Tribun Wiki
Sosok Frans Manery, Bupati Halmahera Utara yang Kejar Mahasiswa Pakai Parang
Frans Manery adalah Bupati Halmahera Utara yang terekam mengejar mahasiswa pakai parang ketika rumahnya didemo
Sosok Frans Manery, Bupati Halmahera Utara yang kejar mahasiswa pakai parang
TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Frans Manery adalah Bupati Halmahera Utara.
Frans Manery lahir di Gura, Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara pada 17 Februari 1956.
Frans Manery menjabat sebagau Bupati Halmahera Utara periode 2021-2024.
Tahun 2016-2021, Frans Manery juga menjabat sebagai Bupati Halmahera Utara.
Akhir-akhir ini, nama Frans Manery jadi sorotan.
Baca juga: Sosok Bojan Hodak, Eks Pesepakbola Kroasia yang Berhasil Bawa Persib Juara 1
Frans Manery disorot setelah dirinya terekam mengejar sejumlah mahasiwa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), ketika melakukan aksi di depan rumahnya pada Jumat (31/5/2024).
Setelah videonya viral, Frans Manery kemudian memberikan klarifikasi.
Dilansir dari WartaKota, Frans Manery mengatakan, bahwa massa aksi berlaku ricuh saat para pegawai sedang melaksanakan ibadah salat zuhur.
"Massa aksi masuk dan mengobok-obok fasilitas Kantor Keuangan Daerah Halmahera Utara. Bunga-bunga di meja dibuang keluar oleh para massa aksi," ujar Frans Manery dalam cuplikan video pendek.
Frans Manery melanjutkan massa aksi juga bergerak ke Hotel Marahai, Kecamatan Wosia, Kabupaten Halmahera Utara.
Baca juga: Sosok Claudia Sheinbaum Pardo, Ilmuwan yang Presiden Perempuan Pertama Meksiko
"Setelah itu kami menganggap bahwa aksi ini sudah selesai, " Sambung Frans.
Frans Manery yang sedang mengikuti Pleno KPU Penetapan Hasil Pemilu Pasca Keputusan MK, bersama Forkopimda di Hotel Greenland, kemudian menerima telpon dari anaknya.
Rupanya Massa aksi tersebut melanjutkan unjuk rasa ke rumah Frans Manery.
"Kebetulan di rumah saya, ibu sedang menjamu tamu penyanyi dan artis Mongol," bebernya.
Menurut Frans Manery, para pengunjuk rasa hendak mengusir para tamu yang diundang di rumahnya tersebut.
"Massa aksi melarang para artis tersebut, tidak boleh melakukan pertunjukan malam hari ini," kata dia.
Baca juga: Sosok Mayjen TNI Purn Yulius Selvanus Lumbaa, Ditunjuk Prabowo Subianto Bacalon Gubernur Sulut
Frans Manery mengaku awalnya menghampiri para pendemo tersebut dan menegur pelan, agar segera meninggalkan lokasi.
"Adik - adik sebaiknya pulang, karena hari sudah sore, dan ini bukan tempat untuk menyampaikan aspirasi," kata Frans.
Menurut para demonstran, pemerintah membuang-buang uang dengan adanya pertunjukan peringatan HUT Halmahera Utara
Massa aksi tetap memaksa melakukan orasi di lokasi, walau sudah ditegur bupati Halmahera Utara dua periode tersebut.
Frans yang merasa harus melindungi para tamu, lantas mengambil tindakan mengusir paksa massa tersebut.
"Tindakan itu saya ambil bukan sebagai bupati, namun karena ini merupakan kompleks rumah saya. Tidak ada aparat kepolisian di lokasi yang mengamankan aksi ini," ujarnya.
Baca juga: Sosok Bambang Susantono, Kepala Otorita IKN yang Mundur Jelang Berakhirnya Kekuasaan Jokowi
Namun kata Frans, ia sempat menegur hingga 3 kali sebelum akhirnya mengeluarkan sebilah parang yang kebetulan ada di dalam mobilnya.
Parang tersebut merupakan atribut tarian cakalele untuk pertunjukan peringatan HUT Kabupaten Halmahera Utara.
"Kalau dengan tangan kosong mereka tidak dengar, terpaksa saya kejar dengan parang. Untung mereka lari, kalau tidak saya tidak tau apa yang akan terjadi," beber mantan anggota DPRD Maluku Utara itu.
Frans Manery setelah menceritakan kronologi kejadian viral tersebut lantas mengaku kecewa dengan aksi para Mahasiswa tersebut.
"Menggambarkan seakan-akan wilayah ini tidak nyaman, makanya saya tegur mereka baik - baik. Tapi karena tidak mau yah saya sebagai pimpinan di wilayah terpaksa harus saya bubarkan," pungkas Frans Manery.
Baca juga: Sosok Deryansha Azhary, Eks Basis Vierratale Berubah Total Setelah Hijrah
Buntut aksinya itu, Frans Manery dilaporkan ke polisi oleh Tim hukum dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo Halmahera Utara, Senin (3/6/2024).
Laporan Bupati Halmahera Utara ini atas dugaan pengancaman pembunuhan terhadap mahasiswa usai aksinya beredar viral di media sosial.
Perjalanan Karir Frans Manery
Sebelum menjadi bupati, Frans manery pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Maluku Utara Fraksi Golkar pada 2014-2015.
- PNS Dinas Perkebunan Kabupaten Maluku Utara (1987)
- Anggota DPRD Kabupaten Maluku Utara (1997-1999)
- Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Halmahera Utara (2004-2006)
- Asisten II Setda Kabupaten Halmahera Utara (2006-2007)
- Sekretaris Daerah Kabupaten Halmahera Utara (2007-2010)
- Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara (2014-2015)
- Bupati Halmahera Utara (2016-2021)
- Bupati Halmahera Utara (2021-sekarang)
Riwayat Organisasi
- Pembantu Komisaris Golkar (1987-1992)
- Anggota Dewan Pertimbangan DPD II Partai Golkar Kabupaten Maluku Utara (1994-1999)
- Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Halmahera Utara (2014-2019)
Pernah Dilaporkan atas Dugaan Pengancaman
Pada Februari 2023 silam, Frans Manery pernah dilaporkan atas dugaan pengancaman.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Frans-Manery-Bupati-Halmahera-Utara.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.