Sosok
Sosok Rendi Arif Pratama Atlet Disabilitas Sumut, Dulu Dirundung Kini Menjadi Polisi
Rendi Arif Pratama terlahir dengan kondisi tangan kanan yang tumbuh tak sempurna.
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Rendi Arif Pratama terlahir dengan kondisi tangan kanan yang tumbuh tak sempurna.
Meski demikian pria kelahiran 22 Desember 2006 itu tidak pernah berputus asa dalam mengejar masa depannya.
Hal itu dibuktikan setelah dirinya dinyatakan lulus seleksi sebagai anggota Polisi Republik Indonesia (Polri).
Kesuksesannya menjadi anggota Polri itu pun tak lekang dari segala upaya dan kerja keras yang dilakukannya.
Apalagi ketika mengingat perjuangannya semasa kecil dalam menghadapi bullying yang dilakukan teman-teman dan orang sekitarnya.
Rendi mengatakan, ketika semasa kecil dirinya kerap menjadi sasaran bullying teman-teman sekolahnya.
Ia mendapat cemoohan yang membuat dirinya kurang percaya diri dalam melakukan suatu hal apapun.
"Dulu saya sempat minder, SD pernah diejek guru dan satu kelas, SMP juga pernah di ejekin," ungkap Rendi melalui seluler kepada Tribun Medan, Kamis (11/7/2024).
Beruntung, ketika di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Rendi dipertemukan dengan teman-teman baru yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada dirinya.
Hal ini pun secara perlahan membangkitkan rasa kepercayaan dirinya dalam menjalani hidupnya sehari-hari.
"Semenjak kelas 1 SMA teman-teman support semua, jadi sampai sekarang percaya diri," sambungnya.
Selain itu, Rendi juga merasa beruntung ketika masih di bangku 2 SMP, dirinya diperkenalkan dengan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Sumut.
Saat itu dirinya pun langsung ikut bergabung di cabor badminton dalam pembinaan NPC Sumut.
"Awalnya ada teman ayah, saudara ada di Dispora Sumut. Kemudian diperkenalkan lah aku dengan pak Alan (Ketua NPC) Sumut. Saat itu juga langsung ikut Peparprov 2019.
Namun setelah tiga tahun bergabung dengan badminton NPC Sumut, anak dari pasangan Hendri dan Sri itu tak kunjung menghasilkan prestasi.
Kemudian, dirinya pun memutuskan untuk berpindah cabang olahraga (cabor), dari Badminton menjadi Atletik, yang lebih tepatnya di tolak peluru. Selain itu ia juga bergabung di cabor lari dan lompat.
Akhirnya, saat itu Rendi pun berhasil meraih prestasi, dengan menyabet medali perunggu ketika mewakili Sumut di Pepapernas Palembang 2023 lalu.
"Orangtua sangat dukung, karena bapak saya saja bingung saya mau jadi apa. Dari saya kecil dia bingung anaknya mau jadi apa," katanya.
Setelah meraih prestasi di NPC Sumut, Warga Tanjung Morawa, Deliserdang itu pun membulatkan tekadnya menjadi atlet berprestasi. Apalagi saat itu dirinya belum kepikiran untuk menjadi anggota Polri.
Hanya saja pada 21 Februari 2024 lalu, tanpa sengaja Rendi melihat informasi penerimaan anggota Polri.
Dengan informasi tersebut dirinya pun meminta izin kepada kedua orangtuanya, yang saat itu langsung mendukung penuh langkahnya.
"Pertama itu tidak ada kepikiran tes polisi. Tiba-tiba ketika saya lihat-lihat tiktok, saya melihat di tiktok Divisi Humas bahwa ada pendaftaran untuk Polri. Jadi saya inisiatif ngasih tau orangtua dan mereka mendukung," jelas Rendi.
Akhirnya, dengan dukungan penuh kedua orangtuanya, pemuda berusia 17 tahun itu pun memberanikan diri mendaftar sebagai anggota Polri.
Hingga akhirnya pada 6 Juli 2024 lalu dirinya dinyatakan lulus sebagai anggota Polri di Polda Sumatra Utara.
Kabar kelulusan dirinya itu pun meluas ke tetangga lingkungan rumahnya. Hal ini pun membuat para tetangganya terkejut setelah mengetahui kelulusan dirinya sebagai anggota Polri.
"Saya kan tidak cerita kalau daftar polisi, saya ceritanya daftar kuliah. Ketika di posting di sosmed Polda Sumut, bahwa saya lulus bintara Polri, tetangga langsung heran. Mereka jadinya terharu semua," tuturnya.
Dengan keberhasilannya ini, Rendi meminta kepada penyandang disabilitas lainnya agar tidak berputus asa dalam menjalani hidup.
Menurutnya, penyandang disabilitas memiliki kesempatan yang sama dengan manusia normal lainnya.
"Saya berharap disabilitas bisa menerima dirinya dalam keadaan apapun. Kalau sudah diri sendiri menerima, pasti orang lain akan menerima," ungkap Rendi.
Ia juga berharap kedepannya dirinya bisa memetik prestasi lainnya, dan membuktikan kepada dunia bahwa disabilitas bukan penghalang baginya dalam menggapai cita-cita.
"Saya pengen menjadi polisi presisi dan berprestasi. Saya ingin buktikan bahwa saya polisi dari jalur prestasi," pungkasnya.
(Cr29/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Sosok Harli Siregar, Putra Kelahiran Simalungun Jabat Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Alumni USU |
![]() |
---|
Dari Montana ke Medan, Cerita Nikita Shaqilla Peserta YSEALI soal Perlindungan Satwa dan Lingkungan |
![]() |
---|
Kisah Atlet Arung Jeram Ira Kusuma Ningtyas yang Raih Medali Emas, Perak dan Perunggu di PON 2024 |
![]() |
---|
Sosok Salsabilla Audinna, Selebgram Viral seusai Lontar Pengakuan Diselingkuhi Pacarnya Arief Meivio |
![]() |
---|
Sosok dan Profil Komjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho, Digadang Kuat Jadi Kapolri, Bukan dari Akpol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.