TRIBUN WIKI
9 Rumah Ibadah di Medan, Mulai dari Gereja, Masjid, Hingga Vihara yang Jadi Lokasi Destinasi Wisata
Terdapat 9 rumah ibadah di Kota Medan yang menjadi lokasi destinasi wisata rohani, mulai dari gereja, masjid, hingga vihara
Vihara Siu San Keng ini berdiri sejak tahun 1890 dan didirikan oleh Shia Eng Tjai bersama sebelas orang lainnya.
Vihara ini dianggap sebagai simbol keharmonisan, yang kemudian Pemerintah Kota (Pemkot) Medan memasukkannya ke dalam daftar cagar budaya yang ada di Kota Medan.
Bukan tanpa alasan, vihara ini disebut sebagai sumber keharmonisan karena banyaknya wisatawan yang berkunjung dari berbagai agama dan lokasi vihara ini yang berjarak hanya kira-kira 100 meter dari masjid tertua di Kota Medan yakni Masjid Al-Osmani.
8. Masjid Lama Gang Bengkok

Masjid Lama Gang Bengkok ini berada di Jalan Mesjid No.62 Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan.
Rumah ibadah tersebut dibangun oleh saudagar asal Tiongkok, Tjong A Fie beserta Datuk M.Ali, Syeikh Muh Yacub, dan Mufthi Syeikh Hasan Maksum.
Masjid ini diperkirakan didirikan pada tahun 1874, tetapi renovasi pembangunannya selesai pada tahun 1889 M.
Masjid ini kemudian diserahkan Tjong A Fie kepada Kesultanan Deli, yakni pada masa pemerintahan Sultan Deli Ma'moen Al Rasyid
Masjid ini merupakan masjid tertua kedua setelah Masjid Al-Osmani.
Alasan kenapa dinamakan Masjid Gang Bengkok karena lokasinya yang tepat berada pada belokan atau tikungan.
Masjid Lama Gang Bengkok memiliki sejarah yang unik.
Dibangun di atas tanah wakaf Datuk Muhammad Ali, juga disebut Datuk Kesawan, dan dibangun oleh saudagar Tionghoa yang dermawan Tjong A Fie sebagai penghormatan kepada orang Muslim Melayu.
Keunikan masjid ini bisa terlihat pada atapnya yang mirip dengan kelenteng cina yang melambangkan keberagaman agama dan budaya penduduk Kota Medan yang sudah ada sejak dulu.
9. Vihara Maha Vihara Maitreya

Maha Vihara Maitreya termasuk rumah ibadah yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Lokasinya ada di dalam kompleks Perumahan Cemara Asri, Jalan Boulevard Utara, Medan.
Bangunannya berdiri di atas lahan seluas 4,5 hektar.
Sesuai dengan namanya, Maitreya, Vihara ini memang sangat kental dengan ajaran Buddha Maitreya yang mengajarkan cinta kasih semesta.
Jika masuk ke bagian dalam, wisatawan bisa melihat interior megah dan patung Budha yang berbalut warna emas berada di ruang utama.
Uniknya, vihara ini terbuka untuk umum dan biaya masuknya gratis.
Kemegahan vihara ini menjadi magnet yang mendatangkan wisatawan tidak hanya di dalam kota tetapi juga luar kota hingga wisatawan mancanegara.(mag2/tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang LPM Kreatif Syakira Nazla Simbolon
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.