Tribun Wiki
Buah Kepayang atau Keluak, Beracun Mengandung Sianida, Tapi Jadi Santapan Orang Indonesia
Buah keluak atau kepayang merupakan tanaman yang mengandung racun. bagi orang Indonesia, buah ini justru dijadikan bumbu makanan
Keberadaan buah kepayang atau keluak dijadikan bumbu makanan bagi orang Indonesia, padahal mengandung racun
TRIBUN-MEDAN.COM,- Kamu mungkin masih asing mendengar buah kepayang atau keluak.
Buah dengan kulit berwarna cokelat ini bagi masyarakat Indonesia sering dijadikan bumbu masakan.
Padahal, buak keluak ini sangat beracun.
Di dalam buah tersebut terkandung zat berbahaya berupa siandia.
Baca juga: Resep Cocktail Buah Soda yang Menyegarkan dan Bervitamin
Namun, di tangan orang Indonesia, buah keluak atau kepayang ini justru 'disulap' jadi bumbu masakan.
Buah dengan nama ilmiah Pangium edule ini sering dijadikan bumbu masakan sup konro, atau rawon.
Dilansir dari laman Bobo, pada masa dahulu kala, buah keluak ini justri dijadikan obat antiseptik dan disindektan.
Namun, ada juga penggunaannya dipakai untuk mengolesi anak panah.
Karena beracun, buah keluak dipakai orang zaman dahulu untuk keperluan berburu.
Panah yang sudah diolesi buah keluak, dipastikan akan dapat melumpuhkan buruan hanya hitungan menit saja.
Baca juga: Resep Buah Naga Yakult Sprite, Minuman Soda Menyegarkan dengan Rasa Unik
Cara Menghilangkan Racun Keluak
Karena buah keluak kerap dijadikan bumbu masakan, tak sedikit orang yang belum tahu cara menghilangkan racun buah kepayang ini.
Adapun cara yang jitu menghilangkan racun biji keluak dengan cara merebus dan merendamnya sebelum digunakan.
Untuk cara lain, beberapa orang sering membakar buah tersebut.
Baca juga: Ramaikan Festival Bunga dan Buah, Pemkab Karo Akan Undang Kabupaten/Kota Tetangga
Atau juga, bisa merebusnya dan menguburnya dalam abu dan daun pisang selama satu bulan.
Kemudian kulit bijinya dibelah dan direndam dalam air selama dua hari atau dikeringkan di bawah sinar matahari.
Bumbu Masakan
Biji keluak yang sudah mengalami proses penghilangan racun tidak hanya dijadikan bumbu masakan rawon.
Tapi ada juga yang menggunakannya untuk makanan bernama picungan.
Picungan adalah makanan khas Banten yang terbuat dari ikan laut, dicampur dengan parutan biji keluak dan garam, kemudian ditumpuk dalam sebuah keranjang dan dilapisi serta ditutup daun pisang. Proses fermentasi ini berlangsung selama satu minggu.
Baca juga: Termasuk Buah Labu, 5 Makanan Kesukaan Rasulullah, Cocok Diamalkan di Bulan Puasa
Selain di Indonesia, buah keluak juga dimanfaatkan untuk memasak di Malaysia dan Singapura, lo.
Hidangan yang dimasak dengan buah keluak di negara itu adalah hidangan peranakan yaitu ayam buah keluak.
Selain untuk memasak, biji, daun, dan minyak keluak bisa dimanfaatkan untuk pembasmi hama tanaman, bahan pengawet ikan atau daging, juga bahan pembuat korek api.
Pohon keluak juga bisa digunakan sebagai penahan erosi, lo.
Wah, meski beracun, tumbuhan keluak banyak manfaatnya, ya!
Oh iya, di Jawa, keluak disebut kluwek; di Jawa Barat dan Banten, kluwek disebut picung; di Toraja keluak disebut pamarrasan; kemudian di Makassar, keluak disebut kalowa; kalau di daerah mu, keluak disebut apa teman-teman?(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.