Viral Medsos
SOSOK Komjen Dharma Pongrekun Maju Bakal Cagub DKI Jakarta, Pernah 3 Tahun Nonjob di Mabes Polri
Komjen (Purn) Dharma Pongrekun merupakan mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
Sejak tahun 2021 hingga tiba masanya pensiun, Dharma Pongrekun sebagai perwira tinggi di Lemdiklat Polri.
Ia digantikan Irjen Pol Sutanto. Pergantian dan pelantikan itu sesuai Keputusan Presiden RI Nomor 146/TPA tahun 2021 tanggal 5 Oktober 2021.
Irjen Pol. Sutanto terakhir menjabat sebagai Deputi VIII Badan Intelijen Negara (BIN).
Sementara itu, Komjen Pol Dharma Pongrekun telah dikembalikan ke Polri sebagai Pati Mabes Polri.
Menurut Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen (Purn) Hinsa Siburian, pergantian itu merupakan hal yang biasa dalam rangka penyegaran organisasi.
"Istilahnya dalam pembinaan karier perwira TNI dan Polri adalah pergantian dalam rangka penyegaran organisasi, karena sudah menjabat di BSSN selama tiga setengah tahun. Beliau diganti oleh Irjen Pol Sutanto," kata Hinsa Siburian pada saat itu, Jumat (8/10/2021).
Sebagai jenderal bintang tiga tanpa posisi jabatan di Mabes Polri, Komjen Pol Dharma Pongrekun disebut-sebut netizen sebagai lawan seimbang hacker Bjorka.
Hal itu karena dirinya pernah menjadi Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) selama 2 tahun dari 2019 hingga 2021.
Pernah Viral di Awal Munculnya Pandemi Covid-19
Postingan Komjen Dharma Pongrekun (istimewa)
Nama Komjen Pol Dharma Pongrekun pernah viral di awal munculnya pandemi covid-19. Saat itu, ia menjabat Wakil Kepala BSSN. Taka lama setelah viral pernyataannya, ia pun ditarik kembali ke Mabes Polri.
Dalam video, Komjen Dharma menyebut adanya agenda perbuatan jahat global secara sistematis dan masif hingga munculnya pandemi Covid-19.
Penulis buku 'Indonesia dalam Rekayasa Kehidupan' ini menuturkan fenomena yang sedang terjadi saat itu. Yakni warga dunia digiring menuju pada satu sistem dunia yang dikenadlikan oleh elite global.
“One system for all, dan nanti kendalinya ada pada chip. Sebenarnya sudah ada, sedang dibuat tinggal pengumpulan data. Kita enggak perlu bawa apa-apa, semua identitas ada di sini (chip). Data medical record, passport ada di sini,” jelasnya.
Ini bukan kali pertama Komjen Dharma bicara soal konspirasi global. Bahkan sebelum pandemi Covid-19 yakni September 2019 dalam video di youtube, Dharma juga sudah mengingatkan tentang agenda globalis ini.
"Sekarang telah terjadi gerakan globalisasi yang mana tak hanya menghancurkan Indonesia tapi seluruh dunia, catat itu," katanya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.