Medan Terkini

Tampang Wargono Pelaku Utama yang Bantai Kepala Keluarga di Saentis, Tersangka Ditembak Polisi

Polisi menangkap seorang pria yang disebut-sebut sebagai otak pelaku penyerangan rumah dan membantai kepala rumah tangga peternakan, hingga tewas.

Editor: Salomo Tarigan
DO/Polsek Medan Tembung
Tampang Wargono alias Bagong, pelaku penyerangan rumah dan penganiayaan terhadap Sarengat, hingga berujung maut di Jalan Simpang Kariman, Pasar III, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang. 

Katanya, saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan memburu tersangka lain yang terlibat dalam kasus tersebut.

Sebelumnya, Kesedihan dan trauma yang mendalam masih dirasakan oleh Nurlelani, wanita berusia 60 tahun yang tinggal di Jalan Simpang Kariman, Pasar III, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.

Ia tidak pernah menyangka, suaminya bernama Sarengat meninggal dunia secara tragis usai dibacok oleh puluhan orang yang menyerang rumahnya.

Masih teringat jelas olehnya, kejadian yang terjadi pada Sabtu (4/5/2024) silam, dimana ada puluhan orang yang tak dikenal mendatangi rumahnya.

Malam itu, keluarga yang kesehariannya sebagai pengembala hewan ternak ini sedang berkumpul di dalam rumah.

Ditengah keheningan malam, tiba-tiba terdengar suara puluhan orang menggeruduk rumahnya, sambil meletuskan petasan dan lemparan batu.

"Waktu kejadian saya di dalam rumah. Waktu itu saya lagi duduk sama bapak (suaminya). Itulah datang serangan itu, bertubi-tubi tidak ada berhentinya," kata Nurlelani kepada Tribun-medan, Kamis (13/6/2024).

Sontak, ia pun langsung mengucapkan takbir sambil memeluk anak perempuannya dan berusaha menyelamatkan diri.

Kemudian, suaminya pun mencoba keluar dari dalam rumah melalui pintu belakang untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Begitu nampak orang banyak nyerang rumah kami, bapak keluar dia bilang ke anak saya yang laki-laki 'kau jagalah adik mu sama mamak mu'," sebutnya.

Ditengah keributan itu, sesekali terdengar olehnya teriakan dari arah luar 'Matikan saja semuanya'.

"Sampai sekarang saya masih trauma. Saya peluk anak saya yang menjerit menangis, saya sudah nggak kuat lagi," ucapnya.

Selang beberapa menit setelah ditinggalkan oleh suaminya, ia pun mendapatkan kabar bahwa suaminya terkena bacokan dan sekarat.

Sementara, anaknya bernama Sandra Ramadhan terkena panah yang menembus bahunya.

"Kaki bapak (Suaminya) sebelah kanan putus dibacok, di punggung belakangnya juga dibacok," ujarnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved