Berita Viral

2 Kasus Pegawai Koperasi Tewas di Tangan Nasabah Dalam Sepekan, Ada Dicor Dibakar Sampai Sisa Tulang

Inilah dua kasus pegawai koperasi tewas di tangan nasabah dengan sangat mengenaskan dalam sepekan ini hingga menggemparkan publik

KOLASE/TRIBUN MEDAN
2 Kasus Pegawai Koperasi Tewas di Tangan Nasabah Dalam Sepekan, Ada Dicor Dibakar Sampai Sisa Tulang 

TRIBUN-MEDAN.COM – Berikut dua kasus pegawai koperasi tewas di tangan nasabah dalam sepekan ini.

Dalam sepekan ini kasus pegawai koperasi tewas di tangan nasabah menggemparkan publik.

Kasus pegawai koperasi tewas di tangan nasabah ini terjadi di Palembang dan Sumatera Barat.

Berikut Tribun-medan.com merangkum dua kasus pegawai koperasi yang tewas di tangan nasabah.

1. Pegawai Koperasi Dicor Bos Distro di Palembang

Anton Eka Saputra pegawai koperasi yang dibunuh bos distro di Palembang lalu jasadnya dicor terkuak.

Adapun sosok Anton Eka Saputra belakangan menjadi sorotan setelah jasadnya ditemukan dicor di halaman belakang sebuah distro pakaian di Palembang.

Sebelum jasadnya ditemukan dicor, Anton Eka Saputra sempat dilaporkan hilang sejak Sabtu (8/6/2024).

Kemudian jasad pria berusia 25 tahun yang bekerja sebagai pegawai koperasi itu ditemukan dicor oleh nasabahnya.

Ternyata, Anton pegawai koperasi di Palembang itu tewas dibunuh nasabah saat tagih utang pemilik distro "Anti Mahal".

Sebelumnya, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, pembunuhan ini terungkap setelah Polsek Sukarami Palembang menerima laporan orang hilang atas nama Anton Eka Saputra (25 tahun) seorang pegawai koperasi dan sempat pamit pergi menagih ke nasabah. 

Harryo mengakui, awalnya kasus ini diselidiki secara masif karena polisi menduga korban akan kembali lagi setelah menyelesaikan urusannya. 

Namun di tengah proses penyelidikan, polisi menemukan kejanggalan terkait hilangnya korban saat menagih utang ke nasabah. 

SOSOK Anton Eka Saputra Pegawai Koperasi Dibunuh Bos Distro Lalu Jasadnya Dicor,Anaknya Baru 1 Tahun
SOSOK Anton Eka Saputra Pegawai Koperasi Dibunuh Bos Distro Lalu Jasadnya Dicor,Anaknya Baru 1 Tahun (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Sebab saat didatangi polisi, ruko yang dilaporkan menjadi tempat terakhir korban menagih utang kini sudah kosong ditinggal seluruh penghuninya. 

"Pembantu termasuk istri dan seluruh keluarga yang tinggal di ruko ini sudah meninggalkan tempat ini," ujar Harryo, Rabu (26/6/2024). 

Tepatnya ruko itu di Jalan KH Dahlan blok D2 Maskarebet Sukarami yang juga menjadi distro pakaian "Anti Mahal".

"Kami menemukan kejanggalan karena setelah kami datangi, rumah (ruko) yang didatangi korban ini sudah dalam kondisi kosong, pemilik rumah tidak ada dan kami menemukan adanya bercak darah," ujarnya.

Melihat itu, anggota semakin penasaran dan mencoba mengintip ke dalam ruko. 

"Kemudian anggota melihat ada sebilah curter yang bersimbah darah," jelasnya. 

Mendapati kondisi tersebut, polisi melakukan penyelidikan intensif dan mendapati beberapa orang yang dicurigai melakukan tindak pidana terhadap korban. 

Kecurigaan polisi semakin bertambah sebab berdasarkan penyelidikan digital forensik diketahui barang-barang korban sudah berpindah tangan ke orang lain. 

Sebelumnya ia dilaporkan hilang sejak hari Sabtu 8 Juni 2024 setelah pamit untuk menagih nasabah.

Warga Perumahan Gotong Royong Soak Simpur, Sukarami itu terakhir terlihat sekitar jam 1 siang di sekitaran Perumnas Sako.

Ia terakhir kali pergi dari rumah mengenakan pakaian jaket lepis biru, celana abu-abu dan membawa motor Vario hitam.

Dengan ciri-ciri tubuh tinggi, tubuh berisi, dan rambut pendek.

Baca juga: Sosok Deni Parlindungan Lumbantoruan, Bakal Calon Wakil Bupati Tapanuli Utara dari Perindo

Baca juga: SOSOK Pasutri Ditangkap Usai Bunuh dan Bakar Petugas Koperasi di Sumbar, Kabur ke Pekanbaru

Pihak keluarga sudah melaporkan hilangnya Anton ke Polda Sumsel dengan harapan ayah satu anak itu bisa ditemukan.

"Sudah 3 hari hilang Whatsapp dan nomor handphone-nya tidak bisa dihubungi lagi," ujar Robi sepupu Anton, Selasa (11/6/2024).

Pada hari Sabtu lalu Anton pamit pergi bekerja menagih nasabah seperti biasa pada pukul 12:00 WIB nomor Whatsapp-nya masih bisa dihubungi.

Lalu berselang lima jam kemudian Anton sudah tak bisa dihubungi. 

"Sekitar jam setengah 5 Whatsapp-nya masih aktif kalau ditelpon tapi tidak diangkat. Nah jam 5 sore sudah tidak aktif lagi sampai hari ini," katanya.

Selain membuat laporan polisi keluarga juga sudah mendatangi nasabah-nasabah yang biasa dikunjungi Anton, namun tidak membuahkan hasil.

Anehnya orang-orang yang didatangi itu mengaku tak melihat Anton sama sekali.

"Dia pamit tagih nasabah, tapi ternyata pas kami datangi kata mereka Anton sama sekali tidak datang ke rumah-rumah nasabah. Ke teman-temannya jiga sudah ditanyakan tapi tidak ada yang lihat," ujarnya.

Saat ini keluarga terutama sang istri sangat menantikan kabar dari Anton dan kepulangannya.

"Anaknya satu masih usia 1 tahun. Istrinya masih nunggu, nangis," katanya.

Baca juga: Jelang Pilkada, Benyamin Davnie dan Pilar Sambangi Kantor PDIP Minta Dukungan Maju Piwakot Tangsel

Gegara Utang Rp10 Juta

Sebelumnya, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan nominal utang pelaku ke korban senilai Rp 10 juta.

"Dari informasi yang kami himpun korban yang merupakan seorang karyawan koperasi hendak menagih utang ke pelaku senilai Rp 10 juta," ujar Harryo kepada Tribunsumsel.com, Rabu (26/6/2024).

Namun saat ditagih oleh korban, ternyata pelaku belum memiliki uang tersebut.

Justru pelaku ingin meminjam uang kembali kepada korban, namun ditolak.

"Karena mau minjam uang lagi dan korban menolak memberi, akhirnya pelaku kesal disitulah pelaku utama dan dua lainnya menghabisi korban," katanya.

Diketahui, satu pelaku pembunuhan Anton Eka Saputra karyawan koperasi di Palembang yang mayatnya dicor di belakang halaman ruko distro, ditangkap tim gabungan Jatanras Polda Sumsel, Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polsek Sukarami.

Pelaku yang ditangkap merupakan rekan dari pelaku utama yang saat ini masih dalam pengejaran.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono mengatakan, pelaku yang belum disebutkan identitasnya itu memiliki peran membantu dalam proses eksekusi korban.

"Jumlah pelaku diduga ada tiga orang.

Satu berhasil ditangkap di Batam, perannya dia yang membantu memukul korban menggunakan besi saat korban datang ke distro," pungkasnya.

2. Ketua Koperasi Dibakar Pasutri di Sumbar

Disisi lain, inilah sosok pasangan suami istri yang ditangkap usai diduga membunuh dan membakar petugas koperasi Feni Ria Andriani (42).

Sosok pasutri pembunuh Feni Ria Andriani pegawai koperasi di Sumatera Barat itu akhirnya berhasil ditangkap di Pekanbaru.

Polisi menangkap pasangan suami istri, RN dan YE, pembunuh Feni Ria Andriani.

Adapun Feni dilaporkan hilang selama sepekan. 

Kedua pelaku ditangkap pada Kamis (4/7/2024), di Pekanbaru, Riau, sekitar pukul 10.18 WIB.

"Alhamdulillah sudah diamankan," kata Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf dilansir Tribun-medan.com, Kamis (5/7/2024).

Ricardo menyebutkan terduga pelaku saat ini tengah diperiksa.

Jasad Feni ditemukan dalam kondisi mengenaskan tinggal tulang belulang di belakang rumah pasangan suami istri yang merupakan nasabahnya.

Adapun jasad Feni dibakar oleh pelaku.

Untuk diketahui, Feni merupakan Ketua Koperasi Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Sebelumnya Ketua Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) itu sempat dilaporkan hilang selama sepekan.

Dikutip Tribun-medan.com dari TribunPadang.com, Feni diduga menjadi korban pembunuhan dan pembakaran di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Lima Puluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).

Polisi saat ini masih melakukan identifikasi terhadap jenazah perempuan yang ditemukan tersebut.

Jenazah Feni ditemukan dalam kondisi mengenaskan berupa tulang belulang di belakang rumah pasangan suami istri yang merupakan nasabahnya.

SOSOK Pasutri Ditangkap Usai Bunuh dan Bakar Petugas Koperasi di Sumbar, Kabur ke Pekanbaru
SOSOK Pasutri Ditangkap Usai Bunuh dan Bakar Petugas Koperasi di Sumbar, Kabur ke Pekanbaru (KOLASE/TRIBUN MEDAN)

Masyarakat setempat melaporkan penemuan tersebut ke pihak berwenang, yang segera mengirimkan tim ke lokasi untuk mengumpulkan bukti dan informasi.

Keterangan tersebut berawal dari masyarakat yang menemukan adanya jenazah hanya tinggal tulang berada di belakang salah satu rumah pasutri yang merupakan nasabah dari korban.

Karena penemuan tersebut, Polres Lima Puluh Kota bergerak ke lokasi untuk mencari informasi dan bukti-bukti. Sementara itu, Polisi juga mengamankan salah satu dari pasutri yang diduga menjadi dalang pembunuhan.

Sementara itu, KaPolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf mengatakan pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terhadap pelaku dan proses identifikasi terhadap jenazah yang ditemukan.

"Masih dalam proses penyelidikan. Kami akan lakukan metode sainstifik crime investigation. Satu orang sudah diamankan, satu lagi masih dalam pengejaran,” katanya kepada wartawan, Kamis (4/7/2024).

Ricardo juga menyebutkan pihaknya tengah melakukan pemeriksaan intensif terhadap terduga pelaku yang sudah diamankan.

"Kita juga ingin pastikan terlebih dulu kebenaran apakah jenazah yang ditemukan merupakan wanita yang hilang beberapa hari yang lalu atau bukan korbannya," katanya.

"Anggota juga sudah kita sebar ke sejumlah lokasi untuk mengejar satu orang lagi terduga pelaku," pungkasnya

Buronan Pembunuhan Pegawai Koperasi di Lima Puluh Kota Ditangkap di Pekanbaru

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan karyawan koperasi di Nagari Guguak VIII Koto, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar, yang sempat buron hingga ke Pekanbaru, Riau.

Kapolres Lima Puluh Kota, AKBP Ricardo Condrat Yusuf, mengonfirmasi penangkapan tersebut pada Kamis (4/7/2024).

"Alhamdulillah sudah diamankan," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (4/7/2024).

Ricardo menyebutkan terduga pelaku diamankan saat berada di Pekanbaru, Provinsi Riau sekira pukul 10.18 WIB.

"Pelaku sudah dibawa ke Polres untuk penyelidikan dan diproses lebih lanjut," ujarnya.

Sementara itu, terkait identitas jenazah, Ricardo menyebutkan pihaknya masih menunggu informasi dari tim Biddokes.

Sebelumnya diberitakan warga dikejutkan dengan ditemukannya jenazahnya yang hanya tinggal tulang karena dibakar di belakang salah satu rumah warga di Nagari Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar.

Berita penemuan mayat tersebut juga diiringi dengan berita hilangnya salah seorang wanita yang merupakan pegawai koperasi di Kabupaten Limapuluh Kota beberapa waktu lalu.

Karena berada di salah satu rumah, pihak Kepolisian mencurigai dan mengamankan pemilik rumah yang dihuni oleh pasangan suami istri.

Saat proses diamankan, Polisi hanya menemukan sang istri saja, sementara itu sang suami kabur dan baru berhasil ditangkap.

Selain itu, pihak Kepolisian belum bisa memastikan apakah pasutri tersebut menjadi tersangka dan jenazah yang ditemukan merupakan pegawai koperasi yang hilang karena menunggu hasil interogasi dan identifikasi.

(*/Tribun-Medan.com)

Baca juga: DPRD Pertanyakan Anggaran Gaji Jukir Parkir Berlangganan, Bobby : Mau Dapat PAD Rp 100 M Dikomentari

Baca juga: Gerebek Barak Narkoba, Sat Brimob Polda Sumut Tangkap Sejumlah Pelaku dan Begal

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved