Berita Viral

Niatnya Tolong Pemotor hingga Berteriak Maling, Penjual Mie Ayam Berakhir Dikeroyok Debt Collector

Niatnya tolong pemotor hingga teriaki maling, penjual mie ayam di Tangerang berakhir dikeroyok gerombolan debt collector

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Niatnya Tolong Pemotor hingga Berteriak Maling, Penjual Mie Ayam Berakhir Dikeroyok Debt Collector 

TRIBUN-MEDAN.COM – Niatnya tolong pemotor hingga teriaki maling, penjual mie ayam di Tangerang berakhir dikeroyok gerombolan debt collector.

Nasib penjual mie ayah di Tangerang justru berakhir pilu padahal niat hatinya ingin menolong peseda motor.

Penjual mie ayah tersebut dikeroyok segerombolan orang setelah memukul orang yang diteriaki maling.

Ternyata yang diteriaki maling itu adalah seorang debt collector yang hendak mengambil sepeda motor.

Seorang pegawai warung mi ayam dikeroyok gerombolan debt collector di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Jumat (28/6/2024).

Kapolsek Pasar Kemis AKP Ucu Nuryandi mengatakan, korban mengalami luka di bagian wajah.

"Korban alami luka pada wajahnya," ucap Ucu saat dikonfirmasi, Minggu (30/6/2024).

Hal itu bermula saat sekolompok debt collector memberhentikan seorang pengendara motor.

Kemudian, pemilik motor berteriak maling.

"Karena merasa ada orang berteriak maling, korban pun menghampiri pemilik motor dan memukul debt collector tersebut," kata Ucu.

Ucu menyebut, korban tidak tahu bahwa sekelompok orang itu ternyata debt collector.

Baca juga: Pendeta GBKP Sebut Total Jemaat Gereja 52 Orang namun hanya 28 yang Jadi Korban Kapal Tenggelam

Baca juga: Kasus Afif Maulana Ditutup, Polisi Nyatakan Peyebab Kematian Bukan karena Dianiaya Anggota

"Saat korban balik lagi ke tempat mi, datang segerombolan orang menghampiri tempat mi," terang dia.

Korban pun langsung dipukuli oleh beberapa debt collector itu.

Saat ini, polisi masih menelusuri identitas pelaku pengeroyokan di warung mi ayam itu.

"Masih kami cari identitasnya dan berapa yang terlibat pengeroyokan," tutur Ucu.

Kasus serupa lainnya juga terjadi di Sumsel.

Dimana Niatnya melerai remaja duel, ayah di Sumsel berakhir tewas dibacok di depan anaknya berusia 7 tahun.

Nasib pilu dialami seorang ayah di Sumsel bernama Wiwit (23) yang tewas dibacok di depan anaknya yang masih berusia 7 tahun.

Padahal niat awal Wiwit yakni melerai duel beberapa remaja.

Namun justru dirinya menjadi korban pembacokan di Palembang, Sumatera Selatan.

Ilustrasi Pengeroyokan
Ilustrasi Pengeroyokan (IST)

Atas kejadian ini diketahui, polisi berhasil menangkap satu dari tiga pelaku pembacokan di Palembang yang mengakibatkan jatuhnya satu korban jiwa di Jalan Pasiran Kelurahan Silaberanti Kecamatan SU I, Palembang.

Pelaku berinisial RF ditangkap Buser Polsek SU I , Palembang, Rabu, (26/6/2024), pagi. 

RF, warga Sungki yang melakukan penusukan dan pembacokan terhadap korban yakni Nando.

Sedangkan tiga rekannya termasuk pemuda berinisial ET yang sudah membacok Wiwit (23 tahun) masih diburu keberadaannya. 

Sedangkan tiga pelaku lain Indetitasnya sudah dikantongi oleh petugas Buser Polsek SU I, Palembang. 

"Benar 1 dari 4 pelaku pembacokan di TKP kolam Retensi itu sudah berhasil diamankan, " ungkap Kapolsek SU I, Palembang Kompol Alek. 

Hingga saat ini, Lanjut Alek, petugasnya sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku lain.

" Dari informasi yang kita himpun ada 4 pelaku. Untuk indetitas mereka sudah kita kantongi semua," tegas Alex.

Dilansir Tribun-medan.com dari pantauan Sripoku.com, pelaku hingga kini tengah diperiksa dan diambil keterangan di ruangan Buser Polsek SU I, Palembang terkait dengan peristiwa tersebut.

Dengan kepala tertunduk pelaku pun hingga kini enggan menjawab. 

Baca juga: SEMPAT Viral Diejek Raksasa, Sagil si Bocah SD Tinggi 2 Meter Kini Jadi Atlet Basket, Hidup Terjamin

Baca juga: SOSOK Indira Soediro, Putri Indonesia Pertama Perjuangkan Wasiat Ortu, Mendadak Digugat Adik Kandung

Sebelumnya diberitakan, niat hati melerai remaja yang berkelahi pakai sajam, Wiwit (23 tahun) pria di Palembang tewas dibacok di depan anaknya yang masih berusia 7 tahun, Selasa, (25/6/2024), sekitar pukul 23.00. 

Peristiwa itu terjadi ketika Wiwit sedang melintas di TKP bersama putrinya. 

Dari informasi dihimpun, kejadian bermula saat empat pemuda yakni RF, ET, DV dan HR sedang nongkrong di belakang DPRD kota, Palembang.

Bersamaan dengan itu ada juga empat pemuda lain yakni Dian Saputra (19), Rio Kurniawan (19), Nando (20) dan Andre (20) yang juga sedang nongkrong di sana. 

Saat itu, nampak RF ribut dengan pacarnya yang tinggal tidak jauh dari TKP.

Karena hendak membuat kerusuhan di lokasi kolam retensi, saat itu pemuda bernama Nando memperingatkan RF agar tak membuat keributan.

"Kalau nak ribut dengan betino tuh, jangan ribut di kampung uwong

(Kalau maut ribut sama cewek tuh, jangan ribut di kampung orang)" ujarnya. 

Lantaran tersinggung omongan Nando, membuat keduanya ribut dan berkelahi hingga Nando mengalami luka bacok di bagian kening kiri dan perut.

Merasa tidak bisa melawan, Nando pun mencoba menyelamatkan diri pulang ke rumah, hingga dikejar pelaku.

Melihat temannya ribut dan kejar-kejaran, membuat ET pun panas dan terjadi keributan kembali antara ET dan Andre.

Dengan mengunakan sajam ET membabi buta membacok Andre.

Akibatnya Andre pun mengalami luka bacok 
di bagian paha.

Tak puas, kembali ET bersama dua rekannya yakni DV serta HR mengejar Dian Saputra (19) dan Rio Kurniawan (19), akibatnya korban Dian mengalami luka tusuk di perut dan tangan. Sedangkan Rio mengalami bacok di kepala.

Nahasnya, saat itu korban Wiwit sedang lewat di TKP bersama anaknya yang berumur 7 tahun.

Berniat melerai dan menanyakan ada keributan apa, membuat Wiwit menjadi sasaran pelaku ET.

Saat itu ET tanpa bicara langsung mengejar Wiwit. 

Hanya bisa pasrah, Wiwit yang tiba-tiba langsung dikejar dan bacok pun tidak bisa melakukan perlawanan.

Sementara anaknya yang bisa melihat sang ayah dibacok.

Alhasil usai warga ramai mendatangi TKP ke 4 pelaku ini langsung kabur melarikan diri. 

Sedangkan, melihat Wiwit bersimbah darah warga sekitar TKP langsung mengantarkan korban  rumahnya.

Tetapi nyawa Wiwit pun tidak bisa diselamatkan, saat sang istri dan warga membawanya ke RS Muhammadiyah Palembang. 

(*/ Tribun-medan.com)

 

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram Twitter dan WA Channel

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved