Berita Viral

BEGINILAH Nasib dan Kondisi Dosen Perempuan NZ di Nias yang Menjadi Korban Pemerasan karena VCS

Berdasarkan informasi yang dihimpun, oknum ibu dosen tersebut berinisial NZ. Polres Nias saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut.

|
Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Rektor UNIAS Eliyunus Waruwu (tengah pegang mic) didampingi Warek 4 UNIAS Mastawati Ndruru (kanan baju merah), dan Dekan FKIP UNIAS Yaredi Waruwu (kiri baju putih), saat menggelar konferensi pers, Senin (24/6/2024) sore. (Istimewa) 

"NZ melakukan hal itu di bawah pengaruh hipnotis,"ujarnya.

Lanjut Eliyunus, pelaku berupaya memeras korban NZ dengan meminta uang Rp 25 juta.

"Dan kita telah melakukan pelacakan terhadap nomor kontak yang mencoba melakukan pemerasan tersebut berada di daerah Bengkulu,"ungkapnya.

Terkait hal ini, kata Eliyunus, jika korban (NZ) telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Kepolisian Resor (Polres) Nias terkait pengancaman dan menyebarluaskan konten pornografi melalui media sosial.

Eliyunus menegaskan atas kejadian tersebut pihaknya sedang mempertimbangkan sanksi yang akan diberikan kepada NZ. "Kalau sanksi kita lihat nanti, NZ ini kan korban, kita pelajari dulu,"pungkasnya.

3. Kronologi kejadian

Dari keterangan korban NZ, kejadian tersebut bermula pada Senin (3/6/2024) sekira pukul 10:21 Wib.

Saat itu NZ ditelpon seorang pria yang mengaku bernama Aldi Subartono dan salah seorang dosen di Universitas di Bandung.

Namun pada perkenalan itu pria tersebut tidak menyebutkan nama kampus dan bertanya kepada korban tentang penerimaan mahasiswa baru di UNIAS.

Pria itu pun kemudian mengajak NZ untuk bekerja sama terkait pertukaran pelajar antar kampus dan terkait peningkatan kampus.

Kemudian pada Rabu (5/62024) sekira pukul 10.07 Wib, pria yang mengaku bernama Aldi Subartono kembali menghubungi NZ melalui akun WhatsAppnya untuk menanyakan kelanjutan kerja sama antar kampus seperti pembicaraan sebelumnya.

Di tengah-tengah perbincangan itu, NZ tidak sadarkan diri dan menuruti kemauan pelaku untuk membuka baju dan bra yang dikenakannya sehingga bagian dadanya terlihat.

Selanjutnya pada Kamis (6/6/2024) sekira Pukul 09.06 Wib sampai dengan 09.19 Wib, Aldi Subartono mengancam dan mengirim tangkapan layar rekaman video call sex (vcs) itu kepada NZ melalui WhatsApp dengan setelan sekali lihat.

Dan terang saja, foto syurnya sudah disebarluaskan di akun messenger milik beberapa mahasiswa dan rekan kerjanya NZ.

Melihat itu, NZ pun terkejut, karena dia menyadari tidak pernah melakukan hal yang tak senonoh itu di video.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved