Kecelakaan di Pakpak Bharat

Usai Terlibat Kecelakaan, Keluarga Sopir Dump Truk Lakukan Tradisi Beras Pihir

Tak hanya Sagala, istri dan kedua anaknya juga mendapatkan hal yang serupa oleh pihak keluarga.

TRIBUN MEDAN/ALVI
Sagala, supir dump truk yang melakukan tradisi Beras Pihir di kediamannya yang berada di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, Jumat (12/6/2024) . 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIDIKALANG - Sagala, sopir dump truk yang terlibat kecelakaan di Jalan Lintas Sidikalang - Subulussalam Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat melakukan tradisi Beras Pihir.

Hal tersebut dilakukan pihak keluarga pasca kecelakaan tersebut.

Pihak keluarga dengan meletakkan sengenggam beras dan kemudian ditaburi beras tepat di atas kepala Sagala dan kemudian memberikan ucapan harapan-harapan.

Tak hanya Sagala, istri dan kedua anaknya juga mendapatkan hal yang serupa oleh pihak keluarga.

Mawardi Boangmanalu, keluarga Sagala mengatakan, tradisi tersebut memang kerap dilakukan apabila ada keluarga yang mengalami musibah.

"Kalau dalam Bahasa Pakpak disebut Mengkisik Tendik. Jadi untuk menenangkan lah pihak keluarga, " ujarnya.

Adapun metodenya yakni dengan menggunakan beras yang digenggam dan diletakkan tepat di atas kepala dan kemudian ditabur sebanyak 11 kali.

"Ya paling kita doakan agar enggak usah takut, ada keluarga disini. Jadi buat tenangin juga, baru bilang janganlah tinggalin istrimu, keluargamu, " katanya.

Kenapa harus beras, Mawardi mengatakan bahwa beras diibaratkan tidak bisa lepas dari air. Begitu juga antara raga manusia dengan ruh yang tidak bisa dipisahkan.

"Kalau raga kita pisah dengan ruh kan namanya sudah meninggal. Jadi itulah makna dari tradisi ini, " tutupnya.

Sagala, supir dump truk yang melakukan tradisi Beras Pihir di kediamannya
Sagala, supir dump truk yang melakukan tradisi Beras Pihir di kediamannya yang berada di Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, Jumat (12/6/2024) .

Keluarga korban dan sopir dump truk yang terlibat kecelakaan di Jalan Lintas Sidikalang - Subulussalam Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat akhirnya sepakat berdamai.

Pemerhati hukum Dairi yang juga sebagai penengah kedua belah pihak, Dedy Kurniawan Angkat mengatakan, pihak dari sopir dump truk akan memberikan sedikit bantuan santunan kepada keluarga korban.

"Tadi pak Misuardi dan teman-teman dari korban sehingga membuat kesepakatan perdamaian lah mereka. Atas kejadian tersebut, dimana pihak dari Pak Sagala selaku sopir dump truk akan memberikan sedikit bantuan santunan," ujar Dedy.

Selanjutnya, kedua belah pihak bersama-sama membuat laporan ke Polres Pakpak Bharat atas kejadian tersebut dengan harapan korban bisa mendapat santunan Jasa Raharja.

"Mereka berdua akan bersama-sama ke Polres Pakpak Bharat untuk membuat laporan, sehingga harapannya dari laporan tersebut akan mendapat hak - hak korban yaitu Jasa Raharja, " tutupnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved