Johny Pardede Meninggal

Ratusan Pelayat Hadir di Tempat Persemayaman Johny Pardede

Di tempat persemayaman itu tengah di gelar ibadah bersama untuk mendoakan Johny Pardede. 

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
Suasana tempat persemayaman Johny Pardede, di Pardede Hall, Jalan Mataram, Kota Medan, Kamis (16/5/2024).  

"Rencananya besok akan dibawa dahulu ke Pardede Hall," tambahnya.

Amatan Tribun Medan di lokasi, saat ini rumah Johny Pardede tampak sepi, hanya ada dua orang pekerja yang berada di rumah tersebut.

Rumah berpagar hitam itu pun terlihat ditutup rapat oleh penjaga rumah.

Selain itu, ada satu unit mobil hitam terparkir dibagasi rumah tersebut.

Tentunya, kepergian Johny Pardede ini membawa duka bagi keluarga, terkhusus bagi penggemar sepak bola.

Masa mudanya, Johny yang lahir di Medan pada 24 April 1954 dikenal sebagai pendiri klub sepak bola Harimau Tapanuli.

Di tangan Johny, klub Harimau Tapanuli dikenal seantero Indonesia.

Presiden Direktur Hotel Danau Toba, Johny Pardede meninggal.
Presiden Direktur Hotel Danau Toba, Johny Pardede meninggal. (TRIBUN MEDAN/HO)

Profil Johny Pardede

Johny Pardede adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara pasangan Tumpal Dorianus Pardede atau dikenal dengan nama TD Pardede, dan Hermina Napitupulu.

Tahun 1966 hingga tahun 1970, Johny tinggal di Jerman.

Tahun 1973, sekembalinya ke Indonesia, Johny pun menikah dengan Sri Theresia Bangun. 

Waktu mudanya, Johny yang berbakat di bidang bisnis mengikuti jejak sang ayah.

Ia pun merintis berbagai usaha, termasuk mendirikan klub sepak bola Harimau Tapanuli.

Namun pada tahun 2001, klub tersebut akhirnya dibubarkan.

Dilansir dari Tokoh Batak, pembubaran klub Harimau Tapanuli tak lepas dari kematian ayahnya pada 18 November 1991, yang sebelumnya didahului ibunya, meninggal 20 Mei 1982.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved