Karo Terkini
Demam Berdarah Merebak di Karo, Dinkes Catat 95 Orang Terjangkit DBD, Tertinggi di Bulan April
Meskipun demikian, dirinya mengaku pihaknya sudah melakukan beberapa langkah pencegahan dan penanganan terhadap masyarakat yang sudah terjangkit DBD.
Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karo, mencatat selama beberapa waktu terakhir terdapat peningkatan jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Berdasarkan keterangan dari Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes Karo Arie O Lopiga, selama beberapa bulan terakhir tercatat sudah 95 orang warga Kabupaten Karo yang terjangkit DBD.
"Sejak bulan Januari sampai saat ini, kita lihat jumlah kasus masyarakat yang terjangkit DBD mencapai 95 orang," ujar Arie, saat ditemui di Kantor Dinkes Karo, di Jalan Selamat Ketaren, Kabanjahe, Selasa (21/5/2024).

Ketika ditanya sejak kapan kasus wabah penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti ini, Arie menjelaskan pihaknya mencatat jika wabah ini mulai timbul sejak bulan April lalu.
Dirinya menjelaskan, setelah beberapa saat kasus ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan di akhir bukan April hingga bulan Mei ini.
"Ini mulai bulan April lalu, dan di bulan Mei inilah kita lihat peningkatan kasusnya. Kita harapkan di bulan inilah menjadi puncaknya, dan bulan depan bisa juga menurun," ungkapnya.
Diungkapkan Arie, melihat jumlah kasus DBD yang meningkat selama kurang lebih dua bulan terakhir pihaknya belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Meskipun demikian, dirinya mengaku pihaknya sudah melakukan beberapa langkah pencegahan dan penanganan terhadap masyarakat yang sudah terjangkit DBD.
"Belum, karena kasusnya biarpun terbilang banyak tapi belum jadi KLB. Kita terus lakukan antisipasi, dan kita harap ini tidak menyebar lagi," ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, melihat lonjakan kasus ini pihaknya sudah menyebarkan perihal potensi peningkatan kasus ini ke seluruh jajaran Puskesmas di masing-masing kecamatan di Kabupaten Karo. Dirinya menjelaskan, melalui penyebaran informasi ini diharapkan semua Puskesmas bisa melakukan pendeteksian dan pencegahan dini.
"Kita minta Puskesmas kita selalu waspada dan responsif terhadap setiap adanya kasus dugaan DBD," ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya juga meminta kepada masyarakat agar turut serta melakukan pencegahan dini dari penyebaran DBD. Salah satu langkah yang dapat dilakukan, ialah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan langkah 3 M (Menguras, Menutup, dan Mengubur) lokasi yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
(mns/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.