Kecelakaan di Pakpak Bharat

Pengakuan Sopir Dump Truk Terlibat Kecelakaan di Pakpak Bharat : Gak Ada yang Tahu Kalau Putus

Sagala menceritakan kejadian bermula saat dirinya yang datang dari arah Sibande menuju Kota Sidikalang, Berpapasan dengan mobil pribadi berwarna hita

TRIBUN MEDAN/ALVI
Suasana rumah supir dump truk yang terlibat kecelakaan dengan mobil pribadi di Jalan Lintas Sidikalang - Subulussalam Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat, Jumat (21/6/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Sopir dump truk yang terlibat kecelakaan di Jalan Sidikalang - Subulussalam tepatnya di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat mengaku syok.

Pria bermarga Sagala masih syok atas peristiwa kecelakaan yang terjadi.

Bagaimana tidak, dirinya yang mengendarai dump truk terlibat kecelakaan dengan mobil pribadi, dan menyebabkan tangan penumpang dari mobil pribadi yang merupakan seorang perempuan tersebut putus.

"Saya setelah kejadian itu masih terbayang saya tangan ibu itu. Bahkan saya pun tidak bisa tidur membayangkan kejadian itu, " ujarnya kepada Tribun Medan saat ditemui di kediamannya, Jumat (21/6/2024).

Sagala menceritakan kejadian bermula saat dirinya yang datang dari arah Sibande menuju Kota Sidikalang, Berpapasan dengan mobil pribadi berwarna hitam.

Saat kejadian, bagian belakang mobil pribadi tersebut tertabrak badan dump truk saat berada di jalan yang menikung.

"Aku enggak tau kalau bakal tabrakan. Soalnya kami sama - sama berjalan pelan. Tiba - tiba bunyi 'brakk'. Pas ku lihat ke belakang, sudah tabrakan, " ungkapnya.

Dirinya pun sempat berdebat dengan sang supir terkait kondisi mobilnya yang rusak di bagian pintu penumpang belakang.

"Kami ribut dengan supirnya karena kondisinya yang rusak. Berdebat lah kami karena siapa yang salah. Menurutku, mobil dia yang terlalu masuk ke jalur ku, " terangnya.

Akan tetapi, dirinya kemudian melihat kondisi penumpang yang sudah tidak sadarkan diri dengan kondisi tangan yang berlumuran darah.

"Ku lihat, ibu ini kok enggak gerak. Terus tangannya berdarah. Baru ku bilang sama supirnya, itu tangan ibu ini berdarah. Bawa aja dulu ke rumah sakit, biar nanti kita selesaikan di sana, " katanya.

"Supir sama penumpang lainnya enggak ada yang menyadari kondisi ibu itu. Si supirnya ribut masalah mobilnya yang rusak. Sementara kondisi jalan gelap dan di tengah hutan, " tambahnya.

Mengetahui hal tersebut, supir mobil pribadi langsung putar balik, dan langsung membawa ibu tersebut ke arah Kota Sidikalang.

Setelah mobil pribadi tersebut pergi, Sagala kemudian memundurkan truknya untuk bisa kembali ke jalan aspal.

Akan tetapi, saat memundurkan truknya, Sagala melihat ada potongan tangan yang tergeletak di pinggir jalan.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved