Perayaan Waisak

Berita Foto: Perayaan Waisak 2568 BE, Menjadi Momentum Umat Buddha Membersihkan Diri

perayaan Waisak tahun ini mengangkat tema 'Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia', yang intinya adalah membersihkan diri.

Berita Foto: Perayaan Waisak 2568 BE, Menjadi Momentum Umat Buddha Membersihkan Diri - 23052024_PERAYAAN_WAISAK_DANIL_SIREGAR_1jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Umat Buddha melaksanakan ritual pemandian Rupang Buddha atau bayi Siddharta pada perayaan Waisak 2568 BE/2024 di Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, Medan, Kamis (23/5/2024). Ritual pemandian Buddha Rupang yang dilaksanakan umat Buddha saat peringatan Waisak sebagai lambang membersihkan diri dari segala kekotoran batin, ucapan, pikiran maupun perbuatan.
Berita Foto: Perayaan Waisak 2568 BE, Menjadi Momentum Umat Buddha Membersihkan Diri - 23052024_PERAYAAN_WAISAK_DANIL_SIREGAR_5jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Sejumlah umat Buddha mengikuti ibadah di Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, Medan, Kamis (23/5/2024). Perayaan Tri suci Waisak 2568 BE/2024 tersebut merupakan perayaan atas tiga peristiwa penting dalam ajaran Buddha yakni kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha mendapatkan pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha.
Berita Foto: Perayaan Waisak 2568 BE, Menjadi Momentum Umat Buddha Membersihkan Diri - 23052024_PERAYAAN_WAISAK_DANIL_SIREGAR_4jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Umat Buddha melaksanakan ritual pemandian Rupang Buddha atau bayi Siddharta pada perayaan Waisak 2568 BE/2024 di Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, Medan, Kamis (23/5/2024). Ritual pemandian Buddha Rupang yang dilaksanakan umat Buddha saat peringatan Waisak sebagai lambang membersihkan diri dari segala kekotoran batin, ucapan, pikiran maupun perbuatan.
Berita Foto: Perayaan Waisak 2568 BE, Menjadi Momentum Umat Buddha Membersihkan Diri - 23052024_PERAYAAN_WAISAK_DANIL_SIREGARjpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Sejumlah umat Buddha mengikuti ibadah di Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, Medan, Kamis (23/5/2024). Perayaan Tri suci Waisak 2568 BE/2024 tersebut merupakan perayaan atas tiga peristiwa penting dalam ajaran Buddha yakni kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha mendapatkan pencerahan, dan wafatnya Sang Buddha.
Berita Foto: Perayaan Waisak 2568 BE, Menjadi Momentum Umat Buddha Membersihkan Diri - 23052024_PERAYAAN_WAISAK_DANIL_SIREGAR_3jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Umat Buddha melaksanakan ritual pemandian Rupang Buddha atau bayi Siddharta pada perayaan Waisak 2568 BE/2024 di Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, Medan, Kamis (23/5/2024). Ritual pemandian Buddha Rupang yang dilaksanakan umat Buddha saat peringatan Waisak sebagai lambang membersihkan diri dari segala kekotoran batin, ucapan, pikiran maupun perbuatan.
Berita Foto: Perayaan Waisak 2568 BE, Menjadi Momentum Umat Buddha Membersihkan Diri - 23052024_PERAYAAN_WAISAK_DANIL_SIREGAR_2jpg.jpg
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Umat Buddha melaksanakan ritual pemandian Rupang Buddha atau bayi Siddharta pada perayaan Waisak 2568 BE/2024 di Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, Medan, Kamis (23/5/2024). Ritual pemandian Buddha Rupang yang dilaksanakan umat Buddha saat peringatan Waisak sebagai lambang membersihkan diri dari segala kekotoran batin, ucapan, pikiran maupun perbuatan.

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Puluhan umat Buddha menunaikan ibadah Tri Suci Waisak 2568 Buddhis Era (BE) 2024 di Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, di Jalan Pabrik Tenun, Medan, Kamis (23/5/2024).

Setelah melaksanakan ibadah, prosesi berikutnya umat memandikan rupang Buddha. Secara bergantian umat memandikan dengan khusuk dibantu oleh sejumlah pandita.

Melalui Waisak, Umat Buddha dingatkan untuk selalu mengenang perjuangan Guru Agung Buddha Gautama dalam menemukan Dhamma Kebenaran Mulia yang membawa umat manusia mencapai kebahagiaan.

Pengurus dan juga Pandita Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, Hasan Wijaya mengungkapkan, perayaan Waisak tahun ini mengangkat tema 'Kesadaran Keberagaman Jalan Hidup Luhur, Harmonis, dan Bahagia', yang intinya adalah membersihkan diri.

"Pelaksanaan proses ibadah perayaan Waisak hingga memandikan rupang Buddha adalah intinya memvisualisasikan membersihkan diri kita sendiri, dari segala kekotoran batin, fikiran jahat dan lainnya. Sehingga tercipta kerharmonisan bersama, kesadaran akan kehidupan yang majemuk di negara kita," kata Pandita Hasan.

Ia juga menjelaskan, untuk perayaan kali ini pada dasarnya sama saja dengan tahun lalu. Tetap mendoakan keberagaman dan menjaga keharmonisan bersama. Hasan melanjutkan, untuk fokus perayaan Waisak untuk setiap tahunnya agar lebih baik, memberikan pelayanan kepada sesama.

"Kalau fokus untuk setiap tahunnya agar lebih baik, tetap memberikan pelayanan kepada sesama, selain pelaksanaan ibadah kepada tuhan, kita juga melakukan kegiatan sosial kepada sesama manusia yang memang perlu bantuan," tambah Hasan.

Pada Waisak tahun ini, antusias umat semakin tahun semakin meningkat beribadah di Vihara Satya Buddha Visudhi Marga, terlihat umat memenuhi tempat sembahyang di lantai dua.

Setelah sembahyang, umat berbaris turun ke lantai dasar untuk bergantian memandikan rupang Buddha. Hasan juga berharap momentum perayaan Waisak 2568 BE ini setiap tahunnya semakin baik lagi dan tetap terus menjaga kerukunan beragama, berbangsa dan bernegara.

"Harapannya, setiap tahun semakin baik lagi dan tetap menjaga kerukanan beragama, berbangsa dan bernegara," tutup Hasan.

(sir/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved