Berita Viral
PILU Siswi SLB Hamil 5 Bulan, Diduga Dicabuli Teman Satu Kelasnya, Respons Sekolah Bikin Ibu Kesal
Rusyani lantas melampirkan dua foto anak laki-laki yang satu kelas dengan AS. Saat itu, korban menunjuk salah satu foto anak laki-laki tersebut.
Kini, Rusyani berharap pihak sekolah dapat memberikan solusi. Pasalnya, sang anak diduga telah memberitahu bahwa lokasi kejadian pelecehan itu di toilet wanita lantai 3 SLB tersebut.
"Saya harap sekolah ada solusinya. Karena anak saya pendidikan seperti ini yang dibilang perlu pendidikan ekstra, pada kenyataannya tanggungjawabnya sekolah. Ini kan kelalaian semua guru," kata Rusyani.
"Saya mohon penyelesaiannya sampai jalur hukum," pungkasnya.
Sementara itu, pihak sekolah membantah menolak upaya pertemuan ia dan orang tua AS.
Menurut Daliman selaku Kepala Sekolah SLB di Kalideres tersebut, pertemuan antara pihak sekolah dan orang tua sempat tertunda karena memasuki waktu cuti bersama, sehingga sekolah dalam kondisi libur.
Baca juga: Ringkus DPO Narkoba, 1 Petugas Polres Batubara Terluka
Ia mengaku telah menerima laporan terkait hamilnya satu peserta didik berinisial AS itu sejak 8 Mei 2023 lalu.
"Dari laporan ini kami tindak lanjuti, kami informasikan kepada guru kelas dan langsung mengajak beebicara dengan anak- tersebut, baik korban maupun terduga," kata Daliman saat ditemui di lokasi sekolah, Senin.
"Bahwa ini adalah mohon dibuat suasananya senyaman mungkin supaya anak merasa nyaman diajak komunikasi. Singkat cerita, hasil komunikasi antara anak dan orang tua itu tidak ditemukan siapa pelakunya," imbuh dia.
Lantaran telah buntu, pihak sekolah lantas mengajak pihak korban untuk menyelesaikannya secara internal dengan melibatkan pihak PPPA.
Bahkan, pihak sekolah telah berbincang dengan pihak terduga korban. Dan pihak mereka mengatakan siap bertanggung jawab apabila setelah lahir dan tes DNA diketahui bahwa bayi tersebut merupakan darah daging terduga pelaku.
Akan tetapi, lantaran temuan di lapangan mengindikasikan kemungkinan kecil pelaku berasal dari dalam sekolah, maka pihak sekolah mengupayakan upaya internal tersebut.
Rupanya, pihak keluarga tetap menuntut tanggung jawab sekolah hingga akhirnya kasus ini tereskpos ke media.
"Jadi segala cara sudah diupayakan, namun tidak ditemukan indikasi bahwa yang melakukan adalah anak sekolah," katanya.
Lebih lanjut, pihak sekolah maupun terduga korban juga mengaku telah menyampaikan rasa prihatinnya kepada korban.
Namun terkait hal tersebut, lanjut Daliman, perlu pembuktian lebih lanjut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.