Berita Medan

Wawancara Khusus dengan Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Rapidin Simbolon

Sebagai partai dengan perolehan tertinggi setelah Golkar, PDIP jadi satu-satunya penentu calon Gubernur alternatif selain Bobby Nasution. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN
Wawancara khusus antara pimpinan redaksi Tribun Medan dan Ketua DPD PDIP Sumut yang juga anggota DPR RI terpilih Rapidin Simbolon.  

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Konstelasi politik mendekati pemilihan Gubernur Sumatera Utara semakin hangat. PDIP dengan 21 kursi di DPRD Sumut dapat mengusung sendiri kandidatnya. 

Sebagai partai dengan perolehan tertinggi setelah Golkar, PDIP jadi satu-satunya penentu calon Gubernur alternatif selain Bobby Nasution. 

Dan berikut adalah wawancara khusus antara pimpinan redaksi Tribun Medan dan Ketua DPD PDIP Sumut yang juga anggota DPR RI terpilih Rapidin Simbolon

Pertanyaan : 

Flashback Proses ketika Pilpres dan Pileg bagaimana pendapat PDIP Sumut. 

Jawab:

Pilpres masih sangat jauh dari yang kita harapkan, pileg PDIP di tengah gempuran yang luar biasa ditingkat kabupaten dan kota menambah 17 kursi.  

Periode 2019 kita nambah 165 kursi bertambah 17 berarti 182. 

DPRD tingkat provinsi  menambah 2 kursi, 19 tahun 2019 dan tahun 2024 ada 21 kursi. Itu dapil sumut 9, dapil istri saya dan dia terpilih. 2024 PDIP punya 21 kursi di Legislatif, kalah 1 kursi dengan Golkar. 

Kita bisa berlayar sendiri, Dapil saya Sumut II, DPRI berjumlah dua tetap dari tahun 2019.

Sumut 1 kota Medan Deli Serdang, Serdang bedagai di Tebing Tinggi itu dia kursi tetap dari tahun 2019. Sumut III yang tadinya tiga kursi berkurang 1.

Pernyataan : 

Sejauh ini untuk pilkada Kabupaten dan Kota di Sumut sudah adakah kemudian, atau bagaimana mekanisme yang hari ini dilakukan oleh DPD PDIP untuk menentukan siapa kader terbaik atau siapa calon kepala daerah terbaik akan kemudian  menggunakan perahu PDIP? 

Jawab : 

Ada penjaringan dan penyaringan, untuk calon kepala daerah di tingkat kabupaten dan kota itu pendaftarannya  ada 3 yaitu  Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Daerah), Dewan pimpinan Pusat. 

Yang paling berkembang dan berprogres lewat DPC partai, 33 kabupaten dan kota sudah dirampungkan untuk penjaringan, yang masih sangat layak dimajukan dikirim ke DPD partai, dan akan diputuskan melalui pemetaan siapa yang layak.

Saat ini sedang dilakukan survey  untuk mendapatkan sisi elektoral dari pada calon. 

Pertanyaan: 

Seberapa besar peluang untuk kader pdip dan seberapa besar peluang dari kader yang non PDIP? 

Jawab : 

PDIP partai Ideologis mengutamakan kadernya sepanjang kadernya mempuni. 

PDIP Bukan mencari kemenangan, karena ini untuk memimpin masyarakat yang dapat membantu kemajuan masyarakat bukan sekedar maju, artinya yang dipilih yang mampu memimpin masyarakat, dari 33 kabupaten dan kota.

Ada kader yang tidak perlu dipertanyakan kemampuannya, sudah teruji yaitu di Serdang Bedagai Darma Wijaya, Nias yaitu bupati Nias 1 periode sudah berjalan berhasil, bupati Batubara yaitu  Zahir, kemudian bupati dan wakil Toba Poltak Sitorus dan Toni Simanjuntak.

Mereka sudah punya surat penugasan yang biasanya dalam waktu tidak terlalu lama jika berjalan baik dikeluarkan surat rekomendasi yang  digunakan ke KPU. 

Pertanyaan : 

Bagaimana dengan kota Medan? Siapa bayangannya? 

Jawab:  

Dilakukan survei mencari elektabilitas dan dipadukan dengan faktor leadership, ada beberapa nama yang sangat dinilai mampu namun menunggu surat penugasan dilakukan survei.

Pertanyaan :

Kader PDIP siapa yang sudah mendaftarkan

Jawab: 

Ada Rudi Hermanto dan lainnya. 

Pertanyaan : 

Sudah ada calon pasangan yang menunggu untuk fight, partai NasDem bersama Gerindra menetapkan calon. 

Jawab: 

"Kita harus hati-hati, apalagi Kota Medan, tentu lebih selektif, harus mempunyai sisi kemenangan dan kepemimpinan.

Pertanyaan: 

Untuk Pilkada, ada gak kader PDIP yang sudah menang tapi mau memilih pilkada?

Jawab: 

Ada,  beberapa kabupaten dan kota tadinya menang legislatif tapi memilih di pillkada, secara partai diperbolehkan, tidak masalah, tinggal dinilai apakah cocok. 

Pertanyaan : 

PDIP sampai saat ini belum menentukan siapa calon gubernur Sumut, dilain pihak sudah terbentuk koalisi Bobby nasution sudah didukung oleh 6 partai. PDIP ada 21 kursi yang kemudian bisa berlayar sendiri, 
apakah PDIP akan merapat ke Bobby Nasution? 

Jawab: 

"Kita konsisten dengan prinsip membangun suatu demokrasi  yang berkualitas, beradab dan beretika,  PDIP tidak akan mengkhianati apa yang diperjuangkan, misalnya Bobby naik dengan koalisi gemuk  dan oligarki. 

Saya rasa hal yang tidak mungkin PDIP merapat menurut saya, tapi saya juga berpandangan ibu ketua kami juga sebagai penjaga demokrasi, ini harus ada penyeimbang, dan PDIP memilih menjadi penyeimbang, dan kami tidak berpihak ke kota kosong. PDIP tidak akan masuk ke koalisi gemuk, karena dirasa sudah bisa berlayar sendiri pemenang pemilu 3 kali. 

Pertanyaan :

Sejauh apa nama Edy Rahmayadi digodok oleh PDIP? 

Jawab: 

Dia mendaftar ke kami, dan kader kami juga ada Nikson Nababan Bupati Taput dua periode, dan ada 6, ini sudah diwawancarai dan dipanggil ke DPD dan  dikirim ke DPP dan sudah keluar 3 nama yaitu kader PDIP dan ada non-kader. 

Pertanyaan: 

Apa komunikasi yang sudah dilakukan di tingkat DPD antara PDIP dan PKS?. 

Karena ada sempat PKS mengeluarkan statemen  yang walaupun diklasifikasikan ulang yaitu ada presiden PKS sempat mendukung Bobby Nasution, kemudian  diklasifikasikan bahwa  PKS belum memberikan dukungan? 

Jawab: 

Tidak pernah PDIP dan PKS itu berseteru, dan tidak ada masalah, mereka 13 Mei 2024 pernah datang bersilaturahmi kepada kami dan tahun sebelumnya sewaktu covid. 

Karena sibuk Pileg baru ada waktu untuk kunjungan ke DPD PKS yang kebetulan pada hangat-hangatnya membicarakan  pilkada Sumut ditingkat nasional dan provinsi. 

Pertanyaan 

Belum terjawab, Komunikasi apa yang terbangun? Karena Tidak hanya PDIP namun PKS juga belum menentukan, apakah PKS juga menawarkan Edy kepada PDIP untuk membangun koalisi bersama? 

Jawab: 

Kemarin tidak ada, tapi antara hati nurani  ada kesamaan, Itu chemistry  ada,  setelah ibu ketum memutuskan siapa calon PDIP di Sumut dan juga PKS memutuskan siapa calon Sumut. Ketika ada nama itu sama berarti betul lah hati nurani kami terwujud. 

Yang pasti bisa mengusung  calon gubernur dan calon gubernur hanya dia partai yaitu Golkar dan PDIP. Golkar ada pak Bobby dan PDIP belum namun akan jadi penyeimbang. 

Pertanyaan: 

Untuk Sumut calon Gubernur Seperti apa  yang dibutuhkan menurut PDIP? 

Jawab: 

"Adalah yang menjaga keutuhan negara, pancasila, UUD, kebhinekaan tunggal ika, ini seorang pemimpin harus bisa menjaga dan mengayomi secara keseluruhan, kemudian pdip akan menilai sejauh manakah pengalaman yang sudah dilakukan. 

Kemudian yang ketika apakah dia pernah terlibat dalam korupsi, dan tentang kepemimpinan menjadi penilaian, setelah diputuskan untuk berlaga dia akan dididik di sekolah partai. 

Ada beberapa hari digembleng untuk memberikan edukasi politik dan sejarah perjuangan bangsa dan sebenarnya PDIP perjuangan adalah panutan yang menjadi rol model seperti kepemimpinan bung karno untuk pemimpin kedepan. 

Pertanyaan:
 
Ada poin bahwa calon kepala daerah bukan soal kalah menang tapi bagaimana dia punya visi misi ke depan memimpin masyarakat, apakah PDIP kedepan akan mengambil calon dari luar?

Beberapa orang disebut akan dibawa seperti Ahok dan lain-lain. Bagaimana menurut pandangan abang? 

Jawab:

Dari mana pun pemimpin yang akan didudukan di suatu daerah tentu dipelajari dulu.

Misalnya ahok sudah terbukti di DKI, soal ini diwacanakan ini sah-sah saja, apakah diterima masyarakat ini perlu untuk melihat respon masyarakat dan calon lainnya, dan pada saat yang tepat PDIP akan mengumumkan nama. 

Pertanyaan:

Bagaimana persiapan DPD PDIP dan konsolidasi yang dilakukan menghadapi Pilkada? 

Jawab: 

Untuk tingkat Kabupaten/Kota, karena sekarang lagi kita gencarnya kita melakukan survei mereka juga sudah sosialisasi  habis-habisan.

Di daerahnya untuk mengambil golden tiket, mereka akan menaikkan elektabilitas dan bisa menjadi calon dari partai, itulah dinamika yang berkembang dan pada suatu saat akan diputuskan siapa saja calon yang tepat. 

Pertanyaan :

Secara pribadi sebentar lagi dilantik, sudah jadwal ada gak bang jadwal pelantikan sebagai anggota legislatif nanti? 

Jawab: 

Saya belum tau dan kurang tau dan tidak pernah menanya tanggal berapa untuk pelantikan, tapi kemarin ada surat datang kepada kami untuk mempersiapkan LHKPN, itu salah satu persyaratan untuk dilantik, kemudian ada pengumuman dari partai untuk jadwal pelantikan. 

Pertanyaan:

Bagaimana kemudian abang di Senayan nanti, sudah adakah kebocoran partai keputusan abang nanti ditetapkan kemana, dimana? 

Jawab: 

Partai ini punya aturan, punya mekanisme tersendiri itu kembali lagi ke ibu ketua umum untuk menentukan siapa saja di komisi mana, kita tidak mengungkapkan karena ada mekanisme nya.

Pertanyaan : 

Banyak visi misi yang sudah disampaikan kemarin khususnya dapil dua, lalu ketika nanti telah duduk di Senayan, kira-kira apa prioritas yang akan kita berikan kepada masyarakat Sumut dari progam kerja? 

Jawab: 

Saya sudah menjalani 19 kabupaten dan kota yang merupakan dapil saya. Pada umunya yang saya lihat kehidupan ditengah masyarakat permasalahan yang paling banyak adalah pertanian, nelayan, ini yang saya lihat perlu para petani benar-benar menjadi fokus dari pemerintah.

Karena ini yang perlu menjadi isu strategis, dan pemerintah juga harus hati hati mengkonversi lahan pertanian menjadi perusahaan, mestinya harus ditambah.

Pemerintah menurut saya jangan buru-buru membuka lahan pertanian namun mengorbankan hutan, padahal masih banyak lahan pertanian yang masih tidur,  tidak tergarap dengan maksimal, ini yang perlu difokuskan oleh pemerintah karena negara kita adalah negara agraria. 

Pesan kami mari kita mencari pemimpin yang bisa membawa kemajuan dan kesejahteraan kepada masyarakat oleh calon pemimpin nanti.

Hindarkan politik uang karena itu akan menyengsarakan masyarakat nanti, bukan sekedar mencari menang kalah tapi membawa perubahan kearah yang lebih baik dan kepada kader PDIP yang nanti setelah ditentukan calon oleh ketum mari kita saling gotong royong. 

(cr17/tribun-medan.com) 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved