketua RT Diding bersama rekan-rekannya, saat mereka ibadah doa Rosario di Tangerang Selatan, Banten, Minggu (7/5/2024) malam.
Dalam aksi heroiknya, kepala Farhan Rizky Romadon pun sampai terluka terkena sabetan senjata tajam.
Adapun aksi heroik dari Farhan Rizky Romadon dikuak oleh pengacara sekaligus selebritis Firdaus Oiwobo, Selasa (7/5/2024).
Diketahui Firdaus Oiwobo merupakan kuasa hukum dari mahasiswa dan mahasiswi Unpam yang mengalami tindakan kekerasan oleh massa.
Firdaus Oiwobo sendiri sudah melaporkan tindakan tersebut ke pihak polres Tangeran Selatan.
Dalam keterangan postingan, Firdaus Oiwobo memuji sikap Farhan Rizky Romadon yang rela menjadikan tubuhnya pelindung bagi mahasiswai Unpam yang nyaris diamuk massa.
Farhan Rizky Romadon sendiri sampai harus terluka di bagian kepala dengan terlihat dari foto diunggah tersebut.
"Pemuda asal Jonggol yang beragama islam ini rela tubuhnya terkoyak demi menyelamatkan Mahasiswi Unpam yang di intimidasi oleh oknum RT di Viktor Pamulang Tangsel saat beribadah doa rosario katolik," tulis Firdaus Oiwobo dikutip tribun-medan.com dari TribunSumsel.com
Alhasil aksi dari Farhan Rizky Romadon langsung mendapatkan pujian dari warganet.
@sebutajabudi : Mahkotamu dalam perjalanan king.
@djanter_hiken : Perilaku Islam yang sesungguhnya, makasih bang sudah mengajarkan Islam yang sesungguhnya.
@simon.germanykus.sirait :PEMUDA JONGGOL INI HARUS DI APRESIASI TINGGI.
Sosok Farhan Rizky Romadon
Atas tindakan Farhan tersebut tak hanya banyak penasaran dengan sosok Farhan Rizky Romadon.
Tribunsumsel.com coba mencari tahu identitas dari pemuda yang kini dipuji dengan sikap toleransinya tersebut.
Adapun diketahui Farhan Rizky Romadon merupakan warga tinggal di Jonggol.
Farhan Rizky Romadon diketahui merupakan mahasiswa dari universitas pamulang dengan jurusan teknik informatika.
Dirinya merupakan angkatan tahun 2021 di Universitas Pamulang.
Dalam komentar Dahlia L Toruan, Farhan disebutnya anak dari prajurit TNI. "Lekas smbuh anak baik. GBU,"tulis Dahlia.
Aksi heroik Farhan Rizky Romadon ini turut diunggah pegiat mendia sosial Herry Tjahjono.
"DIA RELA BERDARAH
Namanya Farhan Rizky Romadon, pemuda Muslim yang rela menjadi tameng mahasiswi Katolik dari amukan warga intoleran.
Tak ada yang lebih mulia dari seseorang yang rela mengucurkan darahnya untuk orang lain. Dan Farhan rela berdarah. Dahsyatnya, tanpa sadar - Farhan telah melakukan ajaran puncak tentang kasih. Seperti ada tertulis: "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya."
Dan Farhan melakukannya, melalui simbol darah yang dikucurkannya. Adakah kita sendiri rela dan sanggup melakukannya?
Farhan artinya kegembiraan, kebahagian. Setidaknya pemuda ini telah memberikan secercah kegembiraan di tengah kepedihan negeri yang masih dikuasai oleh intoleransi di berbagai tempat.
Farhan sanggup menyandang marwah namanya. Cepat sembuh, anak muda yang luarbiasa, anak muda rajawali. Sebarkan kegembiraan, taburkan kebahagiaan bagi sesamamu - tanpa pandang bulu."tulis Herry Tjahjono.

Unggahan Herry Tjahjono ini ramai dibagikan dan dikomentari warganet.
@Helarius Bato: Dibalik kejadian ini ada orang2 hebat dibelakang Mas Farhan yg telah sukses membimbing, mendidik dan memberi pemahaman tentang PancaSila, tentang keberagaman, Toleransi ber Agama dan saling menghargai. Terima kasih utk semuanya terima kasih Mas Farhan engkau telah menjadi simbol Toleransi di negeri ini. Semoga Rezekimu, masa depanmu semakin sukses dan hebat.
@Yunita: Mksh ya Farhan sdh melindungi saudarimu yg sdg berdoa kepada Tuhan dr amukan masa yg tidak punya hati dan kasih..Tuhan melimpahkan berkat atasmu dan keluargamu..amin.
@Riharson: Terimakasih buat Bang Farhan...sudah menjadi pelindung buat MAHASISWI yang lagi berdoa.... Sebab sesungguhnya, semua ajaran menganjurkan demikian....Tuhan Memberkatimu
@Lucia Setiawati: Semoga menginspirasi untuk mengikis intoleransi...
@Monopaty Gowasa: Makasih Farhan telah menjadi pendamai hati kami yang terluka oleh oknum yang tidak punya kasih. GWS ya Farhan.
@David Rahadianto: Mas Farhan ini anggap acara doa itu bukan jadi gereja dadakan, salut semoga cepat pulih dan bisa kerja lagi.
@Sahusilawane: Allah SWT memberkahi dan menyembuhkan Ade Farhan keren.
@Alina Helena: Luar biasa, terima kasih Mas Farhan. Cpt pulih , smoga pengorbananmu membuka mata orang2 penuh kebencian.
@Oborsius: Semoga Sdr. Farhan Rizky Ramadhan diberkati oleh Tuhan. Pengorbanan mu tidak sia-sia Saudaraku. Kami menyayangi mu adinda ku.
@Julien Anna M Nalle: Luar biasa bang Farhan..... terima kasih..... semoga cepat sembuh.
@Redina Siregar: Semoga kau cepat sembuh anak muda. Semoga kau menikmati hidup bahagia yang dar Tuhan dan sukseslah segala rencana hidupmu.
@Nurmaya Siregar: Indonesia sejati,,Cpat sembuh,ya!
@Arnie Eryantie: Padahal kalo bner2 mau memahami arti toleransi itu indah dn damai kn ya... Bkanny malah teriak2... Smoga cpet smbuh Farhan... Allah slalu brsama kita smua.. Aamiin..
@Ezra Luga: GWS Farhan... terimakasih banyak untuk kebaikan hatimu. Semoga kamu menjadi contoh bagi banyak orang.
@Rosalia Wigiyati: Cepat sembuh Farhan..Doa dari saudara saudarimu..
@Iis Isnanto: Rahmatan lil alamin semoga mas Farhan segera dipulihkan kesehatannya aamiin ya rabbal alamin.
Dewi Sriyanty: Kita pernah dewasa dalam beragama, pernah... Kenapa sekarang kita mundur ? Terlalu jauh malah.
Tampang Ketua RT Diding Awalnya Cengar-cengir saat Ditangkap

Tampang Ketua RT bernama Diding alias D bersama 4 rekannya ditangkap Polres Kota Tangerang Selatan. Awalnya cengar-cengir, kini memakai baju tahanan dan menggunakan celana pendek. Ketua RT Diding merupakan provokator pembubaran doa Rosario mahasiswa Katolik di Tengerang Selatan.
Dalam kasus ini, Kombes Pol Ahrie Sonta Nasution, Sekretaris Pribadi (Sekpri) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, turut angkat suara dengan mengunggah penangkapan 4 tersangka kasus pembubaran sejumlah mahasiswa Katolik saat doa rosario di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/5/2024) malam.
"Semoga tetap menjaga toleransi untuk semua ke depannya,"tulis Ahriesonta @ahriesonta.
Keempat tersangka memiliki peran berbeda. Keempat tersangka itu masing-masing berinisial D (53), I (30), S (36), dan A (26).
Salah satu tersangka inisial D yang ketua RT setempat berperan memprovokasi dan meneriaki para mahasiswa yang sedang doa Rosaria tersebut. "Tersangka inisial D meneriaki dengan suara keras dengan nada umpatan dan intimidasi kepada korban beserta temannya," kata Kapolres Tangsel AKBP Ibnu Bagus Santoso dalam konferensi pers di Polres Tangsel, Selasa (7/5/2024).
Selanjutnya, tersangka I berperan melakukan intimidasi. Tersangka I mendorong korban yang menolak perintah tersangka untuk pergi.
"Tersangka inisial I turut meneriaki korban dengan ucapan intimidasi dan, karena korban menolak perintah Tersangka untuk pergi, maka Tersangka mendorong badan korban dengan tenaga sebanyak dua kali," tambahnya.
Sedangkan tersangka inisial S dan A sama-sama membawa senjata tajam jenis pisau.
Mereka membawa pisau untuk melakukan pengancaman agar korban membubarkan diri. "Membawa senjata tajam jenis pisau dengan maksud bersama Tersangka lainnya melakukan ancaman kekerasan untuk supaya korban dan rekannya merasa takut dan pergi membubarkan diri," sebutnya.
Kini, pisau yang digunakan para pelaku telah diamankan. Total ada tiga pisau yang disita menjadi barang bukti.
"Selain itu ada rekaman video, kaus berwarna merah dan hitam (yang disita menjadi barang bukti)," kata Ibnu.
Sebelumnya, beredar video yang menampilkan sekelompok mahasiswa universitas swasta di Tangerang Selatan diduga dikeroyok dan dianiaya saat beribadah.
Dalam video itu, terlihat belasan orang sedang melakukan jumpa pers di depan Gedung Gerai Pelayanan Kepolisian Terintegrasi Polres Tangerang Selatan.
Salah satu pria yang berdiri di tengah kerumunan kemudian membuat pernyataan bahwa mahasiswa yang bermukim di Tangerang Selatan mendapat persekusi serta penyerangan dari warga.
“Terjadi provokasi terhadap mahasiswa dan mahasiswi yang sedang melakukan ibadah, lalu terjadilah peristiwa pemukulan bahkan pembacokan,” ujar pria tersebut.
Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengatakan, warga membubarkan kegiatan mahasiswa itu karena acara tersebut tidak kunjung selesai meski sudah diingatkan.
“Sudah diingatkan sama tokoh sekitar, sama RT, untuk bubar ternyata belum bubar juga,” ujar dia kepada wartawan, Senin.
"Karena tidak bubar juga, akhirnya terjadi kegaduhan dan ada keributan,” tutur dia.
Dhady tak menampik ada salah satu warga yang membawa sajam dalam aksi tersebut.
“Ada perempuan yang terkena luka gores. Tapi perlu kami buktikan apa itu benar kena luka bacok atau kena goresan lain. Itu yang masih didalami ya,” imbuh dia.
Kasat Reskrim Polres Kota Tangsel, AKP Alvino Cahyadi saat dikonfirmasi tribunTangerang.com mengatakan, jika pihaknya kini sedang menyelidik kasus tersebut.
"Terkait Laporan dugaan tindak pidana pengeroyokan dan atau penganiayaan sebagai mana yg dimaksud dalam pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 KUHP masih diselidiki di TKP," ujar Alvino.
Ketua RT Sang Provokator Turut Ditangkap
Ketua RT sebagai provokator pembacokan mahasiswa Katolik yang sedang doa Rosario di kos ditangkap, Selasa (7/5/2024).
Ketua RT bernama Diding alias D ditangkap Polres Kota Tangerang Selatan.
Diding ditangkap setelah membuat provokasi untuk menyerang dan menganiaya sekelompok mahasiswa Katolik yang sedang gelar Doa Rosario di Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (5/5/2024) malam. Perbuatan Diding membuat mahasiswa takut. Sejumlah mahasiswa mengalami luka bacok terkena pisau.
Diding memprovokasi warga agar menyerang para mahasiswa tersebut. Padahal sedikit memberitahu, Doa Rosario tidak menimbulkan suara yang kuat.
Doa Rosario dilakukan pada momen tertentu. Doa ini khusus dilakukan secara pribadi atau kelompok di dalam sebuah ruangan yang tenang.
Para mahasiswa melakukan Doa Rosario lantaran telah memasuki bulan Mei sebagai Bulan Bunda Maria.
Mereka melakukan Doa Rosario dengan suasana tenang dan khusyuk. Namun, hal ini dianggap meganggu oleh Diding.
Ketua RT Diding Cengar-cengir saat Ditangkap
Amatan Tribun-medan.com, Diding tampak tersenyum ketika diinterogasi di Polres Tangsel.
Ia memakai kemeja bermotif kotak-kotak. Dalam foto yang tersebar juga, Diding tampak tersenyum.
Ketua RT itu mendadak melarang mahasiswa beribadah. Bahkan, Ketua RT juga meminta mahasiswa untuk melakukan ibadah di gereja.
Sebagai informasi, doa rosario biasa dilakukan umat Katolik pada bulan Mei dan Oktober setiap tahun.
Doa rosario dilaksanakan setiap hari di rumah-rumah warga yang menganut Katolik, atau biasa bergilir, dan tidak digelar di Gereja.
Tentu aksi sekompok warga melakukan penganiayaan dan pengusiran ini sangat meresahkan penganut agama Katolik.
Sosok Ketua RT yang menjadi provokator pun turut viral di media sosial.
Salah satunya dibagikan oleh pegiat media sosial Jhon Sitorus.
Melalui akun X @Miduk17, Jhon Sitorus membagikan foto tampang Ketua RT yang melakukan provokator kepada mahasiswa Unpam.
"Ini wajah ketua RT yang jadi provokator pembubaran paksa doa Rosario (doa bersama) para mahasiswa di Tangerang Selatan," tulis Jhon Sitorus dalam cuitannya, Selasa (7/5/2024).
Dalam foto itu, Ketua RT justru menunjukkan wajah tidak bersalah, dan malah nyengar-nyengir. Ketua RT itu disebut bernama Diding.
"Sepertinya dia (Ketua RT) bangga dan sedikitpun tak menyesali perbuatannya. Ketua RT yang radikal baiknya dipecat saja, mereka tak cocok jadi penyelenggara negara," pungkas Jhon Sitorus.
Penampakan wajah Ketua RT yang tersenyum saat diamankan polisi ramai disorot warganet.
Tak sedikit warganet melontarkan kritikan tajam terhadap aksi provokator yang berujung penganiayaan terhadap mahasiswa Unpam.
"Yang gue heran penduduknya kok gampang banget diprovikasi orang radikal begini. Sepertinya emang lingkungannya atau warganya aja dasarnya udah bobrok. Kalau minimal warganya punya nalar kemanusiaan gak bakal sampai bawa sajam bahkan menyakitin," komentar netizen.
"Warganya juga gampang banget diprovokasi. Emang dasarnya lingkungannya gak sehat berati, apalagi RT nya tolol begini," kecam lainnya.
"Ini bukan barang baru di negara ini, sampai kapan pun pasti akan terus berulang. Penegak hukum kita katro, gak bisa tegas, pertimbangannya kelewatan. Jangan harap kan pemerintah deh. Mereka hanya tahu cara menggelonggongkan diri, keluarga dan kroninya aja," kritik netizen lainnya.
(*/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Viral Medsos
Aksi Heroik Farhan Rizky
Sosok Farhan Rizky
Doa Rosario Mahasiswa Katolik
Tribun-medan.com
Cek Ulang TKP Tewasnya Diplomat Arya Daru Keluarga Curiga, Handphone Korban Belum Ditemukan |
![]() |
---|
Rincian Iuran BPJS Kesehatan saat ini, Rencananya akan Naik, Alasannya BPJS Takut Alami Defisit |
![]() |
---|
JEJAK Tragedi Bulan Madu Pengantin Baru Cindy dan Gilang, Check In 13.25 hingga Tergeletak 07.30 |
![]() |
---|
Tarman Disebut Kabur Usai Viral Mahar Cek Rp3 M Tak Bisa Dicairkan, Ibunda Sheila: Mereka Bulan Madu |
![]() |
---|
SOSOK Tarman dan Fakta Pernikahan Kakek Pacitan Residivis dengan Gadis Muda Berujung Duka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.