Tim Badan Informasi Geospasial Survei Pariwisata di Pakpak Bharat: Inilah Air Terjun Lae Singgabit

TRIBUN-MEDAN.COM - Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pakpak Bharat, Maranatha M. Padang, mendampingi Tim dari Badan Informasi Geospasial Cibinong, Badan Pengelola Otorita Danau Toba serta Perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, mengunjungi lokasi Air Terjun Lae Singgabit di Desa Mahala, Kecamatan Tinada, Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, hari ini Senin (10/6/2024).

Kunjungan ini dalam rangka survei lapangan dalam rangka Penyusunan Atlas Pariwisata Wilayah Danau Toba yang dilaksanakan oleh Badan Informasi Geospasial.

Bersama Kepala Bidang Pariwisata, Sekjen Padang dan Camat Tinada, Rudolf Agus Solin, mereka melakukan pengambilan beberapa data penting di antaranya titik koordinat, dokumentasi berupa foto dan audio visual.

Perjalanan menuju lokasi Air Terjun Lae Singgabit sungguh sebuah pengalaman yang sangat indah.

Pendakian menuju titik Air Terjun ditempuh dalam waktu kurang lebih 1,5 jam, dibayar lunas dengan panorama Air Terjun yang sangat anggun nan mempesona.

Setelah mengunjungi Lae Singgabit, seluruh tim melanjutkan perjalanan menuju Sapo Jojong, sebuah rumah adat Suku Pakpak yang direkonstruksi menyerupai pembangunan rumah adat Suku Pakpak pada jaman dulu yang berdekatan dengan peninggalan sejarah lainnya yaitu Makam Tua Muslim.

Seorang tetua adat setempat, Atur Pandapotan Solin menjelaskan kepada Tim mengenai asal usul, sejarah, dan informasi yang berkaitan dengan Sapo Jojong dan makam tua muslim.

Diketahui Tim dari Badan Informasi Geospasial yang dipimpin oleh Dr. Moeniroch dan Lia Sabrina perwakilan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) mulai melaksanakan Survei Lapangan di Kabupaten Pakpak Bharat.

Selama 3 hari penuh, 7 - 9 Juni 2024 mereka mengunjungi beberapa Daerah Tujuan Wisata yang tersebar di berbagai Kecamatan di Kabupaten Pakpak Bharat.

Dr. Moeniroch sendiri mengapresiasi dukungan penuh yang diberikan oleh Pemerintah dan masyarakat Pakpak Bharat, sehingga kegiatan pemetaan yang mereka lakukan dapat diselesaikan dengan baik.

"Survei ini sangat penting, agar informasi geospasial terkait pariwisata di Pakpak Bharat dapat disajikan secara sistematis dan dilengkapi dengan peta, gambar atau foto, narasi, dan infografis menarik,"jelas Moeniroch.

(*/Tribun-medan.com)