Tribun Wiki
Tahukah Anda Kenapa Pakaian Astronaut Warna Putih? Benangnya Dipakai Juga Buat Rompi Antipeluru
Pernahkah kamu melihat pakaian astronout? Selain unik, umumnya pakaian astronaut berwarna putih. Ternyata ini alasannya
Ini alasan kenapa pakaian astronaut warna putih
TRIBUN-MEDAN.COM,- Pernahkah Anda melihat pakaian astronaut?
Seperti di film-film, pakaian astronaut digambarkan cukup unik.
Pada bagian kepala, terdapat seperti helm, dengan kaca di bagian wajah.
Kemudian secara keseluruhan, pakaian astronaut ini cukup besar dan tampak berat.
Orang yang menggunakannya pun terlihat kesulitan berjalan.
Baca juga: Film The Moon Tayang Perdana Hari Ini di Bioskop Cinepolis, Kisahkan Misi Penyelamatan Astronot
Namun, ada satu hal yang kerap menimbulkan tanya bagi masyarakat.
Kenapa pakaian astronaut itu warna putih.
Kenapa pakaian astronaut tidak berwan hitam atau merah.
Secara ilmiah, ada penjelasan kenapa pakaian astronaut warna putih.
Dilansir dari Kompas.com, pakaian astronaut mampu menyimpan oksigen.
Soal kenapa pakaian astronaut warna putih, laman NASA menjelaskan bahwa warna putih pada pakaian astronaut untuk memantulkan panas sinar matahari.
Baca juga: Kisah Sergei Krikalev, Astronot Tak Bisa Pulang ke Bumi, Terdampar di Angkasa Negaranya Sudah Bubar
Sehingga orang yang menggunakannya tidak akan mudah kepanasan.
Sebab, pakaian astronaut sendiri didesain dengan bentuk tertutup rapat.
Mengenai bahannya, tentu disesuaikan dengan kondisi di luar angkasa.
Pakaian astronaut ini sendiri memadukan tiga jenis benang.
Satu benang memberikan ketahanan terhadap air, benang lainnya merupakan bahan yang digunakan untuk membuat rompi antipeluru, dan komponen ketiga tahan api.
Jadi, agar sistem pendingin (dan pemanas) pakaian astronaut dapat bekerja lebih efisien, ia harus bisa memantulkan sebagian besar radiasi yang terjadi yang menimpanya, dan warna putih adalah pilihan terbaik.
Baca juga: Bersinar Seperti Bintang, Penampakan Kabah dari Luar Angkasa, Fotonya Diabadikan Astronot dari Arab
Putih adalah warna paling efektif dalam memantulkan kembali radiasi (umumnya dari matahari) saat berada di luar angkasa.
Ini seperti mengecat dinding dengan warna putih akan membuat ruangan lebih sejuk dibandingkan warna gelap karena cat putih lebih sedikit menyerap panas.
Di Bumi, ada atmosfer yang melindungi manusia dari 77 persen radiasi matahari.
Namun astronaut di luar angkasa tidak memiliki perisai alami tersebut.
Ini membuat mereka rentan terhadap suhu terik, sengatan matahari yang parah, dan bahkan kerusakan sel yang menyebabkan kanker.
Selain itu, alasan lain penggunaan material berwarna putih adalah karena hal ini membantu astronaut lebih mudah terlihat oleh awaknya, bahkan dalam kegelapan bayangan bumi.
Baca juga: Astronot Ceritakan Penampakan Koflik Rusia-Ukraina dari Luar Angkasa, Lihat Bom Terangi Bumi
Meski begitu, zaman sedang berubah dan teknologi semakin canggih. Sehingga badan antariksa kini bebas berkreasi dengan pilihan warna mereka.
Dilansir dari laman Business Insider, NASA dan program lainnya sudah mulai menggunakan warna lain seperti biru tua dan kuning mustard.
Nama resmi pakaian antariksa putih yang digunakan pada pesawat ulang-alik dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) adalah Extravehicular Mobility Unit atau EMU.
Selain EMU, astronaut NASA saat ini juga mengenakan pakaian dengan warna yang lain, yakni oranye.
Advanced Crew Escape Suit adalah seragam berwarna oranye yang dikenakan astronaut saat peluncuran dan pendaratan, namun tidak bisa dipakai saat berjalan di luar angkasa.
Fungsi umum pakaian astronaut
Pakaian astronaut lebih dari sekadar seperangkat seragam yang dikenakan oleh para astronaut saat berjalan di luar angkasa.
Pakaian tersebut juga membantu astronaut dalam banyak hal, antara lain:
- Pakaian tersebut melindungi astronaut dari suhu yang terlalu panas atau dingin.
- Menyediakan dan memberikan oksigen kepada astronaut untuk bernapas saat mereka bekerja di luar angkasa.
- Pakaian tersebut menampung air untuk diminum selama berjalan di luar angkasa.
- Menjaga astronaut agar tidak terluka oleh debu luar angkasa.
Pakaian antariksa juga melindungi astronaut dari radiasi di luar angkasa, dan dilengkapi dengan pelindung khusus berlapis emas untuk melindungi mata astronaut dari terik sinar matahari.
Debu luar angkasa meski terdengar sepele, jika benda kecil tersebut bergerak berkali-kali lipat lebih cepat, akan dapat menyebabkan cedera.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Mengenal Panthera Pardus Melas, Macan Tutul Jawa yang Terancam Punah |
![]() |
---|
SOSOK Ria Norsan, Gubernur Kalimantan Barat yang Diperiksa KPK Soal Korupsi Jalan Mempawah |
![]() |
---|
Profil Jungkook, Personel BTS yang Lagunya Tembus 2,5 Miliar Streaming di Spotify. |
![]() |
---|
Link Pendaftaran Online Lowongan Kerja PT KAI 2025 untuk Lulusan SMA hingga S1 |
![]() |
---|
Kalender Jawa Weton Kamis Pahing 28 Agustus 2025, Hindari Kegiatan Menggali Tanah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.