Sumut Hebat

Pj Gubernur Sumut Harapkan Prevalensi Stunting Bisa Satu Digit di 2024: Saya Minta Jemput Bola

Penjabat (Pj) Gubernur Sumut Hassanudin mengatakan, angka prevalensi stunting di Sumut terus menurun hingga mencapai angka satu digit

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Tingkat Provinsi Sumatera Utara Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Sumut di Hotel Santika Premiere Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Selasa (21/5/2024). 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin mengatakan, angka prevalensi stunting di Sumut terus menurun hingga mencapai angka satu digit.

"Harapannya Ketika dilaksanakan survei Kesehatan Indonesia (SKI) di Oktober 2024 nanti, kita dapat bersama-sama mencapai angka 14 persen. Bahkan bisa di Bawah lagi, angka satu digit, kenapa tidak?" ujarnya saat memimpin rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sumut di Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Selasa (21/5/2024).

Ia menambahkan, tentunya harus diwujudkan upaya-upaya percepatan penurunan stunting yang maksimal. Pada 2023, prevelensi stunting di Sumut berada diangka 18,9 persen.

Baca juga: Kegiatan Bimbingan Teknis Kegiatan Kerja dan Produksi Kanwil Kemenkumham Sumut Ditutup

 

Selain SKI, pada Oktober 2024, juga dilakukan evaluasi aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM).

Untuk menentukan capaian, baik untuk level nasional, provinsi maupun kabupaten/kota. Nantinya data SKI dan E-PPBGM akan saling berkonfirmasi.

“Tapi dengan catatan 100 persen (balita) diukur, kalau tidak hadir ke Posyandu, maka saya minta untuk jemput bola,” kata Hassanudin.

Hassanudin mengimbau masyarakat untuk datang ke Posyandu agar bayinya diukur atau ditimbang.

Ia meminta agar setiap desa dipastikan telah mendapat informasi yang jelas mengenai jadwal dan prosedur penimbangan serentak yang akan diadakan pada Juni 2024.

“Kemudian, mari kita libatkan semua Posyandu dan pastikan mereka memiliki peralatan yang memadai dan berfungsi dengan baik. Seperti timbangan, alat ukur tinggi badan dan buku pencatatan, partisipasi kader posyandu. Dan masyarakat adalah kunci keberhasilan kegiatan ini, agar data yang dihasilkan bisa mengandung akurasi dan dapat dipertanggungjawabkan,” ucap Hassanudin.

Dengan data, semua langkah akan dapat dilakukan dengan tepat. Sehingga percepatan penurunan stunting dapat tercapai.

Data merupakan dasar untuk menentukan intervensi terbaik penurunan stunting.

“Dengan berangkat dari data yang akurat dan langkah-langkah yang terkoordinasi dengan baik, kita tahu diagnosa permasalahan, setelah tahu diagnosasnya kita juga akan tahu bagaimana terapinya, saya yakin kita dapat mempercepat penurunan stunting di Provinsi Sumatera Utara,” ujar Hassanudin.

TPPS Sumut juga diharapkan terus bersama-sama dan bergotong royong melakukan berbagai upaya penurunan stunting, serta melaksanakan 10 Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) sesuai amanat Kemendagri.

Sepuluh rencana aksi tersebut di antaranya memastikan dilakukan pendataan seluruh ibu hamil dan Balita yang ada didaerahnya untuk menjadi sasaran, memastikan seluruh ibu hamil dan Balita datang ke Posyandu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved