TRIBUN WIKI

9 Rumah Ibadah di Medan, Mulai dari Gereja, Masjid, Hingga Vihara yang Jadi Lokasi Destinasi Wisata

Terdapat 9 rumah ibadah di Kota Medan yang menjadi lokasi destinasi wisata rohani, mulai dari gereja, masjid, hingga vihara

Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Sejumlah perempuan muslim berwisata di Gereja Katolik Graha Maria Annai Velangkanni, Medan, Sumatra Utara, Minggu (9/6/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

Pada hari-hari tertentu seperti ulang tahun Sidharta Gautama dan Imlek di Vihara Gunung Timur diselenggarakan pertunjukan dan wisata kuliner.

Para wisatawan tetap bisa berkunjung walaupun tidak ada kegiatan khusus, vihara ini buka dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00 WIB.

5. Gereja Immanuel

Gereja Immanuel
Gereja Immanuel (HO)

Gereja Immanuel merupakan gereja tertua di Kota Medan, dibangun sejak tahun 1912 dan berlokasi di Jalan Pangeran Diponegoro, Madras Hulu, Medan Polonia, tepat didepan kantor Gubernur Sumut.

Gereja Immanuel merupakan peninggalan pada masa Hindia Belanda, sehingga nilai arsitekturnya juga kental dengan budaya Belanda.

Pada bangunan gereja ini terdapat sebuah menara dan jam indah yang menghiasi bangunan gereja.

Terdapat juga lonceng besar yang apabila dibunyikan suaranya bisa terdengar sampai jarak 3 km.

Dulunya gereja ini merupakan tempat peribadatan anggota-anggota Gereja Protestan di Hindia Belanda.

Dengan nama Indische Kerk atau Staatskerk yang kemudian gereja tersebut diserahkan oleh Walikota Medan dengan hak eigendom.

6. Masjid Al-Osmani

Masjid Raya Al Osmani jejak peradaban Islam di Medan yang terletak di Jalan KL Yos Sudarso, Pekan Labuhan, sekitar 20 kilometer sebelah utara Kota Medan, Kamis (7/5/2020).
Masjid Raya Al Osmani jejak peradaban Islam di Medan yang terletak di Jalan KL Yos Sudarso, Pekan Labuhan, sekitar 20 kilometer sebelah utara Kota Medan, Kamis (7/5/2020). (Tribun Medan/Aqmarul Akhyar)

Masjid Al-Osmani disebut juga dengan sebutan Masjid Labuhan karena lokasinya yang berada di kecamatan Medan Labuhan.

Masjid ini terletak di Jalan Kol Yos Sudarso, Labuhan, Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Medan.

Masjid Al-Osmani dibangun pada 1854 oleh Raja Deli ketujuh, yakni Sultan Osman Perkasa Alam dengan menggunakan bahan kayu pilihan.

Kemudian pada 1870 hingga 1872 masjid yang terbuat dari bahan kayu itu dibangun menjadi permanen oleh anak Sultan Osman, yakni Sultan Mahmud Perkasa Alam yang juga menjadi Raja Deli kedelapan.

Masjid ini dibangun dengan tujuan hubungan silaturahmi antara rakyat dan kesultanan tetap terjalin dengan baik dan menjadikan tempat ibadah sebagai sumber ilmu pengetahuan.

Di masjid ini juga terdapat lima makam raja deli yang dikuburkan yakni Tuanku Panglima Pasutan (Raja Deli IV), Tuanku Panglima Gandar Wahid (Raja Deli V), Sultan Amaluddin Perkasa Alam (Raja Deli VI), Sultan Osman Perkasa Alam, dan Sultan Mahmud Perkasa Alam.

7. Vihara Siu San Keng

Vihara Siu San Keng di Jalan KL Yos Sudarso Km 17, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Jumat (20/1/2023). 
Vihara Siu San Keng di Jalan KL Yos Sudarso Km 17, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Jumat (20/1/2023).  (Tribun Medan/Aprianto Tambunan)

Vihara Siu San Keng, yang terletak di Jalan KL Yos Sudarso, Labuhan Deli, Medan Labuhan ini disebut sebagai vihara yang tertua di Kota Medan karena sudah ada sejak hampir 2 abad lalu.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved