Breaking News

Tribun Wiki

7 Hal yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji saat Berada di Tanah Suci Mekkah

Kementerian Agama RI mengimbau kepada para jemaah haji untuk memperhatikan 7 hal berikut saat berada di Mekkah

Editor: Array A Argus
Tribun Medan/Dok
Jemaah Haji yang tiba di asrama haji untuk proses keberangkatan. (tribun-medan) 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kementerian Agama RI mengimbau kepada seluruh jemaah haji asal Indonesia untuk memperhatikan tujuh hal selama berada di Tanah Suci, Mekkah.

Adapun hal yang patut diperhatikan ini harus benar-benar diingat, agar tidak terjadi masalah pada jemaah haji selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. 

Kepala Biro Humas Data dan Informasi Kementerian Agama Akhmad Faizun mengatakan, hal pertama yang harus diperhatikan adalah mencatat nomor pemondokan atau hotel sebelum berangkat ke Masjid Nabawi.

Baca juga: Doa Masuk Masjidil Haram Serta Melihat Kakbah yang Bisa Diamalkan Jemaah Haji

Suasana ibadah haji di Tanah Suci
Suasana ibadah haji di Tanah Suci (Tribunnews/Bahauddin R Baso/ MCH 2019)

"(Kedua) beritahu nomor kontak Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di pemondokan," kata Akhmad dalam konferensi pers, Senin (13/5/2024).

Hal ketiga yang mesti diingat jemaah haji adalah untuk selalu menggunakan identitas, terutama gelang jemaah dan pulang-pergi dari hotel ke Masjid Nabawi secara berkelompok.

Keempat, jemaah haji diminta menggunakan pelembap kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas.

Akhmad menyampaikan, saat ini suhu panas di Madinah mencapai 39-40 derajat celcius yang bisa mengganggu kesehatan jemaah asal Indonesia.

Baca juga: Hukum Badal Haji Bagi Orang yang Sudah Meninggal dan Masih Hidup Menurut Syariat

"(Kelima) selalu gunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh. Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari, sebab jalanan yang dilalui sangat panas," tutur Akhmad.

Ia pun meminta agar para jemaah haji bisa segera menghubungi petugas haji di sekitar Masjid Nabawi jika memang sangat membutuhkan alas kaki.

Selain itu, (keenam) jemaah haji diminta membawa air setiap saat dan meminum 200 mililiter air per jam secara teratur untuk menghindari dehindrasi.

Baca juga: 3 Macam Pelaksanaan Ibadah Haji di Mekkah pada Bulan Dzulhijjah

Jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama mengikuti pemeriksaan kesehatan saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Medan, Minggu (12/5/2024). Sebanyak 360 calon haji asal Kabupaten Asahan masuk ke asrama haji sebelum diberangkatkan ke Mekkah melalui Bandara Internasional Kualanamu.
Jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama mengikuti pemeriksaan kesehatan saat tiba di Asrama Haji Embarkasi Medan, Minggu (12/5/2024). Sebanyak 360 calon haji asal Kabupaten Asahan masuk ke asrama haji sebelum diberangkatkan ke Mekkah melalui Bandara Internasional Kualanamu. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

"Kepada seluruh jemaah haji Indonesia jangan sungkan untuk meminta bantuan kepada petugas sejak di embarkasi, selama penerbangan hingga di Tanah Suci. Jika kesulitan dan membutuhkan bantuan, segera hubungi petugas haji Indonesia," tutur Akhmad.

Ketujuh, hal yang mesti diperhatikan jemaah haji adalah untuk bisa menahan diri dan tidak memaksa untuk beribadah di Masjid Nabawi jika tidak memungkinkan, khususnya bagi lansia.

"Bagi jemaah lansia jangan memaksakan diri untuk melaksanakan ibadah sunah, jangan memaksakan diri jika kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk shalat jemaah di masjid Nabawi. Jemaah bisa ditunaikan di hotel untuk menghindari kelelahan," ucap dia.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved