Sumut Hebat

Bertemu Dubes Kanada HE Jess Dutton, Hassanudin Paparkan Potensi Sumut

Pj Gubernur Sumut Hassanudin bertemu dengan Duta Besar Kanada untuk Indonesia He Jess Dutton.

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Pj Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin menerima kunjungan Duta Besar Kanada untuk Indonesia di ruang rapat Lantai 9 Kantor Gubernur Sumut Jalan Diponegoro Nomor 30 Medan. Kunjungan tersebut membahas kerja sama di berbagai bidang antara Provinsi Sumut dan Kanada. 

Lalu, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disperindag ESDM Sumut Azrai Ridho Hanafiah, dan Sekretaris Kesbangpol Hendra Kusuma.

Kepala Bidang Promosi DPMPTSP Sumut Damar Wulan menambahkan, Provinsi Sumut memiliki sejumlah kawasan khusus ekonomi. Seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Kawasan ini ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2012 pada 27 Februari 2012 dan merupakan KEK pertama di Indonesia diresmikan Presiden Joko Widodo.

Damar melanjutkan, KEK Sei Mangkei berlokasi Kabupaten Simalungun yang memiliki kegiatan utama berupa industri pengolahan kelapa sawit, pengolahan karet, pariwisata dan logistik.

KEK Sei Mangkei difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri kelapa sawit dan karet hilir berskala besar dan berkualitas internasional.

“Luas lahan seluas 2.002,7 hektare. KEK Sei Mangkei terbuka akan potensi industri lainnya terutama di sektor hilir dengan nilai tambah yang tinggi. Ada juga Kawasan Industri Medan. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1988. Kemudian ada juga kawasan baru yakni Kuala Tanjung dengan luas sekitar 3.400 hektare. Lokasinya dekat dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Untuk sektor pariwisata ada kaldera resort, dan lainnya,” terang Damar Wulan.

Mendengar paparan sejumlah potensi yang ada di Provinsi Sumut, Dubes Kanada untuk Indonesia HE Jess Dutton, merasa takjub.

Apalagi ia baru pertama kali berkunjung ke Provinsi. Namun, sudah berkunjung ke berbagai tempat di Kota Medan. Seperti
Restauran Tip Top, Masjid Raya, Rumah Cokelat.

Setelah ini, ia bersama keluarga akan menunjungi Danau Toba yang menjadi destinasi wisata di Sumut.

“Kanada dan Indonesia memiliki hubungan yang terus bertumbuh. Pertemuan ini sebagai upaya agar hubungan tersebut semakin kuat di segala sektor. Bukan hanya di sektor komersil, namun juga hubungan sesama manusia secara global. Saya juga terkesan dengan Pemerintah Sumut terkait pengungsi Rohingya. Kanada sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Kami juga siap membantu jika ada pengungsi Rohingya atas dasar kemanusiaan. Kita tahu mereka adalah korban perdagangan manusia, bukan hanya pengungsi Rohingya tapi jua pengungsi lainnya,” ujarnya.

Kanada dan Indonesia, lanjutnya, merupakan negara sahabat dengan kerja sama yang erat, pasar yang prospektif bagi upaya peningkatan ekspor, dan sumber potensial bagi investasi serta wisatawan asing.

Kanada merupakan negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia yang menduduki peringkat 4 setelah Rusia.

“Karena kami bersebelahan dengan Amerika Serikat, jadi lebih banyak yang memandang ke negara tersebut dibanding kami,” katanya.

Baca juga: Penjabat Gubernur Pastikan PON 2024 Jadi Sejarah yang Membanggakan Sumut

 

Negara dengan julukan The Great White North itu terdiri dari mata pencaharian masyarakat di sektor agraris.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved