Berita Viral

Nasib Koptu HB Disebut Otak Pembakaran Wartawan, Dibantah Kodam I BB, Keluarga Ngadu ke Puspomad

Beginilah nasib Koptu HB yang disebut otak pembakaran wartawan Sempurna Pasaribu dan pemilik lapak judi di Batalyon 125 Si'Mbisa yang kini diadukan ke

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Nasib Koptu HB Disebut Otak Pembakaran Wartawan, Dibantah Kodam I BB, Keluarga Ngadu ke Puspomad 

TRIBUN-MEDAN.COM – Beginilah nasib Koptu HB yang disebut otak pembakaran wartawan Sempurna Pasaribu.

Adapun Koptu HB disebut-sebut otak pembakaran wartawan Sempurna Pasaribu dan membuka lapak judi.

Namun Koptu HB yang dicurigai buka lapak judi hingga otak pembakaran Sempurna Pasaribu kini dibantah oleh Kodam I BB.

Dimana Kodam I Bukit Barisan menyatakan telah memeriksa Koptu HB, yang disebut-sebut membuka lapak perjudian untuk operasional Batalyon 125 Si'Mbisa, Kodam I BB.

Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Rico Siagian menyebut, personelnya tidak membuka perjudian seperti yang diunggah akun Facebook Rico Sempurna Pasaribu.

"Sudah diperiksa. Tidak benar buka lapak judi,"kata Rico melalui pesan singkat dilansir Tribun-medan.com kembali pada Minggu (14/7/2024).

Dibantah oleh Kodam I BB, keluarga Sempurna Pasaribu pun mengadu ke Puspom TNI AD.

Dalam hal ini, Eva Meliani Pasaribu, anak wartawan Sempurna Pasaribu melaporkan dugaan keterlibatan anggota TNI berinisial HB dalam kasus kematian ayah dan tiga anggota keluarganya di Karo, Sumut ke Puspom AD.

Eva didamping kuasa hukum, suaminya, LBH, dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) mendatangi Markas Puspom AD, Jakarta pada Jumat, 12 Juli 2024.

Pelaporan dugaan keterlibatan prajurit TNI itu kini sudah diterima oleh Puspom AD.

Laporan tersebut dibuat berkenaan dengan dugaan tindak pidana pembunuhan berencana atau pembunuhan, dan atau pembakaran.

Eva Meliani Pasaribu, anak mendiang Rico Sempurna Pasaribu saat membuat laporan ke Polda Sumut pada 8 Juli lalu.
Eva Meliani Pasaribu, anak mendiang Rico Sempurna Pasaribu saat membuat laporan ke Polda Sumut pada 8 Juli lalu. (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Didampingi kuasa hukum, suami, perwakilan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Eva mengunjungi Markas Puspom AD di Jakarta.

Kedatangan Eva untuk melaporkan dugaan pembunuhan berencana yang menewaskan empat anggota keluarganya.
Pihak keluarga meyakini, ada keterlibatan oknum TNI dalam kasus pembakaran rumah Sempurna.

Demikian disampaikan kuasa hukum Eva, Irvan Saputra, di Puspomad, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024).

"Hari ini (Jumat) kami datang ke Puspomad untuk membuat laporan secara resmi terkait dugaan pidana pembunuhan tindak berencana atau pembunuhan atau juga pembakaran yang diduga ada keterlibatan dari anggota TNI."

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved