Timnas Indonesia

Pengamanan Pemain Timnas Indonesia Diperketat Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 hingga ke Hotel

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga membeberkan alasan pengamanan pemain timnas Indonesia diperketat hingga ke hotel.

(Timnas Indonesia)
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menyapa penggemar Garuda 

TRIBUN-MEDAN.com - Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026, skuat Timnas Indonesia mendapat pengamanan ketat yang diberikan oleh PSSI hingga ke hotel.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga membeberkan alasan pengamanan pemain timnas Indonesia diperketat hingga ke hotel.

Timnas Indonesia telah dijadwalkan kumpul di salah satu hotel di Jakarta pada Senin (27/5/2024).

Para pemain ini dikumpulkan sebagai persiapan menuju laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia yang bakal berlangsung 6 dan 11 Juni 2024.

Timnas Indonesia akan menghadapi Irak pada 6 Juni dan kontra Filipina 11 Juni mendatang.

Rizky Ridho dan kawan-kawan dipastikan sudah berkumpul disalah satu hotel di Jakarta untuk segera menjalani persiapan.

Skuad Garuda dijadwalkan akan menjalani latihan perdana Selasa (28/5/2024) sore WIB.

Baca juga: JELANG Copa America 2024, Lionel Messi Berkuasa di Timnas Argentina, Pemain Lain Cuma Peserta Audisi

Sebelum menjalani latihan ini, PSSI pun membeberkan alasan keamanan timnas Indonesia diperketat.

Bahkan keamanan ini diperketat oleh PSSI hingga ke hoteltempat pemain menginap.

Arya Sinulingga mengatakan bahwa terkait keamanan ini diperketat karena hasil evaluasi dari kegiatan tim Merah Putih sebelumnya.

“Kita pengamanan sudah kita buat SOP terutama di hotel,” ujar Arya Sinulingga sebagaimana keterangan yang diterima BolaSport.com, Selasa (28/5/2024).

“Pengamanan dilakukan itu bisa dicek saja. Itu sangat ketat,” ucapnya.

PSSI menerapkan pengamanan ketat ini tak main-main.

Baca juga: DAFTAR Pemain Timnas Spanyol Persiapan EURO 2024, Tergabung Grup B Lawan Italia hingga Kroasia

Bahkan Arya Sinulingga mengatakan bahwa PSSI bekerja sama dengan keamanan internal hotel hingga kepolisian.

“Jadi kami sudah bekerja sama dengan pengamanan di hoteldan juga di kepolisian,” kata Arya.

Walaupun terkait keamanan ini masih disekitar hotel saja.

Menurutnya, keamanan di bandara belum jadi fokus utama.

Hal ini karena suporter di bandara masih tak terlalu banyak, sehingga pemain merasa terganggu atau risih.

Namun, keamanan baru diperketat sampai ke hotel karena diharapkan suporter tak memenuhi hotel.

Baca juga: 6 Pemain Timnas Indonesia Ini Kantongi Kartu Kuning, STY Bisa Kehilangan Andalan Lawan Filipina

Tentu ini dilakukan dengan harapan fans atau suporter tak menganggu istirahat para pemain.

Hal ini ditakutkan kesehatan para pemain bisa terancam karena sebelumnya saat melawan Vietnam juga kondisi beberapa pemain dinilai drop.

Bahkan Rafael Struick harus menyusul seorang diri ke Vietnam saat melawan Korea Selatan karena sebelumnya ia dalam kondisi belum sembuh.

Untuk itu, setelah kondisinya membaik, ia langsung nyusul ke final.

“Sementara di bandara sampai saat ini kita lihat belum menjadi konsen ya, karena fans yang mengejar pemain juga hanya dua sampai lima orang,” kata Arya.

“Kan itu sudah biasa. Tapi kalau sampai puluhan orang, sampai artis-artis K-pop itu kan sampe ribuan ya, ini tidak hanya sampai lima orang,” jelasnya.

“Dan kalau lima orang kan kita juga jangan terlalu paranoid ya terhadap itu.”

“Tapi sampai hari ini kita lihat hanya dua sampai lima orang dan itu biasa”.

“Dan di mana pun pasti adalah dua sampai lima orang dan itu standar ya, seperti bertemu di jalan ya biasa.”

Tak hanya berbicara soal semakin diperketatnya keamanan timnas Indonesia.

Arya pun berpesan kepada netizen Indonesia agar tak rasis, body shamming, atau bahkan mendiskrinatif gender saat nonton Liga 1.

“Kemudian juga kita berharap suporter atau netizen tolong jangan diskriminatif terhadap perempuan juga, dengan mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai fans perempuan Indonesia,” kata Arya.

Menurut Arya ini sepak bola dunia tengah berusaha menyatukan semua pihak.

Akan tetapi, justru ada penghinaan buat suporter perempuan yang datang.

Oleh karena itu, ia Arya meminta semua pihak bisa menjunjung hal terbaik dan diharpakan tak akan ada lagi drama lainnya.

“Itu melakukan penghinaan gender juga, jadi netizen harus mulai belajarlah untuk menghargai nilai-nilai di sepak bola yang menjunjung tinggi unity,” tutur Arya.

“Ada rasis, dan kemudian soal gender itu musuh utama dari sepak bola di dunia,” pungkasnya.

Sementara itu, sebelum menghadapi Irak dan Filipina, tim merah Putih akan menghadapi Tanzania terlebih dauhulu pada 2 Juni 2024.

(tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di BolaSport.com

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter  dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved