Anak 5 Tahun Dibunuh Ayah Tiri

Tampang Baginda Siregar, Pria yang Tega Bunuh Anak Tiri Gegara Tahu Istrinya Video Call Pria Lain

Usai ditangkap pada 6 Mei lalu, berdasarkan laporan ayah kandung korban, ia langsung dijebloskan ke penjara.

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Ayu Prasandi
HO
Tampang Muhammad Baginda Siregar (26) ayah tiri yang membunuh anak tirinya bernama Ardziki Pratama Nasution pada 9 Maret 2023 lalu. Usai ditangkap, Baginda dijebloskan ke penjara. 

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Polisi menangkap Muhammad Baginda Siregar (26) ayah tiri yang tega membunuh seorang anak laki-laki berusia 5 tahun bernama Ardziki Pratama Nasution.

Usai ditangkap pada 6 Mei lalu, berdasarkan laporan ayah kandung korban, ia langsung dijebloskan ke penjara.

Dari video singkat yang dilihat, pria bertato di tangan kanannya tampak diborgol dibalik jeruji besi.

Dia terlihat memakan nasi menggunakan sendok plastik dari kotak styrofoam berwarna putih dengan tangan diborgol.

Dari luar jeruji terdengar suara laki-laki diduga ayah kandung korban seperti geram menahan emosi melihat pelaku.

Melihat dirinya diejek, Baginda cuma menatap balik tanpa reaksi apapun.

Bahkan ia tetap menyendok makanan yang ada dihadapannya.

"Sini kau dekat, sini. Sini dekat biar disuapi makan. Anak-anak kau (bunuh),"kata perekam video, dilihat, Jumat (10/5/2024).

Sebelumnya, seorang anak berusia 5 tahun bernama Ardziki Pratama Nasution menjadi korban pembunuhan keji ayah tirinya bernama Muhammad Baginda Siregar (26) warga Jalan Garuda, Gang Amanah,Kecamatan Medan Sunggal.

Mirisnya, usai dibunuh, jasad bocah tak berdosa tersebut dibuang ke Kabupaten Tapanuli Utara, tepatnya di Jalan Lintas Sipirok, Desa Pansur Napitupu, Kecamatan Siatas Barita.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Sumaryono mengatakan, korban dibunuh ayah tiri pada 9 Maret 2023 lalu di rumah pelaku Jalan Alumunium, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.

Sementara jasadnya baru ditemukan di Kabupaten Tapanuli Utara 6 hari setelah kejadian, tepatnya 15 Maret 2023 dengan kondisi membusuk tak dapat dikenali.

"Pada 15 Maret 2023 ditemukan mayat Mr x di Jalan Lintas Sipirok Kabupaten Tapanuli Utara.

Selanjutnya anggota Sat Reskrim Taput membawa mayat ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk dilakukan otopsi,"kata Kombes Sumaryono, Jumat (10/5/2024).

Pembunuhan ini terungkap setahun kemudian, Senin 6 Mei 2024 kemarin, setelah ayah kandung korban Rizki Kurniawan Nasution datang ke Subdit IV Renakta Ditrreskrimum Polda Sumut membawa mantan istrinya, yang merupakan ibu kandung korban bernama Ardilla Hakim, 26 tahun.

Kedatangan Riski dan mantan istrinya, Ardila supaya mengakui perbuatannya kepada Polisi.

Disini terungkap kalau Ardila, yang merupakan ibu kandung korban turut serta membuang mayat anak kandungnya ke Tapanuli Utara, setelah anaknya dibunuh suami keduanya bernama Muhammad Baginda Siregar.

Selanjutnya, Polisi menginterogasi Ardila, dan ia mengakui perbuatannya turut serta membuang mayat anak kandungnya.

Ia buka mulut jika yang membunuh adalah suami keduanya, Baginda Siregar.

Kemudian ada keterlibatan adik Muhammad Baginda, yakni Raj Samjani Siregar (24 tahun), selaku sopir mobil yang mereka tumpangi untuk membuang mayat korban.

Pada 6 Mei 2024 sekira pukul 22:00 WIB, setelah menginterogasi Ardila, Polisi bergerak menangkap Muhammad Baginda Siregar di daerah Mabar, Kecamatan Medan Deli, tepatnya di indekos Satria Kost.

Lalu keesokan harinya, 7 Mei Polisi menangkap Raj Samjani, adik tersangka di Kecamatan Medan Area.

"Pertama, 6 Mei menangkap M Baginda Siregar  dan besoknya 7 Mei menangkap Raj Samjani."

Kronologi Ayah Tiri di Medan Bunuh Balita 5 Tahun, Lalu Buang Jasadnya ke Tapanuli Utara

Pembunuhan Ardziki Pratama Nasution (5 tahun), yang dilakukan Muhammad Baginda Siregar terjadi pada 9 Maret 2023 lalu di kediaman tersangka Jalan Alumunium, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli.

Hal ini bermula ketika tersangka, Muhammad Baginda Siregar mendengar aduan dari korban yang merupakan anak tirinya, kalau sang istri Ardila Hakim, ibu kandung korban kerap melakukan video call dengan pria lain.

Kemudian tersangka Baginda memanggil Ardila, untuk menanyakan kebenaran yang disampaikan korban.

Disini Ardilla Hakim tak mengakui dirinya kerap video call dengan pria lain, hingga akhirnya keduanya  cekcok.

Lalu tersangka Baginda Siregar emosi, malah memukul korban pada bagian matanya hingga berdarah.

"Dikarenakan korban menceritakan kepada  ayah tirinya bahwa ibunya sering melakukan video call  kepada pria lain. Tetapi Ardila tidak mengakui sehingga membuat Baginda emosi dan kemudian memukul hingga berdarah di bagian mata."

Belum puas memukul balita 5 tahun yang merupakan anak tirinya, tersangka Baginda membanting korban sebanyak 2 kali, lalu menginjaknya hingga korban tak bergerak.

Karena melihat korban tak bergerak, tersangka utama panik dan menyuruh Ardila memberi pertolongan dengan cara napas buatan ke korban.

Sayangnya korban tidak bernyawa lagi.

"Melihat korban tak bergerak pelaku panik dan menyuruh ibu korban memberikan pertolongan dengan cara membuat bantuan pernapasan, tetapi tidak tertolong,"sambungnya.

Melihat anaknya tewas, ibu kandung korban Ardilla membawa mayatnya ke kamar lalu menutupinya dengan selimut.

Disinilah kemudian muncul niat keduanya untuk membuang mayat balita tersebut.

Tersangka utama, Muhammad Baginda Siregar menghubungi adiknya bernama Raj Samjani Siregar supaya menyewa mobil menuju ke Tapanuli Utara untuk membuang mayat.

Pada 9 Maret 2023 sekira pukul 21:00 WIB, ketiga tersangka Muhammad Baginda Siregar (ayah tiri korban), Ardila Hakim (ibu kandung korban) dan Raj Samjani (adik Baginda) berangkat dari Kota Medan ke Tapanuli Utara menggunakan mobil sewaan.

Pada pukul 02:00 WIB tiga tersangka tiba ke Jalan lintas Sipirok, Desa Pansur Napitupu, 

Kecamatan Siatas Barita dan membuang mayat balita tersebut.

Setelah membuang mayat, mereka pun kembali pulang ke rumah.

"Setelah selesai membuang mayat korban ke tiga pelaku kembali ke rumah."

6 Bulan Tak Ada yang Jemput di RS Bhayangkara TK II Medan, Jasad Balita Dibunuh Ayah Tiri Dikubur

Jenazah Ardziki Pratama Nasution (5) korban pembunuhan keji ayah tirinya Muhammad Baginda Siregar dan dibuang oleh ibu kandungnya, Ardila Hakim dan Raj Samjani dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk diotopsi usai ditemukan di Tapanuli Utara.

Kurang lebih selama enam bulan jasad bocah malang ini berada di ruang mayat tak ada yang menjemput.

Karena tak ada keluarga yang datang, RS Bhayangkara TK II Medan memutuskan untuk mengubur jasad Ardziki Pratama.

"Mayat berada di Rs Bhayangkara Tingkat II selama 6 Bulan. Dikarenakan tidak ada warga ataupun keluarga yg menjemput kemudian dikebumikan oleh pihak rumah sakit Bhayangkara tingkat II Medan,"tutupnya.

(Cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved