Jembatan Roboh setelah Besi Dicuri

Jembatan yang Roboh Akibat Besinya Dicuri, Ternyata Punya Sejarah Pasca Kemerdekaan

Jembatan bernama Titi Runtuh itu sudah ada sejak penjajahan Belanda dan dibangun kembali pada tahun 1983.

Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH 
Salah seorang warga menunjukkan londisi jembatan yang roboh di Jalan Pelaksanaan, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, setelah besinya dicuri, Senin (1/7/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jembatan di Jalan Pelaksanaan, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, ambruk setelah besinya dicuri oleh orang yang tidak dikenal.

Ternyata, jembatan penghubung antar Desa Bandar Setia, Desa Lau Dendang, dan Desa Sampali, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, itu memiliki sejarah.

Jembatan bernama Titi Runtuh itu sudah ada sejak penjajahan Belanda dan dibangun kembali pada tahun 1983.

Menurut Kepala Dusun IV, Desa Bandar Setia, Kusno, penamaan Titi Runtuh tersebut bukan tanpa alasan.

Pada saat agresi militer Belanda, pada tahun 1948 jembatan tersebut sempat diruntuhkan, agar pasukan Belanda tidak memiliki akses untuk masuk ke wilayah Deliserdang.

Seorang anak terlihat berjalan di atas jembatan yang roboh di Jalan Pelaksanaan, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, setelah besinya dicuri, Senin (1/7/2024).
Seorang anak terlihat berjalan di atas jembatan yang roboh di Jalan Pelaksanaan, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, setelah besinya dicuri, Senin (1/7/2024). (TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH)

"Dulu jembatan itu sengaja di runtuhkan, untuk menghambat pergerakan Belanda supaya tidak bisa masuk ke Deliserdang melalui jembatan ini," kata Kusno kepada Tribun-medan, Senin (1/7/2024).

"Jadi Pasukan yang dipimpin Pak Soewondo, memerintahkan jembatan ini untuk dihancurkan, agar Belanda tidak bisa masuk kemari," sambungnya.

Katanya, dulu jembatan tersebut terbuat dari tangan kayu kelapa dan juga menjadi akses penghubung antar Desa setempat.

"Setelah itu tahun 1983, barulah jembatan itu jadi permanen dan belum pernah rusak dari dulu. Sekarang malah runtuh beneran," sebut Kusno sambil tersenyum.

Sebelumnya, Aksi pencurian semakin merajalela di Wilayah Hukum Polrestabes Medan.

Sebuah jembatan di Jalan Pelaksanaan, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, roboh.

Jembatan tersebut runtuh, akibat besinya dicuri oleh orang yang tidak dikenal.

Menurut salah seorang warga, Dewi, aksi pencurian besi jembatan tersebut sudah sering terjadi.

Jembatan itu pun roboh, setelah besi penyanggah nya habis dicuri oleh para pelaku.

"Titi besi ini dicuri penahanan-penahannya, jadi lama-lama habis lalu miring. Besi samping kanan dan kiri yang dicuri," kata Dewi kepada Tribun Medan, Senin (1/7/2024).

Katanya, aksi pencurian besi jembatan itu sudah sering kali terjadi. Namun, warga tidak mengetahui secara pasti siapa pelakunya.

Salah seorang warga menunjukkan londisi jembatan yang roboh di Jalan Pelaksanaan
Salah seorang warga menunjukkan londisi jembatan yang roboh di Jalan Pelaksanaan, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, setelah besinya dicuri, Senin (1/7/2024).

Para pelaku, setiap beraksi pada malam hari ketika tidak ada lagi warga beraktivitas.

"Mereka itu beraksi malam, waktu nggak ada lagi warga. Kadang pura-pura mancing di sungai, rupanya maling besi. Pelakunya ya orang-orang sini juga, paling untuk nyabu," sebutnya.

Dewi menyampaikan, jembatan tersebut roboh, pada Jumat (28/6/2024) malam, setelah ada pengendara yang melintas.

"Ada kendaraan, boncengan suami istri lewat. Setelah dia lewat langsung ambruk jembatannya," tuturnya.

Lebih lanjut, dikatakannya, pihak warga juga telah sering melaporkan aksi pencurian besi itu kepada pemerintah setempat.

"Sudah sering kami lapor. Rupanya sudah sampai roboh," pungkasnya.

(Cr11/Tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved