News Video
WARGA MEDAN DENAI JADI KORBAN KE 2, Sindikat Pencuri Motor Modus COD Berkeliaran di Kota Medan
Warga Medan Denai berinisial FRZ menjadi korban penipuan diduga sindikat pencuri sepeda motor modus Cash On Delivery (COD).
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Fariz
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Seorang pria berinisial FRZ, warga Medan Denai berinisial FRZ menjadi korban penipuan diduga sindikat pencuri sepeda motor modus Cash On Delivery (COD).
Ia ditipu pelaku mengaku bernama Surya Saputra yang awalnya akan membeli sepeda motornya jenis Yamaha N-Max BK 3031 AIU, rupanya membawa kabur ketika proses Cash On Delivery di rumahnya sendiri pada 5 Mei lalu sekira pukul 12:00 WIB.
Saat diwawancarai, FRZ mengungkap pencurian bermula ketika ia mengiklankan sepeda motornya ke website jual beli pada 2 Mei lalu seharga Rp 19,5 juta.
Pada hari Sabtu 4 Mei, seorang pelaku ngaku bernama Surya Saputra berencana membeli, namun mau memeriksa kendaraan terlebih dahulu.
Setelah sepakat, pada Minggu 5 Mei pria tadi datang ke rumah korban bersama seorang pria untuk memeriksa kondisi motor.
"Pada tanggal 5 Mei sekira pukul 12.00 siang, dia datang kemari. Memang perawakannya meyakinkan seperti orang mampulah untuk membeli,"ungkapnya, dihubungi, Kamis (9/5/2024).
Lanjutnya, yang membuat korban terkecoh ialah pria yang dibawa seolah-olah sebagai mekanik bengkel karena diminta untuk memeriksa kendaraan.
Tak lama kemudian pelaku utama meminta izin menjajal sepeda motor keluar kompleks.
Meski korban sempat keberatan, namun akhirnya diizinkan juga dengan arahan ke dalam kompleks yang buntu.
Sayangnya apa yang dibilang korban ditolak pelaku. Ia membawa motor keluar kompleks.
Disinilah korban langsung sadar kalau sepeda motornya dibawa kabur.
"Awalnya aku mau gak ngasih, tapi gak apa-apa la
Kubilang arah ke sana karena kompleks kami buntu. Rupanya diputar ke arah keluar."
Setelah sadar sepeda motornya dibawa kabur, ia langsung menginterogasi pria yang dibawa pelaku.
Rupanya pria berkemeja warna hijau ini mengaku sebagai sopir taksi online yang dipesan pelaku menggunakan aplikasi, tak ada hubungannya
Padahal, sejak awal tiba pria ini seolah-olah teman pelaku yang bekerja sebagai mekanik lantaran pelaku menyuruhnya memeriksa kondisi motor.
"Disitu juga kutanya kawan yang dibawanya ini. Dia ngaku sopir taksi online."
Tiga hari setelah kejadian korban melapor ke Polrestabes Medan. Dia berharap Polisi mampu menangkap pelaku.
Ia menduga ini merupakan sindikat pencurian sepeda motor modus Cash On Delivery (COD) yang terencana.
Sebab, pada 1 Mei sebelumnya juga dialami seorang pria bernama Wahyudi, warga Jalan Kebun Kopi, Gang Rahmat, Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak.
"Saya rasa pelaku yang sama. Dilihat dari caranya, wajahnya sama, mirip."
Tribun Medan sudah mengkonfirmasi Kapolrestabes Medan Kombes Teddy John Sahala Marbun terkait dugaan sindikat pencurian ini. Namun hingga kini belum merespon.
2 Kali Dalam Sepekan
Aksi pencurian sepeda motor modus jual beli secara Cash On Delivery (COD) sebelumnya juga dialami Wahyudi, di Jalan Kebun Kopi, Gang Rahmat, Desa Marindal I, Kecamatan Patumbak pada 1 Mei lalu.
Modusnya sama, yakni pelaku datang berdua dengan seorang pria yang mengaku sebagai sopir taksi online.
Sepeda motor korban jenis Yamaha N-Max BK 6202 AKQ dibawa kabur pelaku yang datang berpura-pura menjadi pembeli, dan menjajal sepeda motor sebelum membayar.
Akibatnya, korban merugi sekitar puluhan juta lantaran motor yang niatnya akan dijual malah dibawa kabur calon pembeli.
Pencurian sepeda motor modus Cash On Delivery (COD) terjadi pada Rabu (1/5/2024) kemarin sekira pukul 13: 08: WIB.
Awalnya, korban mengunggah foto sepeda motor melalui situs jual beli online.
Pada 30 April korban dan pelaku sempat berinteraksi terkait jual beli dan disepakati akan bertemu melihat kondisi kendaraan secara langsung keesokannya.
Kemudian, pada Rabu 1 Mei sekira pukul 12:55 WIB, pelaku datang bersama seorang temannya, laki-laki.
Usai tawar menawar dan disepakati harga motor, pelaku mengaku ingin menjajal langsung seorang diri.
Merasa tidak curiga, korban pun mengizinkan sepeda motornya dipakai.
Tak lama kemudian korban mulai curiga lantaran sepeda motornya tak kunjung kembali.
Disinilah diketahui bahwa motor berwarna hitam tersebut sudah dibawa kabur.
Korban sempat antara percaya dan tak percaya sepeda motornya dibawa kabur lantaran seorang pria yang dibawa pelaku masih berada di rumahnya.
Sementara pengakuan temannya, ia hanya sopir taksi online yang dipesan lalu diajak ke lokasi kejadian.
"Kawan dan mobilnya di Polsek."
Kapolsek Patumbak Kompol Faidir Chaniago mengatakan, pihaknya belum menangkap pelaku dan masih terus diselidiki.
"Belum. Masih diselidiki,"kata Kompol Faidir Chaniago, Jumat (3/5/2024).
Faidir menyebut, terhadap seorang pria yang datang bersama pelaku lalu ditinggal ketika pelaku membawa kabur sepeda motor korban, sudah dipulangkan.
Ia sempat ditahan beberapa saat untuk diperiksa.
Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara ia tidak terlibat penipuan modus Cash On Delivery (COD) sepeda motor Yamaha N-Max milik Rahmat.
"Dia sopir taksi online, dipesan. Sejauh ini belum ada keterlibatannya makanya cuma diperiksa, setelah itu kita pulangkan."
(cr25/www.tribun-medan.com).
Warga Medan Denai
korban penipuan
diduga sindikat pencuri sepeda motor
Modus Cash On Delivery (COD)
| Empat Anggota DPRD Medan Mangkir, Kejaksaan Tinggi Sumut: Senin dan Selasa Kita Panggil Lagi |
|
|---|
| Kuasa Hukum Ketua DPRD Sumut Sebut Dua Akun Dilaporkan ke Polda Sumut, Kasus Pencemaran Nama Baik |
|
|---|
| Dua Anggota DPRD Medan yang Dipanggil Kejaksaan Tinggi Sumut Kasus Peras Pengusaha Tak Kunjung Hadir |
|
|---|
| KEPALA BAYI PUTUS Saat Proses Persalinan Diduga Lakukan Malpraktek, Ini Penjelasan Dinkes Tapteng |
|
|---|
| Respon Bupati Langkat Syah Afandin Soal Ratusan Kilo Sabu Diamankan Polisi di Perairan Langkat |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.