Berita Viral

PENGAKUAN ES Karyawati Pabrik yang Maling 143 HP di Batam, Terjerat Pinjol dan Utang Koperasi

ES mengaku tindakan itu dilakukan lantaran dirinya terjerat utang ratusan juga di pinjaman online (pinjol) dan koperasi.

|
Kompas/TribunBatam.com
PENGAKUAN ES Karyawati Pabrik yang Maling 143 HP di Batam, Terjerat Pinjol dan Utang Koperasi. ES mencuri ratusan hape dari tempatnya bekerja PT Sat Nusapersada (TBK) Batam, perusahaan perakit elektronik yang sudah menjual saham di Bursa Efek Indonesia. 

"Kami selidiki bahwa adanya laporan itu, kita lakukan penyelidikan dan menangkap pelaku di perusahaan tempatnya bekerja," ujar Doddi, Jumat (14/6/2024).

Ia melanjutkan, pengungkapan tersebut bermula pada 29 Mei 2024, dimana salah seorang karyawan membeli ponsel jenis Xiaomi dari Facebook.

Selanjutnya, karyawan tersebut kemudian mendaftarkannya ke perusahaan. Namun, saat dilakukan pendaftaran ponsel tersebut gagal.

Hingga pada akhirnya diketahui, ponsel tersebut milik perusahaan yang belum dipacking atau yang akan dipasarkan.

"Pihak perusahaan kemudian mengetahui kalau ponsel yang baru diproduksi dan belum dipasarkan sudah dijual," tambahnya.

Akibatnya, PT Sat Nusapersada mengalami kerugian senilai total lebih kurang Rp 550 juta dari 143 unit handphone yang dicuri.

Pencurian ini dilakukan pelaku dalam kurun waktu 8 hari, yakni dari tanggal 21-29 Mei 2024.

Baca juga: TAMPANG Duda Bertahun-tahun Lakukan Cat Calling, Dilabrak Korban di Jalanan, Geram Pernah Diikuti

Selipkan di Baju

ES mencuri 143 HP yang baru selesai dirakit di tempatnya bekerja yang merupakan perusahaan perakit barang elektronik terbesar di Batam, Kepulauan Riau.

"Pelaku memanfaatkan posisinya di bagian PRO. Ini bagian yang melakukan pemeriksaan akhir setelah dirakit. Dari setiap tenant yang dia periksa, pelaku akan menyelipkan unit HP yang sudah diincar ke baju kerjanya," terang Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol R. Moch Dwi Rhamadhanto melalui sambungan telepon, Sabtu (15/6/2024).

Setelah menyelipkan HP di baju kerjanya, pelaku kemudian menuju kamar kecil guna memindahkan handphone ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Koalisi Indonesia Maju Akhirnya Sepakat Dukung Ridwan Kamil Maju Pemilihan Gubernur Jakarta

Hal ini dilakukan guna menghindari pemeriksaan akhir bagi pekerja sebelum meninggalkan perusahaan.

Peristiwa ini terungkap setelah managemen perusahaan melaporkan kehilangan 143 unit handphone berdasarkan hasil audit.

Dari audit yang dilakukan, ditemukan ada 143 packing handphone yang tidak memiliki isi sesuai dengan data milik perusahaan.

Kecurigaan perusahaan sendiri berawal dari salah satu karyawan baru yang tidak bisa mendaftarkan handphone miliknya.

Baca juga: Fans Man United Full Senyum, Ten Hag Potensi Dihadiahi Bek Bintang, Eks Anak Asuh di Ajax

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved